Yogyakarta, 15 November 2023. Jagongan Rebo kembali hadir di episode yang ke-6. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa bencana alam merupakan ancaman yang tidak mengenal waktu, tempat dan siapa. Dalam hal ini, keterlibatan kaum muda dalam upaya penanggulangan bencana tentu sangatlah dibutuhkan. Kaum muda sebagai generasi harapan di masa depan, harus mampu menjadi bagian dalam kesiapsiagaan bencana. Salah satunya dengan cara bergabung dalam suatu komunitas yang memiliki peran penting pada upaya pencegahan bencana. Oleh karena itu, pada obrolan kali ini membahas tema “Kaum Muda Siaga Bencana”.
Rio selaku perwakilan dari komunitas Youthfel Indonesia menyampaikan bahwa Youthfel Indonesia merupakan komunitas yang berupaya mengajak anak muda untuk peduli lingkungan dan kebencanaan. Adapun pendekatan yang digunakan untuk mengedukasi hal tersebut adalah melalui kegiatan-kegiatan positif yang disukai oleh anak muda, salah satu contohnya adalah mengadakan jogging bersama sambil mengumpulkan sampah.
Wayan selaku perwakilan komunitas Sayur Sleman mengungkapkan bahwa komunitas Sayur Sleman memiliki beberapa program pelatihan, salah satunya adalah program OZORTA yang merupakan akronim dari Organic Zero for Yogyakarta. Adapun tujuan dari adanya program tersebut adalah supaya kaum muda dapat mengolah sampah organik menjadi ekoenzim dan dapat membuat kebun sendiri.
Lebih lanjut, Zami selaku perwakilan IPM DIY menyampaikan bahwa melalui program SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) mereka mensosialisasikan kepada siswa-siswa SMA terkait perubahan iklim dan pengurangan resiko bencana, di mana tiap kelompok terbagi sesuai domisili masing-masing. Sebagai tutor sebaya, mereka mensosialisasikan program SPAB ini dengan menggunakan metode sharing. Hal ini dilakukan supaya pesan yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik tanpa adanya kesan ”menggurui”.
0 Komentar