Sitrep (Situation Report) Laporan Situasi Kejadian Cuaca Ekstrim di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Jumat, 28 Maret 2025 Update, Pukul 24:00 WIB Berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG DI. Yogyakarta Tanggal 28 Maret 2025 pada pukul 11:05 WIB, serta Update pada pukul 12:35 WIB, 13:05 WIB, 14:45 WIB, 15:30 WIB, 16:35 WIB dan 17:49 WIB Update 21.05 berlaku 21.15-23.00 bahwa potensi Hujan Sedang hingga Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang, dapat melanda di seluruh wilayah DIY. Hasil laporan yang masuk ke Pusdalops BPBD DIY, bahwa telah terjadi kejadian di beberapa wilayah di DIY, antara lain: 1. Kabupaten Bantul Hujan intensitas sedang – lebat berdampak di 7 Kapanewon, yaitu: Bantul, Pleret, Imogiri, Piyungan, Pajangan, Jetis, Kasihan Kejadian berupa: Banjir genangan / luapan di (25 titik) dan Tanah longsor (10 titik). Dampak: Rumah rusak 5 unit, rumah tergenang 69 unit, fasilitas pemerintahan 2 unit. 2. Kabupaten Gunungkidul Hujan intensitas sedang – lebat berdampak di 7 Kapanewon, yaitu: Wonosari, Playen, Semanu, Paliyan, Semin, Patuk dan Purwosari. Kejadian Cuaca ekstrim (1 titik), terjadinya banjir genangan / luapan (18 titik) dan Tanah longsor (2 titik). Dampak: 15 orang terjebak banjir (sudah diselamatkan), Rumah tergenang (71 Unit), Akses jalan terganggu (4 titik), Jembatan tergenang (2 titik), pohon tumbang (1 unit), jaringan listrik (1 unit) kandang tergenang (1 unit), talu rusak (2 unit). 3. Kabupaten Kulon Progo Hujan intensitas sedang – lebat berdampak di 3 Kapanewon, yaitu: Pengasih, Nanggulan dan Girimulyo. Kejadian berupa: Banjir genangan (4 titik) Pohon tumbang (3 titik) dan Tanah longsor (3 titik). Dampak: 2 Korban Luka, Pohon tumbang (3 titik), rumah rusak (2 unit), rumah tergenang (2 unit), kandang (1 unit), akses jalan terganggu (5 titik). Unsur Penanganan: BPBD, Pemerintah Kalurahan, TNI, POLRI, Instansi terkait, Komunitas Relawan, dan warga masyarakat. 4. Kota Yogyakarta Hujan intensitas sedang – lebat berdampak di 2 Kemantren, yaitu: Umbulharjo dan Wirobrajan yang menyebabkan Tanah longsor (2 titik). Dampak: Akses jalan (2 titik), rumah terancam longsoran (1 unit). Unsur Penanganan: BPBD, Pemerintah Kalurahan, TNI, POLRI, Instansi terkait, Komunitas Relawan, dan warga masyarakat. Upaya dilakukan 1. Asesment data dampak kejadian 2. Koordinasi dengan pihak terkait 3. Evakuasi korban terdampak 4. Bantuan dukungan peralatan / logistik Masyarakat dihimbau untuk dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan saat terjadi hujan deras disertai angin kencang atau perubahan cuaca yang cepat, sehingga dapat meminimalisir risiko bencana dan menjaga keselamatan. #salamtangguh #salamsiaga #siapuntukselamat ...
BPBD DIY menerima kunjungan spesifik Komisi VIII DPR RI, Jumat (21/03). Dalam kunjungannya, pimpinan bersama anggota Komisi VIII mengunjungi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, melihat langsung peta potensi bencana, upaya mitigasi maupun penanganan bencana serta mendengarkan beragam kendala teknis yang umumnya terjadi saat penanggulangan bencana utamanya yang terjadi di daerah. Berkaca dari pengalaman DIY dalam penanganan bencana yang pernah terjadi seperti gempa bumi 2006, erupsi merapi berikut banjir lahar setelahnya pada 2010, badai siklon tropis cempaka 2017, maupun bencana musiman seperti kekeringan, dan kebakaran hutan saat musim kemarau, potensi megatrust di selatan pulau jawa, hingga cuaca ekstrem, tanah longsor, banjir luapan, hingga fenomena hujan es yang belum lama terjadi di DIY ditengah musim hujan ini, membuat Komisi VIII mendorong Daerah Istimewa Yogyakarta layak menjadi Laboratorium bencana, sebab berbagai potensi bencana dilingkup daerah hingga provinsi, pernah terjadi di DIY dan bisa jadi rujukan daerah lain dalam melakukan mitigasi maupun penanganan bencana. Sebagai tindak lanjut, Komisi VIII DPR RI berkomitmen untuk segera merevisi UU No.24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang perlu diperbaharui demi memperjelas koordinasi antara pusat (BNPB, Kementerian/lembaga terkait), berikut hingga sampai kepada tingkat Pemda dan Kab/Kota dalam penerapan kebijakan terkait Penanggulangan Bencana kedepannya. ...
Sitrep (Situation Report) Laporan Situasi Kejadian Cuaca Ekstrim di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Rabu, 19 Maret 2025 Update Pukul 13:00 WIB Berdasarkan Update peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG DI. Yogyakarta hari Rabu Tanggal 19 Maret 2025 pada pukul 08:55 WIB dan 09:50, bahwa potensi Hujan Sedang hingga Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang, dapat melanda di seluruh wilayah DIY. Hasil laporan yang masuk ke Pusdalops BPBD DIY, bahwa terjadi kejadian di beberapa wilayah di DIY, antara lain: 1. Kabupaten Gunungkidul Hujan disertai angin kencang melanda 5 kapanewon, yaitu: Karangmojo, Paliyan, Semanu, Semin, dan Wonosari. Dampak: Pohon tumbang (21 titik), Rumah rusak (4 unit), akses jalan (12 titik), Jaringan Listrik (5 titik), Tiang Listrik (2 titik), Fasilitas Ibadah (1 titik), Kandang (4 titik), dan greenhouse (1 titik). Korban luka (1 orang). Adapun taksiran kerusakan ± Rp 18.700.000 2. Kabupaten Sleman Hujan disertai angin kencang melanda 1 kapanewon, yaitu: Turi Dampak: Pohon tumbang (1 titik), akses jalan (1 titik), dan Jaringan Listrik (titik). 3. Kabupaten Bantul Hujan disertai angin Kencang melanda 2 kapanewon, yaitu: Kretek dan Pundong Dampak: Rumah rusak (3 unit). Adapun taksiran kerusakan ± Rp 10.300.000 4. Kota Yoogyakarta Nihil Kejadian (Laporan Sementara) 5. Kabupaten Kulon Progo Nihil Kejadian (Laporan Sementara) Unsur Penanganan: TRC BPBD, POLSEK, KORAMIL, PEMKAL, PLN, MDMC, RAPI GK, PBK GK, FPRB Girikerto, RELAWAN dan Warga Masyarakat. Masyarakat dihimbau untuk dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan saat terjadi hujan deras disertai angin kencang atau perubahan cuaca yang cepat, sehingga dapat meminimalisir risiko bencana dan menjaga keselamatan. #salamtangguh #salamsiaga #siapuntukselamat ...