Yogyakarta - Aktivitas seismik Gunung Merapi kembali meningkat. Pada (9/3) pukul 23.18 WIB terjadi luncurkan awanpanas guguran (APG) ke arah tenggara dan masih berlangsung hingga (10/3) pukul 02.07 WIB.
Berdasarkan pantauan BPPTKG tercatat awan panas guguran terjadi di tanggal (9/3) pada pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44, 23.53 WIB. APG tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 570 detik. Jarak luncur ±5 km ke arah tenggara dan arah angin ke barat laut.
Kemudian tanggal (10/3) pukul 00.00-08.00 WIB terjadi 12 kali APG pada 00.22, 00.54, 01.00, 01.22, 01.35, 01.59, 02.07, 02.43, 02.58, 03.00, 04.43, dan 7.33 WIB. APG tercatat di seismogram dengan durasi max 191 detik. Jarak luncur max 2 km ke arah tenggara (Kali Gendol).
Berdasarkan pantauan BPPTKG, pasca APG menimbulkan hujan abu di beberapa wilayah seperti Desa Tlogolele, Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
APG mengarah ke tenggara sehingga beberapa warga Kabupaten Sleman di lereng Merapi yaitu Kali Tengah Lor dan Kali Tengah Kidul melakukan evakuasi mandiri ke Balai Desa Glagaharjo. Total warga yang melakukan evakuasi mandiri sebanyak 193 jiwa. Laporan per (10/3) pukul 08.38 WIB, warga sudah kembali ke rumah masing-masing.
Pentingnya kewaspadaan terhadap aktivitas G. Merapi tak hanya warga yang tinggal disekitar lereng Merapi, namun juga bagi para penambang pasir. Waspadai adanya lahar hujan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu mengingat di bulan Maret ini masih dalam periode musim hujan.
Dihimbau kepada warga lereng Merapi maupun penambang pasir untuk meningkatkan kewaspadaan. Pantau aktivitas G. Merapi melalui BPPTKG dan perubahan cuaca melalui BMKG.
KETERANGAN BPPTKG: POTENSI BAHAYA
Jarak luncuran APG 9-10 Maret 2022 masih di dalam daerah bahaya yang ditetapkan. Potensi bahaya ke depan masih sama dan akan terus dievaluasi mengikuti perkembangan aktivitas vulkanik yang terjadi.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
10 Maret 2022
(BPBD DIY)
0 Komentar