Yogyakarta, 15 Juli 2019. Berdasarkan siaran pers BMKG bahwa wilayah Kabupaten Halmahera Selatan diguncang gempa bumi tektonik pada hari Minggu, 14 Juli 2019, pukul 16.10.51 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini berkekuatan M=7,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,56 LS dan 128,06 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 63 km arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar Sorong-Bacan. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar.
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Obi V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Labuha III MMI, Manado, Ambon II-III MMI, Ternate, Namlea, Gorontalo, Raja Ampat, Sorong, dan Bolaang Mongondow II MMI, Dilaporkan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut di Kecamatan Gane Barat Utara, Kecataman Timur Selatan, Kecamatan Gane Timur Tengah, Kecamatan Gane Dalam, Kecamatan Gane Barat Selatan, Kecamatan Gane Timur, Halmahera Selatan. Dilaporkan juga adanya satu orang meninggal dunia di Kelurahan Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan, dan merobohkan sedikitnya 160 bangunan rumah. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga 15 Juli 2019 pukul 05.00 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan 61 kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M=5.8 dan magnitudo terkecil M=3.1. 28 gempa diantaranya dirasakan.
Sementara itu berdasarkan data dari BNPB gempa bumi dengan magnitudo 7,2 tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia (MD). Lebih dari 2000 mengungsi di 14 titik pengungsian.
Saat terjadi gempa bumi, di anjurkan agar tetap berada di luar ruangan dan juga di tempat aman. Karena kita perlu mewaspadai terjadinya gempa susulan. Gempa susulan kerap terjadi setelah terjadinya gempa utama. Berikut adalah langkah yang harus di lakukan saat terjadi gempa.
Saat di dalam rumah
1. Berlindung di bawah meja atau perabot yang memliki daya tahan kuat. tetap berlindung sampai gempa berhenti. Namun sangat di anjurkan untuk keluar ruangan atau rumah.
2. Hindari berlindung dengan kaca, atau perabotan pecah belah
3. Jika terjadi saat anda sedang tertidur. Tetap di tempat tidur apabila terjadi gempa, lindungi kepala Anda dengan bantal.
4. Tetap di dalam ruang hingga guncangan berhenti, dan keluarlah ketika sudah aman.
5. Lihat arus listrik di rumah, karena sering timbul konslet listrik setelah terjadi gempa
Ketika di luar ruangan
1. Tetaplah di luar
2. Jauhi dari gedung, lampu jalan, atau jaringan berkabel.
3. Ketika di luar, tetaplah di luar hingga guncangan berhenti
4. Jika berada di kawasan laut, tentu harus bisa mewaspadai terjadinya Tsunami karena setelah gempa terjadi bencana tsunami kerap terjadi terutama saat gempa terjadi tepat di lautan.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan, sebelum anda kembali kedalam rumah.
Sumber : Berbagai sumber
(Denish N/MEDIA CENTER BPBD DIY/Anast)
0 Komentar