Yogyakarta, 6 Juli 2019. Dalam siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) berstatus “Awas” terhadap potensi kekeringan meterologis. “Status awas ditetapkan karena telah lebih dari 61 Hari Tanpa Hujan dan prospek peluang curah hujan rendah di bawah 10 milimeter per dasarian,” tegas Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG DIY Etik Setyaningrum.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY merespon adanya status “Awas” potensi kekeringan meteorologis yang ditetapkan oleh BMKG. Pada tanggal 5 Juli 2019, BPBD DIY, BPBD kabupaten/kota se-DIY, beserta instansi terkait mengadakan rapat koordinasi operasi dukungan siaga darurat kekeringan DIY tahun 2019. Dalam hal ini, BPBD DIY menjalankan fungsinya sebagai koordinasi dan dukungan kepada BPBD kabupaten/kota terdampak, untuk teknis operasi dilakukan oleh kabupaten/kota.
Wilayah DIY yang terdampak kekeringan antara lain beberapa kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Sleman. Berdasarkan data Pusdalops PB BPBD DIY, wilayah tersebut sudah beberapa melakukan droping air bersih untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Update distribusi per tanggal 3 Juli 2019, total yang sudah tercatat pendistribusian air bersih sebanyak 367 tangki atau 1.835.000 liter air bersih. Telah melakukan koordinasi multi pihak untuk Kesiapsiagaan menghadapi musim kering dengan rangkuman : Sleman Potensi kekeringan berada di wilayah Prambanan dan Bantul sampai saat ini Piyungan, Dlingo dan Imogiri, telah menyiapkan 2 armada tangki. Untuk Dinsos lewat TAGANA nya telah melakukan droping 11 tanki ke 2 Kecamatan di Gunungkidul yaitu Kecamatan Paliyan (3 titik/6 tanki) dan Kecamatan Semin di (7 titik/5 titik) dan Tahun ini mengalokasikan 350 tanki. Dari Pertanian melaporkan Saat ini potensi Puso mencapai 1992 Ha (terbesar di wilayah Gunungkidul).
Sebagai dukungan operasi siaga darurat kekeringan DIY tahun 2019, BPBD DIY membuka help desk, menyediakan saran koordinasi antar warga, lembaga, instansi, serta komunitas yang akan membantu droping air bersih. Memberikan arahan, menentukan kapan perlu dan titik mana saja yang akan dibantu supaya sesuai prioritas kebutuhan di tingkat masyarakat.
(Nanda/MC BPBD DIY/Annas)
0 Komentar