Status Merapi
Status Merapi Terkini

Gempa Bumi
Sumber BMKG

Tanggal : 18 Jul 2024,   Jam : 00:08:20 WIB

Magnitudo : 3.7 SR,      Kedalaman : 5 km

Potensi : Gempa ini dirasakan untuk diteruskan pada masyarakat

Wilayah : Pusat gempa berada di darat 34 km baratlaut Luwutimur

Cuaca DIY
Prakiraan Cuaca


MPLS dan Edukasi Kebencanaan

MPLS dan Edukasi Kebencanaan

MAYA siswi baru di salah satu SMP di Yogyakarta, tampak semangat mengikuti hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Ia senang bisa mengenal teman-teman, guru-guru, dan lingkungan sekolah yang baru. Namun, beberapa jam kemudian, gempa bumi terjadi. Ia panik dan bingung, tak tahu harus berbuat apa. Maya tak tahu jalur evakuasi dan titik kumpul. Maya juga tak tahu cara menyelamatkan diri dalam situasi darurat seperti ini. Guru dan teman-temannya juga terlihat panik. Beruntung, gempa tak terlalu kuat. Maya, teman-temannya dan guru di sekolahnya pun selamat dari kejadian itu. Meski hanya ilustrasi. Situasi seperti itu bisa saja terjadi, dan nama ”Maya” bisa saja berubah nama anak, keponakan, atau siswa kita sendiri. Lalu, apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan bahwa anak-anak siap menghadapi situasi darurat yang tak terduga seperti ini? Momentum Strategis Berdasarkan Kalender Pendidikan Yogyakarta Tahun Ajaran 2024/2025, kegiatan MPLS akan dimulai pada tanggal 15 Juli 2024. MPLS semestinya menjadi momentum strategis yang tak boleh dilewatkan untuk melakukan edukasi kebencanaan. Saat ini, siswa baru belum sepenuhnya mengenal lingkungan sekolah dan wilayah sekitarnya, sehingga mereka rentan terhadap berbagai risiko bencana. MPLS bisa menjadi sarana yang efektif untuk memperkenalkan konsep-konsep kebencanaan seperti jalur evakuasi, titik kumpul, dan prosedur darurat kepada siswa. Dengan demikian, sekolah tidak hanya membantu siswa memahami potensi ancaman di sekitar mereka, tetapi juga memberikan mereka keterampilan praktis yang dapat digunakan dalam situasi darurat sebenarnya. DIY merupakan kawasan rawan bencana dengan 14 jenis ancaman bencana yang berbeda. Mulai dari gempa bumi hingga letusan gunung berapi. Dalam konteks ini, sangat penting menyiapkan generasi muda agar memiliki pengetahuan tentang bagaimana menghadapi tekanan dan merespons dengan tepat saat bencana terjadi. Gempa bermagnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat dua tahun lalu menjadi pengingat akan bahaya gempa bumi saat jam sekolah, di mana hampir setengah dari korban jiwa yang berusia di bawah 16 tahun meninggal dunia karena tertimpa bangunan sekolah. Hal ini menegaskan urgensi dari implementasi edukasi kebencanaan yang holistik dan efektif di seluruh sekolah. Upaya Berkelanjutan Berkaitan dengan hal itu, Pemda DIY melalui BPBD DIY dan Disdikpora DIY sudah menyelenggarakan edukasi kebencanaan pada masa MPLS. Pada MPLS Tahun Ajaran 2024/2025 ini, BPBD DIY akan melakukan edukasi kebencanaan di beberapa sekolah, seperti MTs Gamping, SMA N 3 Yogyakarta, SMK N 6 Yogyakarta, dan SMA N 1 Mlati. Selain itu, program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) juga sudah dijalankan sejak beberapa tahun lalu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana, melalui pelatihan, simulasi, dan perencanaan mitigasi bencana. Melalui SPAB, sekolah tak hanya fokus pada aspek reaktif dalam penanggulangan bencana. Tapi juga mendorong budaya keselamatan yang terintegrasi dalam kegiatan seharihari. Hal ini penting mengingat kompleksitas ancaman bencana yang dapat mengancam keamanan dan kelangsungan pendidikan siswa. Namun, upaya ini perlu diperkuat dan diperluas ke semua satuan pendidikan di DIY secara mandiri dan berkelanjutan. Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan perlu mengambil peran aktif dalam mengembangkan program SPAB yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing sekolah. Pemahaman akan prosedur evakuasi, titik kumpul, dan keterampilan pertolongan pertama harus diperkuat secara rutin melalui pelatihan dan simulasi. Dengan demikian, DIY dapat memastikan bahwa seluruh komunitas pendidikan terlindungi dan siap menghadapi tantangan dari ancaman bencana dengan tangkas, tanggap dan tangguh.   *)Fadri Mustofa SIP, Analis Bencana BPBD DIY dan Julianto Wibowo, ST, Analis Mitigasi Bencana BPBD DIY.   *) Artikel ini pernah dipublikasikan di Kedaulatan Rakyat edisi Senin Pon, 15 Juli 2024, hal 11. ...

Detail Berita

Penguatan Desa Penyangga Kesiapsiagaan Merapi

Penguatan Desa Penyangga Kesiapsiagaan Merapi

Pada tanggal 14 Juni, Dusun Sambirejo, Selomartani, Sleman menjadi tuan rumah pelatihan kebencanaan yang penting bagi Desa Penyanggah, Padukuhan Selomartani. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana, terutama terkait dengan aktivitas Gunung Merapi. Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Divisi Pendidikan Aksi Sosial (AKSOS) HMP UGM dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DI Yogyakarta, dengan narasumber utama Bapak Julianto Wibowo, S.T, seorang Analis Mitigasi Bencana, dan fasilitator Bapak Nuhdiyono. Pelatihan ini diikuti oleh sekelompok masyarakat yang terdiri dari penanggung jawab rencang cepat tanggap (RCT) desa, anggota karang taruna, dan kelompok PKK. Mereka merupakan garda terdepan dalam penanggulangan bencana di komunitas masing-masing, sehingga pelatihan ini sangat bermanfaat untuk memperkuat kapasitas mereka dalam menghadapi situasi darurat. Berbagai topik dibahas dalam pelatihan ini, termasuk potensi ancaman dari Gunung Merapi, strategi mitigasi, dan prosedur evakuasi. Bapak Julianto Wobowo memberikan penjelasan rinci mengenai bagaimana memahami potensi bahaya dari aktivitas vulkanik, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengurangi risiko bencana. Selain itu, para peserta juga diajarkan cara-cara evakuasi yang efektif dan aman, serta bagaimana melakukan koordinasi yang baik dengan pihak-pihak terkait selama keadaan darurat. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi yang tepat dan strategi yang efektif kepada masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi dan mengantisipasi dampak bencana. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya siaga bencana. Pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam pelatihan ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tanggap terhadap bencana. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya lebih siap menghadapi ancaman bencana, tetapi juga lebih solid dan terorganisir dalam melakukan tindakan penanggulangan yang efektif. ...

Detail Berita

Geladi Posko Tanggap Darurat di Lingkungan Karaton

Geladi Posko Tanggap Darurat di Lingkungan Karaton

Yogyakarta, 10 Juli 2024. Karaton yang merupakan salah satu dari cagar budaya, tidak lepas dari ancaman bencana yang ada di D.I.Yogyakarta. Pada kejadian gempa 2006, bangunan Karaton yang mengalami kerusakan parah adalah ambruknya Bangsal Trajumas. Sementara beberapa benda pusaka yang berada persis di bawah atap Bangsal Trajumas ringsek. Sehingga dengan adanya ancaman bencana yang ada, ketangguhan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang meliputi manusia maupun bangunan dan semua elemen yang ada, perlu ditingkatkan. Atas dasar tersebut perlu Peningkatan Kapasitas di lingkungan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pelatihan peningkatan kapasitas Abdi Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat telah dilaksanakan hingga pertemuan ke-6 yaitu Geladi Posko / Command Post Exercise (CPX) yang bertempat di  Ndalem Prabeya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Dalam pertemuan ini Para Abdi Dalem diberikan pengenalan mengenai radio komunikasi yang dapat digunakan pada saat kondisi darurat ketika jaringan komunikasi mati. Kemudian peserta diberikan penjelasan mengenai Rencana Induk Geladi. Dalam geladi posko peserta berperan kemudian berdiskusi dengan melihat peta, menerima inject kasus yang diberikan oleh controller. Tahapan dalam geladi posko yaitu kejadian awal, asesmen situasi dan kondisi, penyusunan rencana operasi, penanganan darurat, pengolahan data dan informasi, dan pengakhiran. Dalam rencana operasi ditentukan siapa melakukan apa dan dimana, dalam hal ini adalah operasi penyelamatan jiwa, dokumen, barang berharga/asset penting. Kemudian setiap sektor melaporkan hasil penanganannya dari kasus yang diberikan oleh controller. Turut hadir GKR Condrokirono selaku Pengageng Kawedanan Hageng Panitrapura beliau mengharapkan bagi para peserta dapat menularkan ilmu yang didapatkan selama pelatihan kepada Para Abdi Dalem lainnya. “Setelah pelatihan ini diharapkan tetap melakukan Latihan sehingga Abdi Dalem benar-benar menjadi satuan terdepan bila terjadi bencana”, ujar beliau. Tim Manajemen Bencana Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sejumlah 50 orang Abdi Dalem yang terdiri dari perwakilan 18 Kawedanan diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. Rencana tindak lanjut dari pelatihan ini dapat tersusun SOP Penanggulangan Bencana di Karaton. Ke depannya perlu dibentuk Satgas Penanggulangan Bencana Karaton yang terdiri dari 18 Kawedanan dan disahkan oleh Ngarso Dalem. Pada Tahun 2025 diusulkan lanjutan kegiatan Peningkatan Kapasitas Abdi Dalem di masing-masing sektor yang ada di Karaton serta perlu penyusunan Rencana Kontijensi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.   #AbdiDalem #GeladiPosko ...

Detail Berita

Sebagai bentuk transparansi, kami meyediakan informasi publik sebagai berikut