Peringatan Dini Cuaca BMKG DIY Tanggal 02 Desember 2019 Pukul 13.40 WIB bahwa Berpotensi hujan lebat disertai angin kencang di Bantul (Piyungan), Sleman (Berbah, Prambanan, Kalasan), Gunungkidul (Semin, Ngawen), pada pukul 14.10 WIB, dan dapat meluas ke Sleman (Turi, Tempel, Depok, Ngemplak), Gunungkidul (Nglipar, Karangmojo). Kondisinya diprakirakan berlangsung hingga pukul 15.30 WIB.
Angin kencang disertai hujan deras terjadi di dua kecamatan yaitu Kecamatan Prambanan dan Kecamatan Kalasan . Berdasarkan hasil asesmen oleh TRC BPBD Kab. Sleman, di Prambanan Desa Madurejo 14 titik, Desa Bokoharjo 5 titik, dan Desa Sumberharjo 12 titik. Sedangkan di Kecamatan Kalasan angin kencang berdampak di Kadirojo, Desa Purwomartani 1 titik. Dampak dari kejadian tersebut rumah rusak (26 Unit), pohon Tumbang (10 titik), akses jalan (6 titik) dan jaringan listrik (1 titik).
Analisa Meteorologi dari BMKG
- Pola Angin : Terpantau adanya pola konvergensi dan palung tekanan rendah yang memanjang di Perairan Utara Jawa. Kondisi ini memicu pertumbuhan dan penumpukan awan hujan di atas wilayah-wilayah tersebut.
- Analisa Sinoptik : Berdasarkan analisa tekanan udara permukaan, terpantau beberapa pusat tekanan rendah (LPA) di wilayah Australia bagian Barat dan Timur, Samudera Pasifik Timur Laut Papua, dan Badai Tropis KAMMURI di wilayah BBU.
- Suhu Muka Laut : Suhu muka laut harian di Perairan Utara Jawa tanggal 01 Desember 2019 berkisar antara 28 - 30 0C dan di Perairan Selatan Jawa berkisar antara 26 – 28 0C. Anomali suhu muka laut harian di Perairan Utara Jawa berkisar antara 1.25 – 1.5 0C dan di Perairan Selatan Jawa berkisar antara -0.25 – -0.5 0C Kondisi tersebut mendukung penambahan suplai uap air di Laut Jawa
- Kelembaban Udara : Kelembaban udara pada paras 850 hpa berkisar 70-90%, paras 700 hpa berkisar 60–80% dan paras 500 hpa berkisar 20–30 %. Kondisi kelembaban udara demikian, mendukung pertumbuhan awan–awan konvektif.
- Citra Satelit : Berdasarkan citra satelit HIMAWARI-8 tanggal 02 Desember 2019 pukul 14.10 s/d 14.30 WIB terpantau pertumbuhan awan konvektif di wilayah Gunungkidul (Patuk, Gedangsari, Semin, Karangmojo), Sleman (Prambanan, Berbah, Depok) dan Bantul (Piyungan)
- Citra Radar : Berdasarkan citra radar terlihat adanya pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan mulai dari jam 13.40 WIB dan terus mengalami peningkatan hingga jam 14.20 WIB. Berdasarkan verifikasi warna legend radar, pada kisaran jam 13.50 – 14.30 WIB menunjukkan hujan intensitas sedang–lebat terjadi di wilayah Sleman (Prambanan, Berbah), Bantul (Piyungan) dan Gunungkidul (Patuk, Gedangsari dan Semin).
Disimpulkan, berdasarkan pantauan citra satelit dan radar cuaca serta hasil analisa dinamika atmosfer-lautan tersebut menunjukkan kejadian hujan lebat yang disertai angin kencang di wilayah Prambanan, Sleman disebabkan oleh adanya aktifitas awan konvektif Cumulonimbus (CB) berupa down burst (semburan angin kencang). Awan ini terbentuk secara lokal akibat pemanasan intensif di siang hari didukung oleh konvergensi dan palung tekanan udara rendah yang memanjang di Perairan Utara Jawa. Kelembaban udara yang mendukung pembentukan awan CB terdapat pada lapisan 850 – 700 mb yaitu berkisar antara 60-90%.
Prospek ke depan :
Berdasarkan analisa perkembangan dinamika atmosfer-laut menunjukkan bahwa kondisi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah DIY pada 2 hingga 5 hari ke depan. Potensi kejadian cuaca ektrim akan lebih berpeluang terjadi pada siang hingga sore hari. (BMKG)
Upaya yang dapat dilakukan untuk mitigasi bencana angin kencang :
1. Pemeliharaan pohon pelindung jalan secara berkala.
2. Perlu melakukan kegiatan peremajaan tanaman hijau jalan secara rutin.
3. Kegiatan pemeliharaan baliho juga harus dilakukan terutama yang sudah berkarat.
4. Memastikan kekuatan atap rumah ketika memasuki musim hujan.
5. Masyarakat perlu membudayakan parkir kendaraan pada lokasi yang aman, hindari parkir kendaraan di bawah pohon atau baliho yang rawan tumbang.
Selain itu, masyarakat dianggap perlu untuk selalu memantau perkembangan prakiraan cuaca baik melalui media sosial twitter Staklim BMKG maupun BPBD DIY atau anda dapat memperbaharui informasi melalui portal yang telah disediakan oleh BMKG.
0 Komentar