Yogyakarta, 25 Oktober 2019. Pengurangan Risiko Bencana (PRB) adalah rangkaian upaya yang dilakukan secara sistematis untuk menganalisa risiko-risiko dampak bencana terhadap kehidupan dan penghidupan manusia. Sejak Tahun 2009, UNISDR (United Nations International Strategy for Disaster Reduction) menetapkan tanggal 13 Oktober sebagai hari peringatan PRB Internasional sebagai pengingat bersama atas kemajuan, keberhasilan, dan capaian dalam meningkatkan ketangguhan bencana.
Dalam memperingati Bulan PRB, hari ini BPBD DIY mengadakan gelar apel Peringatan Bulan PRB di Halaman Kantor BPBD DIY. Apel ini diikuti oleh BPBD Kabupaten/Kota se-DIY serta para relawan.
Selain apel Peringatan Bulan PRB, juga diadakan sarasehan dengan mengusung tema “GERTRAP: Gerakan Tampung, Resapkan, Alirkan, Pelihara”. Tema tersebut dipilih karena bertepatan dengan wilayah DIY bahkan Indonesia sedang mengalami kekeringan yang berdampak pada kurangnya air bersih di beberapa tempat.
“Momen ini sekaligus untuk menumbuhkan revolusi mental dari mengacuhkan/membuang air hujan menjadi menyayangi mengelola serta memanfaatkan air hujan”, ujar Bapak Biwara Yuswantana selaku Kalaksa BPBD DIY. Gerakan ini juga bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi kekurangan air bersih ketika musim kemarau. Alat yang digunakan cukup sederhana yaitu penampung air bernama rain filter, terdiri dari rangkaian pipa menuju ke bak penampung dan sumur resapan. Melalui rangkaian pipa ini, air hujan yang masuk bisa tersaring dari debu dan kotoran. Jadi, yang masuk bak penampungan sudah air bersih. Bila bak penuh, air akan mengalir ke sumur resapan dan menjadi cadangan air tanah.
Mari kita lakukan Gerakan ini secara nyata, kita bergerak bersama-sama dalam upaya menanggulangi bencana. Dengan melakukan pengelolaan air hujan yang baik dapat meningkatkan kualitas lingkungan disamping mengurangi dampak kekeringan juga dapat mencegah banjir.
(Media Center BPBD DIY)
0 Komentar