Yogyakarta, 7 Juli 2022. BPBD DIY telah membentuk 13 kalurahan Tangguh bencana sepanjang tahun 2022 di Kabupaten/Kota dengan bekerjasama dengan BPBD Kabupaten/Kota, instansi terkait, komunitas relawan, serta masyarakat setempat. Dari hasil pembentukan tersebut tentunya perlu adanya evaluasi terhadapat kegiatan yang telah dijalankan. Pada Kamis (7/7) bertempat di Ruang rapat lantai II dengan menghadirkan BPBD se-DIY dalam rangka rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan desa/kelurahan/kalurahan Tangguh bencana.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Drs. Biwara Yuswantara, M.Si. membuka rapat koordinasi serta menyampaikan materi bahwa evaluasi ini yang menitikberatkan pada dua aspek, antara lain substansi dan proses pembentukan Destana pada Kabupaten/Kota di DIY, dengan harapan adalah ketangguhan masyarakat menghadapi bencana dapat terwujud. Pemaparan juga disampaikan oleh bapak Danang Samsurizal, ST. (Kabid. Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY) tentang pemodelan pembentukan desa Tangguh bencana di DIY. Penyampaian peta-peta kebencanaan di DIY harapannya setelah terbentuknya Destana maka tingkat kebencanaan dapat menurun. Serta perlu adanya pernilaian ketangguhan desa yang dikolaborasikan dengan BNPB untuk menyamakan persepsi.
Berdasarkan kejadian dan kendala di tahun-tahun sebelumnya, perwakilan dari setiap BPBD Kabupaten/Kota memberi masukan dan usulan tentang berbagai kebutuhan dan peralatan yang diperlukan petugas Destana dalam menghadapi bencana, serta meminta agar BNPB untuk terjun kembali untuk membentuk Destana pada desa/kelurahan yang belum menjadi desa tangguh bencana. (Ekf)
0 Komentar