Status Merapi
Status Merapi Terkini

Gempa Bumi
Sumber BMKG

Tanggal : 18 Jan 2025,   Jam : 15:37:45 WIB

Magnitudo : 4.8 SR,      Kedalaman : 21 km

Potensi : Gempa ini dirasakan untuk diteruskan pada masyarakat

Wilayah : Pusat gempa berada di laut 109 km barat daya Tidore

Cuaca DIY
Prakiraan Cuaca


MENGURANGI RISIKO TERSAMBAR PETIR

MENGURANGI RISIKO TERSAMBAR PETIR

Saat musim hujan tiba, salah satu potensi bahaya yang perlu diwaspadai adalah sambaran petir. Kasus manusia yang terkena sambaran petir hingga terjadinya kebakaran lahan bukanlah hal yang jarang terjadi. Petir, yang juga dikenal sebagai kilat atau halilintar, biasanya muncul selama musim hujan. Fenomena ini ditandai dengan kilatan cahaya putih yang menyilaukan, diikuti oleh dentuman suara keras yang menggema. Pada saat terjadinya hujan deras disertai petir banyak orang berpikir akan aman walaupun sedang di bawah pohon maupun di tanah lapang. Namun sebetulnya hal itu masih tetap saja berisiko. Sambaran petir dapat menimbulkan efek berbahaya bagi tubuh manusia, pun tidak sedikit korban akhirnya sampai meninggal dunia. Risiko tersambar petir tidak hanya terjadi ketika seseorang berada di luar rumah, tapi juga di dalam ruangan. Bahkan risiko tersambar petir di dalam ruangan terbilang tinggi. Untuk mengurangi risiko dan melindungi diri dari bahaya petir, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan: 1. Hindari Berlindung di Bawah Pohon Pohon sering menjadi sasaran petir apalagi jika pohon yang digunakan untuk berteduh cukup tinggi. Maka dari itu hindari berlindung di bawah pohon ketika terjadi hujan disertai petir karena pohon sering kali menjadi sasaran petir, sehingga berlindung di bawah pohon bisa sangat berbahaya. 2. Hindarilah Berlindung di Area Terbuka Jauhi area seperti sawah, perkebunan, tanah lapang, jalan raya, dan taman kota, terutama saat cuaca hujan disertai petir. Ketika petir menyambar, ia cenderung mencari tempat yang luas untuk melepaskan energinya, yang tentunya dapat berbahaya jika Anda berada di area terbuka. 3. Hindari Aktivitas Yang Melibatkan Air Air adalah penghantar listrik yang baik. Oleh karena itu, hindarilah kegiatan seperti mandi, mencuci, berenang, atau berendam saat terjadi badai petir. Aktivitas ini dapat meningkatkan risiko terkena aliran listrik dari sambaran petir yang merambat melalui air. 4. Gunakan Aturan 30 – 30 Jika melihat kilat dan suara guntur kurang dari 30 detik kemudian, segera cari tempat perlindungan. Setelah suara guntur terakhir, tunggu setidaknya 30 menit sebelum keluar dari tempat berlindung. 5. Hindari Bersentuhan Dengan Logam Meskipun berada di tempat yang tertutup, sebaiknya kita tetap menghindari kontak dengan logam saat terjadi hujan petir. Di dalam ruangan, perhatikan pintu dan jendela yang terbuat dari metal, karena keduanya dapat menjadi penghantar listrik saat badai berlangsung. Selain itu, jika rumah anda menggunakan pipa besi untuk sistem perpipaan, sebaiknya jauhkan diri dari area keran. Namun, sebagian besar rumah saat ini telah beralih menggunakan pipa plastik PVC, yang membuat aktivitas terkait air di dalam rumah menjadi lebih aman. Begitu juga saat berada di dalam mobil, penting untuk tidak menyentuh bagian logam yang dapat menghantarkan listrik. Selalu utamakan kehati-hatian dalam situasi seperti ini. 6. Jangan Gunakan Perangkat Elektronik Saat berada di dalam rumah, hindarilah menggunakan perangkat elektronik yang terhubung ke jaringan listrik, seperti komputer, televisi, atau telepon kabel. Cabut perangkat dari stopkontak untuk menghindari kerusakan akibat lonjakan arus listrik. ...

Detail Berita

Penyebab Terjadinya Siklon Tropis

Penyebab Terjadinya Siklon Tropis

Angin Tropis adalah fenomena angin yang berputar kencang di sekitar pusat tekanan rendah. Di Indonesia, Angin Tropis sering disebut siklon tropis karena biasanya terjadi di wilayah tropis. Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam. Dilansir dari laman BMKG, Secara teknis, siklon tropis diartikan sebagai sebuah sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat. Sistem ini memiliki wilayah perawanan konvektif dengan kecepatan angin maksimum mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya selama enam jam. Fenomena ini dapat menimbulkan hujan deras, gelombang tinggi, dan kerusakan infrastruktur di daerah terdampak. Menurut BMKG siklon tropis sering terjadi di wilayah selatan ekuator, terutama di Samudra Hindia. Faktor Penyebab Terjadinya Siklon Tropis 1. Tekanan Udara Rendah: Perbedaan tekanan udara yang signifikan menyebabkan udara bergerak menuju pusat tekanan rendah 2. Suhu Permukaan Laut: Suhu air laut hangat di atas 26,5°C memicu penguapan intensif yang menjadi energi utama bagi pembentukan siklon 3. Efek Coriolis: Rotasi bumi memengaruhi arah dan pola pergerakan angin,   menciptaka n pusaran 4. Labilitas Atmosfer: Ketidakstabilan atmosfer yang ditandai oleh kenaikan massa udara hangat dan lembap dapat memicu pembentukan siklon tropis Ciri-ciri Siklon Tropis 1.Rotasi Angin Melingkar: Di belahan bumi selatan, angin berputar searah jarum jam, sedangkan di belahan bumi utara berlawanan arah jarum jam. 2.Kecepatan Angin Tinggi: Siklon tropis memiliki   kecepatan angin minimum    63 km/jam dan dapat mencapai lebih dari 118 km/jam  3.Hujan Lebat: Intensitas hujan tinggi sering menyertai siklon tropis, menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah terdampak 4.Gelombang Laut Tinggi: Siklon tropis meningkatkan tinggi gelombang laut hingga lebih dari 4 meter, membahayakan aktivitas pelayaran dan perikanan Langkah Sebelum Terjadinya Siklon Tropis 1. Pahami Informasi Cuaca: Pantau informasi cuaca harian dari BMKG, terutama jika Anda tinggal di wilayah pesisir atau daerah rawan bencana angin kencang  Waspadai peringatan dini terkait potensi siklon tropis 2. Persiapan di Rumah: Perkuat atap rumah, terutama jika menggunakan bahan ringan seperti seng Periksa fasilitas milik Anda untuk memastikan bahwa bagian penting seperti atap dan gudang dalam kondisi yang baik. Bersihkan talang dan saluran air. Pastikan pompa pembuangan dapat beroperasi dengan benar  Potong cabang pohon yang terlalu rimbun di sekitar rumah untuk menghinda r i risiko tumbang 3. Siapkan Tas Siaga: Lengkapi tas siaga dengan dokumen penting, air minum, makanan kering, senter, baterai, dan obat-obatan Simpan nomor darurat seperti BPBD atau BMKG 4. Edukasi Keluarga dan Komunitas: Latih keluarga Anda untuk mengenali tanda-tanda siklon, seperti langit mendung pekat, hujan deras, dan angin kencang Diskusikan jalur evakuasi yang aman bersama tetangga atau komunitas. Membuat ‘Rencana Aksi Tanggap Darurat’ yang mencakup pencegahan, peringatan, respon tanggap darurat, kriteria evakuasi, penutupan fasilitas, pemulihan bencana dan personil inti Langkah Saat Terjadi Siklon Tropis 1. Tetap Tenang dan Amankan Diri: Jangan keluar rumah kecuali untuk evakuasi yang terkoordinasi  Hindari jendela dan pintu kaca yang bisa pecah akibat angin kencang 2. Ikuti Arahan Resmi: Dengarkan informasi terkini dari BMKG atau BPBD melalui radio atau media sosial Jika ada perintah evakuasi, segera menuju lokasi yang telah ditentukan. 3. Hindari Area Berbahaya: Jangan berada di dekat pohon besar, tiang listrik, atau bangunan yang rapuh Hindari menggunakan kendaraan di tengah angin kencang karena risiko terguling. Langkah Setelah Terjadinya Siklon Tropis 1. Pastikan Keamanan Lingkungan: Periksa kondisi rumah dan pastikan tidak ada kerusakan struktural yang membahayakan (DIY, 2024) Jauhkan diri dari kabel listrik yang jatuh atau rusak 2. Laporkan Kerusakan: Hubungi   BPBD atau pihak terkait untuk melaporkan kerusakan infrastruktur Jika ada korban luka atau membutuhkan bantuan medis, segera hubungi posko darurat terdekat 3. Pulihkan Lingkungan: Bersihkan puing-puing bersama warga sekitar dengan tetap memperhat ikan keselamatan Ikut serta dalam program reboisasi jika terdapat kerusakan lingkungan akibat siklon   Sumber : BMKG dan BNPB ...

Detail Berita

Kongres V FPRB DIY:

Kongres V FPRB DIY: "Guyub, Nyawiji, Kolaborasi, & Migunani"

Yogyakarta, 18 Desember 2024. Dalam upaya mengurangi risiko bencana di DIY, pengelolaan risiko bencana sangat penting dilakukan. Oleh karena keinsyafan itu, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam upaya pengurangan risiko bencana. Forum Pengurangan Risiko Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (FPRB DIY) menjadi wadah koordinasi lintas stakeholder telah berperan aktif dalam memfasilitasi kolaborasi ini. FPRB DIY merupakan wahana koordinasi lintas stakeholder dalam upaya pengurangan risiko bencana, menjadi bagian dalam pengelolaan relawan di tingkat Lokal. Lebih dari 15 tahun FPRB DIY menjadi mitra kritis, mitra strategis dan mitra praktis bagi stakeholder untuk mempengaruhi kebijakan serta peningkatan kapasitas bagi masyarakat hingga unit terkecil dalam penanggulangan bencana di DIY. Selain itu sejumlah penguatan kepada Forum PRB Kabupaten maupun Kota, satgas desa/kalurahan hingga RT juga dilakukan, melalui berbagai peningkatan kapasitas. Selain berfungsi sebagai motor penggerak, Forum PRB DIY memiliki peran dalam mendukung upaya mewujudkan lingkungan pendukungan bagi aktor-aktor penanggulangan bencana melalui tata  kelola yang transparan, partisipatif, inklusi, akuntabel, dan lestari. Bukti-bukti ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana-bencana hydrology telah dikumpulkan dan diseminasikan oleh FPRB DIY untuk dapat diadopsi maupun menjadi pembelajaran bagi aktor-aktor penanggulangan bencana. Bertepatan dengan masa berakhirnya pengurus FPRB DIY tahun 2021–2024 maka perjumpaan relawan perlu dilakukan untuk merefleksikan, membahas dan memetakan inovasi dalam penanggulangan bencana di DIY terlebih dalam menghadapi ancaman-ancaman hidrometeorologi. Berdasarkan latar belakang tersebut, FPRB DIY akan mengadakan kongres V Forum Pengurangan Risiko Bencana DIY, dengan tema "Guyub, Nyawiji, Kolaborasi, & Migunani". Secara keseluruhan, tema "guyub, nyawiji, kolaborasi, migunani" mengajak semua pihak untuk bersatu padu, bekerja sama, dan berinovasi dalam upaya mengurangi risiko bencana di DIY. Kongres V FPRB DIY ini dilangsungkan pada Rabu-Kamis, 18-19 Desember 2024 di Gedung Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Perwakilan DIY, Jl. Kusumanegara Nomor 133, Yogyakarta. Kongres V FPRB DIY bertujuan untuk: pertama, merefleksikan dan mengevaluasi capaian perjalanan dalam periode 2021 -2024 dan mendiskusikan kerja-kerja aktor penanggulangan bencana dalam kontribusi ketangguhan bencana; kedua, memetakan dan mengidentifikasi aktor penanggulangan bencana yang terekognisi dalam puzzle pentahelix untuk ketangguhan bencana di DIY; ketiga, merumuskan kebutuhan maupun peluang distribusi praktek baik kerja-kerja penanggulangan bencana untuk diadopsi dan diadaptasi untuk ketangguhan bencana; keempat, merumuskan program kerja dan rekomendasi bagi pengurus FPRB DIY periode berikutnya. ...

Detail Berita

Sebagai bentuk transparansi, kami meyediakan informasi publik sebagai berikut