Yogyakarta, 18 Maret 2019. Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di beberapa wilayah D.I.Yogyakarta pada hari Minggu 17 Maret 2019 mengakibatkan berbagai kejadian bencana di berbagai wilayah di D.I.Yogyakarta. Mulai dari kejadian banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga pohon tumbang.
Dalam konfrensi pers pagi hari, Bapak Drs. Biwara Yuswantana, M.Si. selaku Kepala Pelaksana BPBD DIY menyampaikan, dampak yang di sebabkan hujan yang terjadi dari Minggu pagi hingga Senin dini hari dengan curah hujan ringan hingga lebat mengakibatkan dampak terhadap pemukiman penduduk dan juga akses jalan yang tergenang banjir. Akibat dari dampak tersebut, warga masyarakat yang pemukimannya terdampak banjir akhirnya melakukan evakuasi pada malam hari kemarin. Terpantau hingga pukul 02:45WIB kurang lebih 5.046 penyintas yang melakukan evakuasi di 23 titik pos evakuasi. Informasi yang masuk juga menyebutkan, terdapat 2 orang meninggal dunia yang di sebabkan oleh banjir dan juga tanah longsor.
Kegiatan pagi ini juga akan melanjutkan pencarian 2 orang yang dilaporkan hilang pada Minggu malam, pencarian sendiri sempat terkendala cuaca yang kurang baik, penerangan yang kurang dan juga medan yang sulit, sehingga pagi ini akan dilakukan pencarian kembali. Korban hilang dengan inisial ES, alamat: Pajimatan RT.02, Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri dan inisial R, dengan alamat yang sama. Tidak hanya di Kabupaten Bantul, banjir juga berdampak ke Kabupaten Kulon Progo. Data yang masuk kurang lebih 580 orang sempat melakukan evakuasi karena pemukimannya yang terendam air, dengan penyintas terbanyak terbanyak berada di Stadion Cangkring dengan jumlah 500 orang.
Pagi hari ini masyarakat yang di evakuasi ke pos-pos evakuasi mulai berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing, bersama relawan dan juga Tim dari BPBD DIY untuk melakukan pembersihan pemukiman dan juga akses jalanan. Sehingga saat ini yang masih bertahan di pos-pos evakuasi di domikasi oleh balita, anak-anak, serta lansia.
Bapak Drs. Biwara Yuswantana, M.Si juga menambahkan, untuk saat ini dampak yang terjadi belum sampai pada kondisi di mana harus di tetapkan sebagai status darurat, yang terpenting adalah kegiatan normalisasi dan juga penanganan dampak dapat berjalan dan di tangani dengan baik. BPBD DIY sendiri telah “mendorong” dukungan logistik guna membantu Kabupaten terdampak, antara lain kurang lebih 500 selimut, 200 tikar, family kit dan juga peralatan pendukung, seperti perahu karet dan pagi ini mobil toilet juga di kerahkan ke wilayah Kulon Progo guna menunjang kebutuhan di wilayah terdampak. Sedangkan untuk informasi kerugian masih menunggu pendataan, dikarenakan luasnya wilayah yang terdampak, tutupnya.
(Kholiq Rahman/MEDIA CENTER BPBD DIY/Annas S)
0 Komentar