Total kejadian Bulan Oktober 2019 sebanyak 125 kejadian yang tersebar di wilayah D.I. Yogyakarta. Jumlah meningkat 35,87% dibanding Bulan September, dari 92 menjadi 125 kejadian.
Kejadian didominasi kebakaran hutan/lahan (karhutla), kemudian diikuti kebakaran bangunan, angin kencang, gempa tidak terasa, letusan Gunung Merapi, kekeringan, dan gempa terasa.
Karhutla naik 22,73%, dari 44 ke 54 kejadian. Kebakaran bangunan naik 41,38%, dari 29 ke 41 kejadian. Angin kencang naik 600%, dari 2 ke 14 kejadian. Kekeringan masih terjadi hingga Bulan Oktober dan masih droping air bersih di beberapa tempat di wilayah D.I. Yogyakarta.
Jumlah kebakaran hutan/lahan (karhutla) sebanyak 54 kejadian. Sebaran kejadian yaitu, 33 kejadian di Kab. Bantul, 1 kejadian di Kab. Gunungkidul, 2 kejadian di Kab. Kulonprogo, 15 kejadian di Kab. Sleman, dan 3 kejadian di Kota Yogyakarta.
Jumlah kebakaran bangunan sebanyak 41 kejadian. Sebaran kejadian yaitu, 18 kejadian di Kab. Bantul, 5 kejadian di Kab. Gunungkidul, 3 kejadian di Kab. Kulonprogo, 9 kejadian di Kab. Sleman, dan 6 kejadian di Kota Yogyakarta.
Jumlah angin kencang sebanyak 14 kejadian. Sebaran kejadian yaitu 7 kejadian di Kab. Bantul, 4 kejadian di Kab. Gunungkidul, dan 3 kejadian di Kab. Sleman.
Kemudian terjadi letusan Gunung Merapi pada Senin, 14 Oktober 2019 pukul 16:31 WIB terjadi letusan terekam di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 270 detik. Terpantau kolom asap letusan setinggi ±3.000 m dari puncak. Hujan abu dilaporkan terjadi di sekitar Gunung Merapi dengan arah dominan ke sektor Barat (angin bertiup ke arah barat daya) sejauh 25 km dari puncak pada pukul 18.05 WIB. Tidak teramati peningkatan data pemantauan yang signifikan menjelang kejadian. Kejadian ini disebabkan akumulasi gas vulkanik yang terlepas secara tiba-tiba. #statuswaspada sejak 21 Mei 2018. (Sumber BPPTKG)
(Media Center BPBD DIY)
0 Comments