Tanggal : 16-Jan-21, Jam : 16:26:44 WIB
Magnitudo : 5.4 SR
Kedalaman : 45 Km
Potensi : tidak berpotensi TSUNAMI
Wilayah : 135 km BaratDaya PESISIRBARAT-LAMPUNG
Yogyakarta (06/01/21) - Aktivitas G. Merapi masih tinggi. BPPTKG mencatat sebanyak 23 kali guguran pada Selasa (5/1) pukul 18.00 – 24.00 WIB dengan amplitudo antara 3-41 mm dan durasi 11-27 detik. Jarak luncur guguran diperkirakan maksimal 500 meter ke arah barat daya. Teramati dari kamera CCTV dan Pos Kaliurang, telah terjadi guguran lava pijar sebanyak 4 kali yaitu pada pukul 18.47, 19.11, 22.37, dan 23.00 WIB. Guguran mengarah ke Kali Krasak dengan intensitas kecil dan jarak luncur maksimum 400 meter. Aktivitas guguran terdengar di Pos Babadan sebanyak 2 kali yaitu pada pukul 20.21 dan 22.00 WIB. Berdasarkan laporan BPPTKG periode pengamatan Rabu (6/1) pukul 24.00-06.00 WIB, terjadi guguran lava pijar sebanyak 2 kali dengan intensitas kecil sejauh 400 meter ke arah Kali Krasak. Disamping itu, terdengar suara guguran di Pos Babadan sebanyak 2 kali dengan tingkat sedang. Sejak tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB, G. Merapi berstatus Siaga (Level III). Meski telah terjadi lava pijar sebanyak 6 kali dalam 1 hari terakhir, BPPTKG belum melakukan perubahan status G. Merapi karena kondisi guguran masih terpantau pendek, "Jadi perubahan status Gunung Merapi selain dari analisa kondisi magma juga berdasarkan tingkat bahaya ke warga masyarakat. Sementara ini jarak luncur masih relatif pendek sehingga status masih Siaga", jelas Kepala BPPTKG Hanik Humaida yang telah kami konfirmasi ke Infokom BPPTKG. Sebagai upaya penanggulangan dampak bencana erupsi G. Merapi, Pusdalops PB BPBD DIY mengkalkulasikan jumlah wilayah terdampak sehingga dapat diketahui berapa jumlah jiwa dan berapa banyak barak yang dibutuhkan. Berdasarkan data Pusdalops PB BPBD DIY (per 4 Januari 2021) mencatat jumlah wilayah terdampak yaitu 3 kecamatan meliputi 7 Kalurahan, 28 Padukuhan, 78 Dusun. Jumlah barak yang direncanakan sebanyak 87 barak, yang sudah disiapkan 27 barak dan sudah digunakan 2 barak. Barak yang sudah digunakan yaitu Barak Glagaharjo dan SD Muhammadiyah Cepitsari dengan jumlah pengungsi sebanyak 324 jiwa. Prioritas pengungsi saat ini yaitu kelompok rentan, seperti ibu hamil, ibu menyusui, lansia, balita dan difabel. Potensi bahaya yang ditetapkan oleh BPPTKG yaitu masih dalam jarak maksimal 5 km dari puncak. Daerah bahaya di D.I. Yogyakarta adalah Kab. Sleman meliputi Kec. Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari). Kemudian penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Selain itu, pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III G. Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak G. Merapi. Langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah daerah DIY antara lain Gubernur DIY menetapkan status keadaan darurat Gunung Merapi No. 356/KEP/2020 terhitung tanggal 1 sampai dengan 31 Desember 2020. Selain itu BPBD DIY memberikan fasilitasi dan pendampingan berupa Rakornis SAR, Rakornis data Pusdalops DIY dan Sleman tentang Kemerapian, dukungan personil pemetaan, dukungan penguatan personil di 3 sektor , yaitu sektor timur (Kac. Cangkringan), tengah (Kec. Pakem) dan barat (Kec. Girikerto dan Turi), dukungan pengolahan data bekerjasama dengan relawan UGM, dan dukungan logistik serta pendampingan manajemen posko BPBD Kab. Sleman. Kepala Pelaksana BPBD DIY: Drs. Biwara Yuswantana, M.Si. ...
Kuartal akhir tahun 2020 hingga awal 2021, kondisi iklim global dihadapkan pada gangguan anomali berupa fenomena La Nina dengan level intensitas mencapai "moderate" di Samudra Pasifik ekuator. Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut Samudra Pasifik ekuator bagian tengah dan timur mendingin -0.5°C hingga -1.5°C selama tiga bulan berturut-turut diikuti oleh penguatan angin pasat. La Nina telah lama diketahui memiliki dampak yang bersifat global berupa peningkatan curah hujan di wilayah Pasifik barat meliputi Indonesia, sebagian Asia Tenggara, dan bagian utara Australia, Brazil bagian utara, dan sebagian pantai barat Amerika Serikat, namun menyebabkan pengurangan curah hujan di sebagian pantai timur Asia, bagian tengah Afrika, dan sebagian Amerika bagian tengah. Sebagai bagian dari variabilitas sistem iklim global, La Nina dan El Nino berulang dan memiliki siklus 2-8 tahun. La Nina terakhir pada 2010 dimana untuk wilayah Indonesia dikenal sebagai tahun basah karena hampir terkesan tidak ada kemarau sepanjang tahun akibat curah hujan yang berlebih. "La Nina lebih dipandang sisi negatifnya saja yang berdampak pada bencana hidrometeorologi. Padahal dalam enam kali La Nina dalam periode 30 tahun terakhir telah terjadi surplus air tanah tahunan di Waeapo-Pulau Buru sebesar 775 mm atau setara dengan 222 persen dari kondisi normalnya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat membuka webinar KedaiIklim#4 BMKG yang bertajuk "La Nina: Manfaatkan Air Hujan Berlimpah Untuk Kesejahteraan dan Pengurangan Risiko Bencana Hidrometeorologi" di Jakarta, Selasa (29/12). Webinar tersebut bertujuan menggali dampak positif dari peluang air hujan yang berlebih serta meningkatkan sinergi antara Kementerian, Lembaga dan masyarakat untuk penurunan risiko bencana hidrometeorologi dalam tahun basah La Nina. Lebih lanjut Dwikorita menambahkan, hal tersebut mengindikasikan bahwa La Nina selain memiliki sisi ancaman, namun juga punya peluang positif yang dapat dimanfaatkan seperti panen hujan dan surplus air tanah, peningkatan produktivitas pertanian yang memerlukan banyak air, dan pemanfaatan telaga yang muncul selama tahun basah untuk budidaya ikan air tawar semusim. "Kita bisa mengambil berkah dari fenomena La Nina sehingga para petani di wilayah yang sudah terkenal selalu kering dan kekurangan air bisa melakukan pemanenan air, dan diakhir musim kemarau transisi yaitu September-Oktober masih bisa melakukan pemanenan kacang tanah," tambah dia. Dwikorita mengharapkan, webinar tersebut dapat menjaring masukan dari para ahli sehingga diharapkan akan lahir panduan untuk mengambil sisi positif dari La Nina. Rahmat La Nina Hal senada disampaikan Dekan Sekolah Vokasi UGM Agus Maryono yang juga merupakan pakar Ekohidrolik dan pelopor restorasi sungai Indonesia. Ia mengatakan bahwa seharusnya tahun basah bisa dimanfaatkan. Daerah kering dan semi kering juga dapat memanfaatkan air berlimpah. Air tanah bisa maksimal terisi begitu pula dengan danau, situ, serta telaga. Alur sungai juga bisa sempurna terbentuk. "Memang ada ancaman bencana tapi harus dijadikan pengungkit kemajuan dalam segala bidang misalnya pengetahuan, penemuan rekayasa teknologi dan industri, penyediaan sandang, papan dan pangan, daya juang dan motivasi bangsa, sikap tanggap dan peduli serta menjaga alam dan lingkungan," katanya. Menurut Agus, pemerintah harus menyeting masyarakat untuk melakukan suatu gerakan secara sporadis untuk menghadapi La Nina. Misalnya dengan susur sungai, sehingga masyarakat di sekitar sungai tahu potensi-potensi sungai yang dapat dimanfaatkan untuk mitigasi maupun untuk pemanfaatan potensi wisata, potensi sumber air, dan potensi perikanan. "Kalau ada bencana mereka siap karena mereka tahu dimana titiknya dan kalau tidak ada bencana mereka juga tahu manfaatnya sehingga bisa mengungkit kesejahteraan masyarakat," kata Agus. Begitu pula dari sektor pertanian, Rizaldi Boer dari Pusat Pengelolaan Risiko dan Peluang Iklim Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, La Nina punya manfaat bagi pertanian pangan. La Nina mempunyai dampak positif antara lain peluang percepatan tanam, perluasan area tanam padi baik di lahan sawah irigasi, tadah hujan, maupun ladang. Dampak positif lainnya yaitu meningkatkan produksi perluasan lahan pasang surut, lahan pesisir akan berkembang lebih baik karena salinitas dapat dikurangi dan perikanan darat bisa dikembangkan lebih awal. Untuk mengurangi dampak La Nina, menurut dia, perlu pembinaan kepada para petani tentang metode pengeringan dan penyimpanan benih, karena saat La Nina curah hujan tinggi yang dapat mempengaruhi kualitas benih. Masyarakat juga perlu membangun gudang benih dan menyediakan varietas padi tahan rendaman serta penyesuaian aplikasi pupuk. Petani juga dapat memanfaatkan dampak positif La Nina dengan meningkatkan areal tanam pada musim hujan dan khususnya pada lahan kering. Memanfaatkan mundurnya akhir musim hujan dengan tanaman umur pendek dan berekonomi tinggi. Serta adaptasi teknik budidaya pada daerah endemik banjir dan pertanian lahan kering di lahan gambut. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Edy Purnawan mengatakan, di Indonesia lahan pertanian yang terdampak banjir rata-rata 237 ribu hektare, dari total lahan tersebut yang bisa diselamatkan hanya 72 persen selebihnya terkena puso. Sebagai langkah antisipasi dampak La Nina, Kementerian Pertanian melakukan tujuh langkah yaitu pemetaan wilayah rawan banjir, sistem peringatan dini dan rutin pantau informasi BMKG, membentuk brigade La Nina, gerakan pompanisasi, menggunakan benih tahan genangan, asuransi usaha tani, dan bantuan benih gratis bagi puso juga bantuan alat pengering untuk menyelamatkan hasil panen. Dari segi sumberdaya air, menurut Direktur Bina Teknik SDA Kementerian PU-Pera Eko Winar Irianto, kondisi La Nina dapat memenuhi kapasitas energi maksimum pada operasional waduk, sementara dalam kondisi El Nino energi yang dihasilkan akan berkurang. "Maka fungsi waduk dalam rangka untuk menjaga stabilitas dari sumberdaya air yang dikeluarkan termasuk juga menjaga dalam kondisi El Nino produksi energi yang dihasilkan tidak jatuh sedangkan La Nina akan bisa dicapai maksimum," katanya. Mitigasi Bencana Kepala Pusat Informasi Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan, bencana hidrometeorologi merupakan bencana menahun yang kerap terjadi baik pada musim hujan, transisi, maupun kemarau. Pada musim hujan, berpotensi terjadi banjir, banjir bandang dan tanah longsor, dimasa transisi biasanya ditandai hujan lebat pada periode singkat disertai angin kencang hingga hujan es. Sedangkan di musim kemarau potensi bencana yang dihadapi berupa karhutla dan gelombang tinggi. Fachri mengatakan, BMKG menggunakan berbagai sumber data untuk membuat informasi cuaca, mulai dari data pengamatan dengan menggunakan Satelit, serta 42 Radar Cuaca, ribuan peralatan observasi secara digital yg terhubung dengan Internet of Things (IoT), hingga memperhatikan fenomena atmosfer global dan lokal. Seluruh data tsb diolah dengan Pemodelan Numeris secara "ensambel", untuk memberikan hasil Prakiraan dg resolusi 3 kilometer persegi hingga skala tapak, untuk seluruh kecamatan di Indonesia. Prakiraan Cuaca tsb disajikan untuk periode 1 hingga 6 hari ke depan, dengan interval waktu tiap 3 jam hingga 6 jam untuk cuaca publik, dan intervsl waktu update utk tiap 30 menit bagi cuaca penerbangan (untuk take off dan landing pesawat). Bahkan BMKG juga sudah menerapkan prakiraan cuaca berbasis dampak, sebuah perubahan pardigma layanan yang sudah memperkirakan faktor bahaya dan kerentanan. Dalam menghadapi berbagai potensi bencana tersebut, sinergi dilakukan mulai dari hulu dengan informasi kesiapsiagaan hingga ikut serta dalam operasi TMC untuk penanganan karhutla. Terkait informasi cuaca yang diberikan bersifat multi layer, dengan periode dari perkiraan panjang, setahun, enam bulan, bulanan, harian bahkan juga periode pendek, dengan harapan informasi yang disebarkan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai kegiatan multi sektor dan kesiapsiagaan dalam rangka mewujudkan "zero victim" (nol jumlah korbannya). Data dan informasi dari BMKG menjadi acuan dari berbagai pihak seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana, kata Muhammad Saparis Soedarjanto dari Diirektorat Perencanaan Evaluasi KLHK. Begitu pula dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) - Kementerian ESDM, menurut Kepala Bidang Gerakan Tanah PVMBG Agus Budianto, informasi cuaca menjadi masukan penting untuk peringatan dini longsor (pergerakan tanah) yg dikeluarkan oleh PVMBG. Menurut dia, pergerakan tanah menjadi pola rutin berulang setiap tahun ditambah dengan aktivitas manusia, sehingga peringatan dini sejak jauh hari harus disiapkan. "Untuk peringatan dini kita sudah punya gambaran secara global, apa yang dilakukan menjelang masa puncak, dengan informasi curah hujan ini menjadi lebih detil lagi," katanya. Direktur Kesiapsiagaan BNPB Eny Supartini mengatakan, hingga 28 Desember 2020 bencana di Indonesia masih didominasi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Program pencegahan yang dilakukan BNPB mulai dari penguatan kelembagaan di daerah, informasi risiko sampai ke level bawah, sistem peringatan dini dan sinergitas antarpihak terkait. "Kami tetap meminta daerah untuk memantau informasi yang diberikan BMKG," kata Eny meski BNPB sudah memiliki aplikasi InaRISK sebagai antisipasi jangka pendek dan jangka panjang dan yang tertpenting agar informasi bisa sampai ke masyarakat.(*) Hubungan Masyarakat BMKG Biro Hukum dan Organisasi Sumber : BMKG ...
Siaran Pers Satgas Penanganan Covid-19 Minggu, 20 Desember 2020 JAKARTA—Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengeluarkan surat edaran yang mengatur protokol kesehatan selama liburan Natal dan Tahun Baru bagi bara pelaku perjalanan di dalam maupun dari luar negeri. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19 Wiku Adisasmito mengatakan ketentuan ini merupakan bagian upaya menanggulangi penularan. Pengalaman liburan sebelumnya, tuturnya, selalu diikuti oleh peningkatan jumlah kasus penularan Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia. “Pengalaman tiga liburan sebelumnya, mobilitas warga selalu memicu peningkatan kasus penularan baru. Oleh karena itu sudah seharusnya warga untuk lebih patuh dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Semua diatur dalam surat edaran terbaru ini,” kata Wiku, dalam siaran pers, Minggu (20/12/2020) Beberapa ketentuan dalam Surat Edaran No.3 Tahun 2020 dan berlaku sejak 19 Desember hingga 8 Januari 2021 tersebut antara lain berisi kewajiban menjalankan protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan dengan 3 poin utama: Pertama, setiap individu yang melaksanakan perjalanan orang wajib menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, dan mencuci tangandengan sabun atau menggunakan handsanitizer. Kedua, pengetatan protokol kesehatan sepanjang perjalanan yang perlu dilakukan berupa penggunaan masker wajib secara benar menutupi hidung dan mulut dengan jenis masker kain 3 lapis atau masker medis. Tidak diperkenankan untuk makan dan minum sepanjang perjalanan penerbangan bagi perjalanan yang kurang dari 2 jam, terkecuali bagi individu yang wajib mengkonsumsi obat untuk keselamatan dan kesehatannya. Ketiga, pelaku perjalanan dalam negeri harus mengikuti sejumlah ketentuan: Setiap individu yang melaksanakan perjalanan orang dengan kendaraan pribadi maupun umum bertanggung jawab atas kesehatannya masing-masing, serta tunduk dan patuh pada syarat dan ketentuan yang berlaku; Untuk perjalanan ke Pulau Bali, pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi udara wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif menggunakan tes RT-PCR paling lama 7 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan dan mengisi e-HAC Indonesia. Sedangkan pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi darat atau laut, baik pribadi maupun umum, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif menggunakan rapid test antigen paling lama 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan dan mengisi e-HAC Indonesia; Untuk perjalanan dari dan ke Pulau Jawa serta di dalam pulau Jawa (antar Provinsi/Kab/Kota), pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi udara dan kereta api antarkota wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif menggunakan rapid test antigen paling lama 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan. Untuk pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi darat baik pribadi maupun umum, dihimbau menggunakan rapid test antigen paling lama 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan. Pengisian e-HAC Indonesia bersifat wajib bagi pelaku perjalanan dengan seluruh moda transportasi umum maupun pribadi, terkecuali bagi moda transportasi kereta api; Anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak diwajibkan untuk tes RT-PCR maupun rapid test antigen sebagai syarat perjalanan; Perjalanan rutin di Pulau Jawa dengan moda transportasi laut yang bertujuan melayani pelayaran lokasi terbatas antarpulau atau antarpelabuhan domestik dalam satu wilayah aglomerasi atau dengan transportasi darat baik pribadi maupun umum dalam satu wilayah aglomerasi perkotaan (Jabodetabek) tidak diwajibkan untuk menunjukkan surat hasil rapid test antigen sebagai syarat perjalanan; Dalam keadaan tertentu terkait ketentuan pada poin d dan poin e, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Daerah dapat melakukan tes acak (random test) rapid test antigen maupun RT-PCR jika diperlukan; Selain ketentuan poin b dan c mengenai Jawa dan Bali, rapid test antibodi masih boleh digunakan sesuai ketentuan yang ada; Apabila hasil rapid test antigen atau antibodi pelaku perjalanan nonreaktif/negatif namun menunjukkan gejala, maka pelaku perjalanan tidak boleh melanjutkan perjalanan dan diwajibkan untuk melakukan tes diagnostik RT-PCR dan isolasi mandiri selama waktu tunggu hasil pemeriksaan; Perjalanan dengan menggunakan moda transportasi laut mengikuti kebijakan yang sudah berlaku, terkecuali bagi perjalanan menuju dan dari Pulau Bali yang wajib menggunakan rapid test antigen; Kementerian/lembaga/perangkat daerah yang menyelenggarakan fungsi terkait perhubungan darat/laut/udara/perkeretaapian menindaklanjuti Surat Edaran ini dengan melakukan penerbitan instrumen hukum dengan mengacu pada Surat Edaran ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wiku menambahkan ketentuan serupa juga berlaku bagi pelaku perjalanan internasional selama liburan Natal dan Tahun Baru. Para pelaku perjalanan dari luar negeri wajib menunjukkan hasil negative tes RT-PCR di negara asal dan berlaku 3 x 24 jam sejak diterbitkan ke dalam e-HAC Indonesia. “Satgas dibantu dengan otoritas trasportasi dan didukung kementerian/lembaga maupun TNI-Polri akan memastikan regulasi ini bisa berjalan efektif dan tujuan mencegah dan mengurangi penularan Covid-19 bisa tercapai,” kata Wiku. Narahubung Hery Trianto (0818 866 827) Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 ...