Status Merapi
Status Merapi Terkini

Gempa Bumi
Sumber BMKG

Tanggal : 03 Jul 2025,   Jam : 07:43:47 WIB

Magnitudo : 4.8 SR,      Kedalaman : 7 km

Potensi : Gempa ini dirasakan untuk diteruskan pada masyarakat

Wilayah : Pusat gempa berada di laut 108 km Barat laut Calang - Aceh Jaya

Cuaca DIY
Prakiraan Cuaca


Implementasi Aksi Merespon Peringatan Dini (AMPD) Dalam Penanggulangan Bencana di Indonesia

Implementasi Aksi Merespon Peringatan Dini (AMPD) Dalam Penanggulangan Bencana di Indonesia

Dalam menghadapi berbagai ancaman bencana, pendekatan antisipatif menjadi kunci penting dalam upaya pengurangan risiko bencana. Salah satu pendekatan yang tengah dikembangkan dan diperkuat di Indonesia adalah konsep Aksi Merespon Peringatan Dini (AMPD). Konsep ini merupakan langkah sistematis yang dilakukan setelah menerima peringatan dini, namun sebelum bencana benar-benar terjadi, dengan tujuan untuk menyelamatkan jiwa, mengurangi kerugian, dan mempercepat pemulihan. Di tingkat nasional, AMPD tercantum dalam Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2024 tentang Sistem Peringatan Dini Bencana. Regulasi ini memberikan kerangka hukum dan operasional bagi berbagai pemangku kepentingan, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk mengintegrasikan aksi-aksi antisipatif ke dalam sistem penanggulangan bencana secara menyeluruh. AMPD menjadi jembatan antara informasi peringatan dini dan langkah nyata di lapangan, seperti evakuasi dini, perlindungan aset vital, dan penyiapan logistik. Melalui integrasi dalam dokumen perencanaan seperti Rencana Kontingensi, diharapkan setiap wilayah memiliki prosedur operasional standar yang dapat langsung dijalankan begitu sinyal bahaya muncul. Sebagai langkah nyata dalam implementasi AMPD, BNPB menyelenggarakan Kegiatan Uji Publik Draft Petunjuk Teknis Integrasi AMPD ke dalam Dokumen Rencana Kontingensi. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 23 Juni 2025 di BPBD DIY. Acara ini dibuka oleh Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Drs. Pangarso Suryotomo, yang menegaskan pentingnya membangun kesiapsiagaan yang lebih konkret dan operasional di tingkat daerah. Beliau menyoroti bahwa peringatan dini tidak cukup jika tidak dibarengi dengan aksi nyata di lapangan yang telah terencana dan disepakati bersama lintas sektor. Kepala Pelaksana BPBD DIY, Drs. Noviar Rahmad, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa integrasi AMPD ke dalam rencana kontingensi menjadi langkah krusial agar setiap informasi peringatan dini yang diterima dapat segera diterjemahkan menjadi aksi yang konkret, cepat dan terarah. Selain itu, rapat uji publik ini menjadi momen penting untuk memastikan bahwa petunjuk teknis yang disusun dapat menjawab kebutuhan di lapangan, dapat dipahami oleh semua pihak dan dapat diimplementasikan secara efektif. Dengan penguatan konsep AMPD dan integrasinya ke dalam dokumen perencanaan kontingensi, harapannya setiap detik setelah peringatan dini diterima dapat dimanfaatkan secara optimal untuk melindungi masyarakat dan meminimalkan risiko dampak bencana. ...

Detail Berita

Sinergitas Stakeholder dalam Penanganan Darurat Bencana di DIY

Sinergitas Stakeholder dalam Penanganan Darurat Bencana di DIY

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY mengadakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) pada Selasa, 18 Juni 2025. Mengusung tema "Sinergitas Stakeholder dalam Penanganan Kedaruratan Bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta", kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi antar instansi dalam upaya respons cepat terhadap situasi darurat. Rakornis dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY, Tito Asung Kumoro Wicaksono, S.T., M.Eng., yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan penanganan bencana yang lebih terstruktur dan efektif. Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama dari berbagai instansi strategis, yakni perwakilan dari PLN DIY-Jateng, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) DIY, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY. Ketiga narasumber memberikan paparan mengenai peran lembaganya dalam penanganan kedaruratan bencana, tantangan di lapangan, serta langkah-langkah koordinatif yang sudah dan akan dilakukan. PLN, misalnya, memaparkan pentingnya pemulihan jaringan listrik pascabencana, sementara Kominfo DIY menyoroti peran komunikasi darurat, dan DLHK DIY mengulas aspek lingkungan serta mitigasi berbasis ekosistem. Diskusi yang berlangsung dalam rakornis ini menjadi momentum penting untuk membangun kesepahaman bersama antar pemangku kepentingan. Melalui forum ini, peserta dapat menyampaikan pengalaman, kendala, serta usulan solusi yang konstruktif dalam menangani berbagai jenis bencana di wilayah DIY. Dengan sinergitas yang semakin solid antara pemerintah, instansi teknis, dan masyarakat, BPBD DIY berharap penanganan kedaruratan dapat dilakukan secara lebih responsif, terkoordinasi, dan berdampak nyata bagi keselamatan warga. ...

Detail Berita

12 Titik Banjir Melanda Kabupaten Sleman

12 Titik Banjir Melanda Kabupaten Sleman

Yogyakarta, 17 Mei 2025. Terjadi hujan disertai angin kenjang hampir merata di seluruh D.I. Yogyakarta kecuali Kulon Progo Bagian Selatan dan Gunungkidul Bagian Utara pada Jumat (16/05). Peringatan Dini dikeluarakan BMKG bahwa berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang pada pkl. 15:10 WIB di Kabupaten Gunungkidul: Nglipar, Semin, Ngawen, Kabupaten Sleman: Depok, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik, Pakem, Cangkringan,  dan sekitarnya. Dan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Bantul: Banguntapan, Piyungan, Kabupaten Gunungkidul: Patuk, Gedangsari, Kabupaten Sleman: Mlati, Berbah, Prambanan, Sleman, Tempel, Turi, Kota Yogyakarta: Tegalrejo, Jetis, Gondokusuman, Danurejan, Gedongtengen, Umbulharjo, Kotagede,  dan sekitarnya. Dan diupdate pukul 18.34 WIB. Berdasarkan laporan masuk hingga pukul 20.30 Wib Dampak terbesar menimpa wilayah Sleman terdapat 23 titik kejadian antara lain 12 titik banjir, 7 titik angin kencang, longsor ada 3 titik dan tersambar petir ada 1 lokasi, dengan dampak  11 pohon tumbang, 2 mobil, 1 motor, 1 sepeda, 1 tempat usaha, 1 jembatan, 3 fasilitas umum, dan 3 akses jalan terganggu. Dari Kulonprogo dilaporkan terdapat 2 titik lonsor yang mengakibatkan 2 rumah terdampak dan 2 akses jalan terganggu Sedangkan di Bantul terdapat 1 lokasi banjir dan 1 rumpun bambu tumbang. Di Kota Yogyakarta kenaikan aliran Sungai Gajahwong,  menyebabkan akar rumpun bambu tidak kuat menahan deras air sungai  Gajahwong mengakibatkan roboh dan mengakibatkan kabel Optik Wifi (Media Net) dan Penerangan jalan umum Kabupaten Gunungkidul sampai Pukul 21.00 WIB terpantau belum ada dampak kejadian dari hujan deras disertai angin kencang dengan petir mengelegar.  BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di wilayah DIY periode tanggal 18 s/d 20 Mei 2025 adalah sebagai berikut: Tanggal 18 Mei 2025 Potensi hujan sedang – lebat di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian Utara - Tengah, Bantul bagian Utara – Tengah, dan Gunungkidul bagian Utara – Tengah. Tanggal 19 Mei 2025 Potensi hujan sedang – lebat di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian Utara - Tengah, Bantul bagian Utara – Tengah, dan Gunungkidul bagian Utara – Tengah. Tanggal 20 Mei 2025 Potensi hujan sedang – lebat di Sleman, Kulon Progo bagian Utara, dan Gunungkidul bagian Utara. Masyarakat dihimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi diantaranya berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang ataupun sambaran petir terutama bagi masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi serta harap memperbaharui informasi cuaca terbaru melalui media sosial BMKG. ...

Detail Berita

Sebagai bentuk transparansi, kami meyediakan informasi publik sebagai berikut