Sebagai salah satu sosialiasi terkait pencegahan dan penanganan COVID-19 DIY, Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY meluncurkan Buku Saku Panduan Desa/Kelurahan/Kalurahan Tangguh COVID-19. Adapun buku ini diharapkan dapat dijadikan panduan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan COVID-19 di tingkat RT/RW/Desa.
Target dari diterbitkannya buku saku ini adalah agar wilayah desa/kampung/kelurahan, dusun/kalurahan mampu melakukan penilaian terhadap ancaman, risiko, kapasitas, dan kemampuan untuk menanganani COVID-19. Termasuk tata cara tindakan yang harus dilakukan jika di suatu wilayah desa/kelompok masyarakat ada yang dinyatakan positif COVID-19.
Buku saku tersebut memuat beberap hal terkait penanganan COVID-19 yang meliputi tugas masing-masing perangkat desa dai mulai lingkup RT/RW, mekanisme penerapan protokol kesehatan, prosedur penanganan pendatang/ODP/PDP/Warga yang dinyatakan positif COVID-19, prosedur pelaksanaan isolasi mandiri, ciri dan gejalapenyakit COVID-19, formulir pendataan dan pemantauan warga, hingga formulir rencana kegiatan pencegahan COVID-19 yang akan diterapkan.
Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY sekaligus Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan bahwa desa sebagai satuan pemerintahan terkecil sejatinya harus melakukan gerakan antisipatif dalam upaya memutus rantai virus Corona. “Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan COVID-19 harus dilaksanakan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dengan menggali potensi yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar masyarakat berperan serta mencegah penularan COVID-19,” ujar Sri Paduka. Dengan terbitnya buku saku ini, Sri Paduka juga berharap nantinya masyarakat akan memahami fenomena sosial yang melingkupi COVID-19, sehingga dapat mengantisipasi dapak negatif yang mungkin terjadi.
Di sisi lain, Koordinator Operasi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY, Danang Samsurizal, ST., menuturkan bahwa buk usaku ini akan disebarluarkan ke tingkat desa melalui Babinsa dan Babinkamtibnas yang tersebar di 438 desa di Kabupaten/Kota DIY. “Sementara ini baru tersedia softcopy terlebih dulu. Baru nanti Selasa (5/5) akan tersedia dalam bentuk hardcopy sebanyak 10,000 eksemplar. Kami akan menyasar Desa Tanggap Bencana sebagai salah satu jujukan distribusi buku untuk kemudian disebarluaskan ke lingkup yang lebih luas,” tutup Danang.
0 Komentar