Kejadian tersebut tersebar di wilayah D.I. Yogyakarta dengan sebaran sebagai berikut: Angin kencang terjadi di Kabupaten Sleman sebanyak 1 kejadian, di kabupaten lain tercatat nihil. Sebaran kejadian kebakaran bangunan yaitu, 5 kejadian di Kabupaten Bantul, 5 kejadian di Kabupaten Gunungkidul, 5 kejadian di Kabupaten Kulon Progo, 13 kejadian di Kabupaten Sleman, dan 4 kejadian di Kota Yogyakarta. Sebaran kejadian kebakaran hutan/lahan yaitu, 2 kejadian di Kabupaten Bantul, 3 kejadian di Kabupaten Gunungkidul, 1 kejadian di Kabupaten Kulon Progo, 8 kejadian di Kabupaten Sleman, dan 3 kejadian di Kota Yogyakarta. Tanah longsor terjadi di Kota Yogyakarta sebanyak 1 kejadian, di kabupaten lain tercatat nihil.
Akibat kejadian selama bulan Agustus 2019 berdampak pada kerusakan 1 unit talud, 2 titik jaringan listrik, 1 titik jaringan telepon, 22 unit rumah rusak ringan, 1 unit rumah rusak berat, 3 unit tempat usaha, 1 unit fasilitas pemerintahan, 1 unit fasilitas ibadah, 6 unit kendang, 2 unit motor, 1 unit truk, 2 unit sepeda, 8.09 Hektar kebun, 0.059 Hektar lahan kosong, 7 batang pohon tumbang, 5.503 ekor ayam, 26 KK terdampak, dan 110 jiwa terdampak. Perkiraan kerugian akibat kejadian selama bulan Agustus 2019 mencapai Rp 616.000.000,-.
Sejak Bulan April hingga Agustus, tren kejadian masih didominasi oleh kebakaran bangunan. Kejadian ini pada umumnya disebabkan karena keteledoran manusia seperti meninggalkan kompor/tungku dalam keadaan menyala, korsleting listrik, membuat perapian di kendang ternak tanpa pengawasan dsb. Oleh karena itu, perlunya kita terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kebakaran. Berikut tips untuk mengurangi peluang terjadinya kebakaran di rumah:
Mari minimalisir kejadian yang disebabkan karena keteledoran manusia dengan selalu meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
(Nanda/MC BPBD DIY/Anast)
0 Comments