Yogyakarta, 7 November 2025 – Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan terhadap bencana, mahasiswa Universitas STIKes Panti Rapih Yogyakarta melaksanakan kegiatan Field Trip manajemen pencegahan dan penanggulangan bencana dengan mengenali Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (07/11). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman langsung kepada mahasiswa mengenai sistem penanggulangan bencana yang dilakukan oleh BPBD DIY, khususnya terkait peran Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) sebagai pusat informasi dan kendali kebencanaan serta Tim Reaksi Cepat (TRC) sebagai pelaksana tanggap darurat di lapangan. Selama kunjungan, para mahasiswa mendapat penjelasan mengenai struktur dan mekanisme kerja Pusdalops yang beroperasi 24 jam dalam menerima laporan, memantau kondisi wilayah, dan menyebarkan informasi kebencanaan secara cepat dan akurat. Mereka juga diperkenalkan pada Media Center BPBD DIY, tempat penyebaran informasi resmi kepada masyarakat agar terhindar dari hoaks saat terjadi bencana. Selain itu, mahasiswa juga berkesempatan berdialog langsung dengan anggota TRC BPBD DIY untuk mengetahui lebih dalam tentang tugas lapangan, kompetensi yang diperlukan, serta tahapan penanggulangan bencana, mulai dari pra bencana, saat bencana, hingga pascabencana. Dalam sesi ini, mahasiswa melihat bagaimana koordinasi antara Pusdalops dan TRC menjadi kunci utama dalam menjaga ketangguhan Yogyakarta menghadapi berbagai ancaman bencana. ...
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) atau fire extinguisher merupakan salah satu perlengkapan keselamatan yang sangat penting dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran sejak dini. Keberadaan APAR di tempat kerja, sekolah, rumah, maupun fasilitas umum menjadi bentuk kesiapsiagaan terhadap risiko kebakaran yang dapat terjadi kapan saja. Namun, tidak semua jenis APAR tepat digunakan untuk semua jenis kebakaran. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis-jenis APAR dan fungsinya agar penggunaannya efektif. APAR digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. umumnya berbentuk tabung yang berisi bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap Perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan aset perusahaannya. Berdasarkan Bahan pemadam api yang digunakan, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dapat digolongkan menjadi beberapa Jenis. Diantaranya terdapat beberapa jenis APAR yang umum digunakan, yaitu : APAR Jenis Air (Water Extinguisher) APAR jenis air digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh bahan padat non-logam seperti kayu, kertas, kain, atau plastik. Cara kerjanya adalah dengan menurunkan suhu pada area yang terbakar hingga api padam. Namun, APAR air tidak tepat jika digunakan untuk kebakaran yang melibatkan listrik atau kimia cair seperti minyak, karena dapat menyebabkan sengatan listrik atau penyebaran api yang lebih luas. APAR Jenis Busa (Foam Extinguisher) APAR busa efektif untuk kebakaran kelas A dan B, yaitu kebakaran akibat bahan padat serta cairan mudah terbakar seperti bensin, solar, dan minyak. Busa yang dikeluarkan APAR akan membentuk lapisan penutup di atas permukaan bahan bakar sehingga memutus kontak antara oksigen dan bahan yang terbakar. Dengan demikian, api dapat dipadamkan lebih cepat dan aman. 3. APAR Jenis Serbuk Kering (Dry Chemical Powder) Jenis ini merupakan salah satu yang paling umum digunakan karena efektif untuk memadamkan kebakaran kelas A, B, dan C (yang disebabkan oleh listrik). Serbuk kimia dalam APAR ini bekerja dengan menghambat reaksi kimia pada proses pembakaran. APAR jenis serbuk kering cocok digunakan di berbagai lingkungan, seperti perkantoran, bengkel, dan kendaraan bermotor. 4. APAR Jenis Karbon Dioksida (CO₂ Extinguisher) APAR CO₂ digunakan untuk kebakaran kelas B dan C. Gas karbon dioksida bekerja dengan menggantikan oksigen di sekitar api sehingga proses pembakaran terhenti. Selain itu, gas CO₂ juga bersifat dingin, sehingga membantu menurunkan suhu di area terbakar. Kelebihan lainnya adalah tidak meninggalkan residu, sehingga aman digunakan untuk peralatan elektronik seperti komputer atau panel listrik. Pemilihan jenis APAR perlu disesuaikan dengan potensi risiko kebakaran di lingkungan tersebut. Mengetahui fungsi dan cara kerja setiap jenis APAR akan mempermudah penanganan darurat serta mencegah terjadinya kerugian yang lebih besar. ...
Laporan Situasi Kejadian Cuaca Ekstrem di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Jumat, 31 Oktober 2025 | Update pukul 14:30 WIB Berdasarkan Informasi Peringatan Dini BMKG DIY pada pukul 10:36 WIB dan Update pada pukul 11:04 WIB, 11:57 WIB dan 13:15 WIB, bahwa potensi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang melanda di seluruh wilayah DIY. Hujan disertai angin kencang dan petir melanda di beberapa titik di wilayah DIY, sehingga menimbulkan dampak kerusakan, antara lain: 1. Kabupaten Sleman Melanda Kapnewon Ngaglik, Minggir dan Gamping, dengan dampak: Rumah Rusak (3 Unit), pohon tumbang (2 titik), jaringan listrik (1 titik) dan menutup akses jalan (1 titik) 2. Kota Yogyakarta Melanda Kemantren Gondokusuman, Wirobrajan, Kota Gede, Pakualaman, Umbulharjo dan Danurejan. Dampak : pohon tumbang (7 titik), menutup akses jalan (5 titik), tempat usaha (2 titik), jaringan Internet (1 titik), Jaringan listrik (1 titik) dan Baliho roboh (1 titik) 3. Kabupaten Bantul Melanda Kapanewon Kasihan : pohon tumbang (10 titik) dan tempat usaha/angkringan & rumah makan (2 titik), joglo roboh / rumah (1 titik). 4. Kabupaten Kulon progo Melanda Kapanewon Sentolo : pohon tumbang (1 titik) dan rumah rusak (1 unit) Masyarakat diimbau untuk tetap waspada saat cuaca mendung atau hujan lebat dengan menghindari berteduh di bawah pohon, papan reklame, atau tiang listrik, serta memastikan saluran air di sekitar rumah tidak tersumbat. Warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor diminta untuk selalu memantau kondisi lingkungan dan informasi cuaca dari pihak berwenang, serta segera mencari tempat aman jika terjadi peningkatan debit air atau tanda-tanda longsor guna menghindari potensi bencana. Catatan: Data bersifat sementara, dapat berubah sesuai update terbaru. ...