Yogyakarta, 21 November 2023. BPBD DIY menggelar Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Ancaman Bencana Hidrometeorologi di D.I.Yogyakarta Tahun 2023 bertempat di Lapangan Panahan Jl. Kenari pada hari ini Selasa (21/11) yang diikuti oleh sekitar 300 peserta yang terdiri dari Forkompimda, TNI, POLRI, Basarnas, BPBD se-DIY dan komunitas relawan Penanggulangan Bencana se-Provinsi D.I Yogyakarta.
Apel ini dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD DIY, Drs. Noviar Rahmad, M.Si. Dalam sambutannya beliau membacakan amanat dari Wakil Gubernur D.I.Yogyakarta bahwa apel kesiapsiagaan bencana ini dilaksanakan sebagai bahan untuk mengukur kekuatan daerah dalam menghadapi ancaman bencana dengan mengerahkan semua potensi yang dimiliki daerah antara lain terdiri dari tiga pilar penanggulangan bencana yaitu pemerintah, dunia usaha serta masyarakat. Hal ini penting untuk membangun kesiapan kita menghadapi bencana agar dapat meminimalisir dampaknya bagi korban jiwa korban luka serta berbagai bentuk kerugian.
Dengan apel kesiapsiagaan ini akan terlihat sejauh mana kemampuan dan kesiapan dari pegiat kebencanaan dalam menghadapi potensi bencana yang ada di wilayahnya masing-masing. Kegiatan ini agar dapat dijadikan momentum memperkuat kerja sama penanggulangan bencana antar organisasi, pengkajian kemampuan peralatan penunjang peringatan dini, evakuasi serta tanggap darurat dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur.
Harapannya dengan apel kesiapsiagaan dan latihan simulasi bencana ini, kita dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman bencana hidrometeorologi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian, kita dapat meminimalisir dampak bencana bagi masyarakat.
Selain menggelar pasukan dan kendaraan untuk penanganan darurat, peserta juga membawa peralatan penanggulangan bencana seperti perahu karet, alat selam, gergaji kayu, alat SRT, rop akses, mesin perahu, dan masih banyak lagi.
Masyarakat dihimbau agar mulai melakukan persiapan dini dalam menghadapi peralihan musim melalui upaya-upaya pencegahan seperti memangkas daun dan ranting terutama untuk pohon-pohon yang besar, diet sampah dan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan. Membersihkan saluran air hingga sungai berfungsi dengan baik sehingga air hujan di permukiman tidak mengalir ke jalan. Selalu membawa payung atau jas hujan selama beraktivitas di luar ruangan, dan selalu memperbarui informasi perkiraan cuaca yang bersumber dari pihak berwenang.
Sedangkan untuk upaya jangka panjang, masyarakat bisa melakukan penanaman pohon yang dapat mencegah terjadinya longsor sekaligus mengikat air tanah sebagai cadangan saat kemarau panjang tiba. Selain itu, membuat resapan air di halaman rumah dengan lubang biopori, menggunakan paving block dan grass block. selain untuk mengikat air, hal tersebut dapat mencegah terjadinya banjir.
Masyarakat juga dihimbau untuk meminimalisir kegiatan di daerah rawan longsor terutama saat hujan.
0 Komentar