Yogyakarta, 11 April 2023. Pentingnya upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana untuk menimimalkan dampak dan korban, merupakan alasan BNPB menyelenggarakan sosialisasi pelaksanaan Latihan simulasi tanggap darurat bencana se-ASEAN yang dikenal dengan sebutan ARDEX-23 (Asean Disaster Emergency Responese Simulation Exercise 2023) pada Senin (10/04). Menghadirkan para pejabat di lingkungan PemProv DIY dan Pemkab Bantul sebagai peserta dalam kegiatan tersebut. ARDEX-23 ini menggunakan skenario gempa bumi yang terjadi di Bantul, D.I. Yogyakarta direncanakan akan dilaksanakan di Lapangan Sultan Agung Bantul yang diikuti oleh seluruh OPD dan komponen penanggulangan bencana di Provinsi DIY dan Pemkab Bantul.
Sosialisasi pelaksanaan ARDEX-23 dilaksanakan selama dua hari di salah satu hotel di Yogyakarta. Keberhasilan dalam penanganan darurat bencana sangat ditentukan dari kesiapsiagaan kita. Seperti diungkapkan Plt. Kapusdiklat BNPB dalam sambutannya. “Keberhasilan dalam penanganan darurat bencana amat ditentukan sejauh mana kesiapsiagaan kita. Semakin siap maka semakin baik dalam penanganan darurat bencana”, ucap Plt. Kapusdiklat BNPB.
Salah satu upaya utama dalam meningkatkan kesiapsiagaan adalah dengan pelatihan melalui metode geladi / simulasi. Simulasi internasional ARDEX-23 ini dilakukan berdasarkan pengalaman penanganan gempa Bantul tahun 2006 yang mana menunjukkan ketidaksiapan dalam mengaplikasikan Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana, sehingga hal ini menjadi momen yang baik untuk menguji kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana di kemudian hari.
Geladi/Simulasi ARDEX-23 ini menggunakan skenario gempa bumi di Bantul, Yogyakarta, yang terdiri dari 3 (tiga) metode: yang pertama geladi ruang / table top exercise yang mendiskusikan mekanisme hubungan kerja dari seluruh pihak baik dari dalam negeri maupun luar negeri dalam penanggulangan darurat bencana. Yang kedua adalah geladi posko / command post exercise disini semua pihak akan berperan dalam manajemen posko di tingkat provinsi dengan didukung bantuan dari negara-negara ASEAN. Dan yang ketiga adalah geladi lapang/field training exercise yang menguji pelaksanaan penanganan darurat di lapangan, yang dalam geladi/simulasi ini difokuskan pada penanganan SAR Perkotaan (Urban SAR) dan Kedaruratan Kesehatan (EMT). Hal ini disampaikan oleh Admiral Musa Julius dari BMKG.
Pada sosialisasi pelaksanaan ARDEX-23 ini dipaparkan rencana kontinjensi bencana gempa bumi di DIY oleh Kepala Pelaksana BPBD DIY, Drs. Biwara Yuswantana, M.Si untuk memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan ARDEX-23 di Stadion Sultan Agung Bantul, bulan Agustus 2023 mendatang. Beliau juga menyampaikan pengalaman penanganan Kesehatan pada gempa DIY 2006 yang bisa dijadikan referensi dalam penanganan pada skenario yang akan dijalankan.
Dalam pelatihan ini kita juga akan mencoba menguji rencana kontinjensi yang sudah disusun di daerah, khususnya dalam hal pelaksanaan Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) dengan didukung oleh penerapan pedoman penanganan darurat standar ASEAN atau SASOP. Oleh karena itu, geladi/simulasi ini adalah sarana pembelajaran kita bersama untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam konteks penanganan darurat bencana, khususnya di Bantul dan Provinsi DIY.
0 Komentar