Hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang terjadi di wilayah D.I.Yogyakarta akhir-akhir ini dampak dari adanya siklon tropis ‘Anggrek’ yang melintasi Indonesia termasuk DIY. Pergerakannya ke arah Selatan menjauhi Indonesia. Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprediksi Siklon tropis ‘Anggrek’ akan berlangsung dari tanggal 17 sampai tanggal 20 Januari 2024. Namun efek tidak langsung dari siklon tersebut di wilayah DIY diperkirakan sampai tanggal 23 Januari 2024. Efek tidak langsungnya menambah curah hujan yang tinggi dan bisa diikuti petir dan angin kencang.
BMKG DIY telah mengeluarkan peringatan dini cuaca pada Jumat, 19 Januari 2024 Pukul: 02:30 WIB, 05:45 WIB bahwa di seluruh wilayah DIY berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang. Hujan disertai angin terjadi sepanjang hari dari tanggal 18 – 19 Januari terjadi merata diseluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, hal tersebut mengakibatkan beberapa kejadian angin kencang yang berdampak kerusakan di beberapa wilayah DIY antara lain (update data Jumat (19/01) pukul 14.15 WIB :
Pada Kamis (18/01) kejadian cuaca ekstrim terjadi di wilayah DIY, antara lain di Kabupaten Sleman, yakni di Kapanewon Pakem, Cangkringan, Minggir, Depok, Ngemplak, Moyudan dan kapanewon Sleman. Dampak dari kejadian tersebuat antara lain Pohon tumbang (13 titik), Akses jalan (6 titik), rumah rusak ( 3 unit), jaringan Listrik (6 titik). Di Kabupaten Bantul wilayah terdampak di Kapanewon Srandakan, Imogiri, Pajangan, Dlingo, Jetis, Bambanglipuro, Bantul, Banguntapan. Dampaknya yaitu Pohon tumbang (8 titik), akses jalan (1 titik), jaringan Listrik (1 titik), rumah rusak (5 unit), tempat usaha (1 unit), jaringan telepon (1 titik). Untuk Kabupaten Gunungkidul Wilayah Terdampak di Kapanewon Playen, Nglipar, Saptosari, dan Semanu. Dampaknya Pohon Tumbang (4 titik), Akses jalan (2 titik), Jaringan listrik (3 titik). Sedangkan di Kabupaten Kulon Progo terjadi di Girimulyo, berdampak pada Pohon tumbang (2 titik), akses jalan (1 titik), rumah rusak (1).
Hujan yang turun sepanjang hari juga mengakibatkan beberapa kejadian pada Jumat (19/01) antara lain di Kabupaten Sleman yaitu Kapanewon Sleman dan Turi yang berdampak pada Pohon tumbang (2 titik), jaringan Listrik (2 titik), akses jalan (2 titik). Kabupaten Bantul juga mengalami banyak kejadian, diantaranya angin kencang di Kapanewon Imogiri, Kasihan, bambanglipuro, Sanden, Pajangan, Sedayu, Dlingo, Kretek, Jetis, Pandak, Banguntapan, dan Pleret. Dampaknya pohon tumbang (38 titik), rumah rusak (16 unit), akses jalan (18 titik), jaringan Listrik (10 titik), kandang ternak (1 unit), Fasdik SD (1 unit), Korban luka (2 orang). Selain itu terjadi gerakan tanah di Kapanewon Sedayu, Imogiri, dan Kretek. Dampaknya Talud ambrol (2 titik) akses jalan (1 titik). Di Kabupaten Gunungkidul wilayah terdampak angin kencang di Patuk, Paliyan, Saptosari, Karangmojo, Nglipar, Tepus, dan Panggang. Angin kencang mengakibatkan dampak berupa Pohon tumbang (17 titik), rumah rusak (8 unit), Fasdik TK (1 unit), kendang ternak (1 unit), jaringan Listrik (6 titik). Wilayah terdampak longsor di Tanjungsari, Purwosari, Girisubo, dampaknya talud ambrol (3 titik), dan akses jalan (1 titik). Kabupaten Kulon progo wilayah terdampak angin kencang di Nanggulan dan Sentolo. Dampaknya Pohon tumbang (2 titik), akses jalan (2 titik), dan rumah roboh (1 unit). Wilayah terdampak tanah longsor di Girimulyo sehingga menutup akses jalan. Untuk Kota Yogyakarta terjadi di Wirobrajan, pohon tumbang (1 titik) menimpa jaringan Listrik (1 titik).
Unsur yang terlibat pada penanganan yaitu BPBD, TNI, Polri, Save Rescue, Damkar kota, FPRB Kab. Bantul, Bagana, KSM, SatLinmas Rescue Istimewa, Komunitas Relawan, warga Masyarakat.
Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrim yang diprediksi sampai tanggal 23 Januari 2024 masyarakat dihimbau untuk menghindari pelayaran perairan terdampak dan waspada dampak potensial lainnya.
Sumber Informasi : TRC BPBD DIY, Pusdalops Kabupaten Kota & Komunitas Relawan
0 Komentar