Menghabiskan masa libur Idul Fitri, banyak wisatawan yang berlibur di wilayah DIY, salah satunya memilih pantai sebagai tempat berekreasi. Kendati demikian meski menyenangkan, belibur ke pantai juga memiliki resiko bahaya yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Terutama pantai wilayah DIY merupakan pantai di pesisir selatan yang berbatasan langsung dengan samudera Hindia tentunya memiliki gelombang arus balik yang lebih besar, kuat, dan tinggi. Arus balik adalah gelombang yang bergerak dari dalam laut ke pantai serta sebaliknya. Arus ini mampu menyeret orang ke dalam air dalam seketika. Jika sudah terseret arus balik, disarankan dengan berenang mengikuti gerakan arus dan tidak melawannya. Lalu, coba untuk berenang sejajar dengan garis pantai hingga tiba di ujung arus.
Rata-rata penyebab kematian korban adalah berenang melawan arus yang berujung kelelahan dan tenggelam. Oleh sebab itu, janganlah berenang melawan arus (lurus langsung ke arah pantai) jika sudah terjebak di dalam arus balik, namun berenanglah mengikuti arus yang ada (sejajar dengan bibir pantai) agar dapat menyelamatkan diri dari situasi tersebut.
Namun tetap saja, jika tidak memiliki kemampuan untuk berenang, pilihan paling bijak adalah dengan menikmati pemandangan dari tepi pantai, karena pada dasarnya menikmati pantai tidak harus dengan berbasah-basahan apalagi hingga berenang yang bisa membahayakan jika sampai terseret arus. Banyak hal yang bisa kita lakukan ketika berlibur ke pantai selain berenang, seperti jalan-jalan dan bermain pasir pantai, bersantai dibawah pohon, tenda/payung, hingga menikmati kuliner lokal sembari mendorong perekonomian masyarakat sekitar. Oleh karenanya bijaklah ketika berlibur ke pantai dan selalu ikuti arahan petugas yang memantau situasi sebelum memutuskan mendekati bibir pantai apakah gelombang sedang tinggi atau aman untuk bermain di sekitar bibir pantai.
#Lebaran #Liburan #Pantai #PantaiSelatan #DIY
#GelombangTinggi #DitpolairudPoldaDIY #OperasiKetupat2023
0 Komentar