Yogyakarta, 10 Agustus 2021. Sepanjang bulan Juli 2021 setidaknya tercatat sebanyak 29 kejadian. Gempa bumi tak terasa terjadi 14 kali dan gempa terasa terjadi 1 kali serta tidak ada dampaknya. Kemudian kebakaran pemukiman terjadi 10 kali, kebakaran hutan/lahan terjadi 1 kali, tanah longsor terjadi 1 kali, dan masih terjadi pandemi covid-19.
Tren kejadian pada bulan Juli ini yaitu gempa tidak terasa. Kemudian diikuti kejadian kebakaran pemukiman. Pada bulan Juli ini berdasarkan prakiraan BMKG, wilayah DIY masih dalam musim kemarau. Meski demikian, hujan dengan intensitas yang ringan masih muncul di bulan Juli. Hal ini memicu terjadinya tanah longsor sebanyak 1 kejadian.
Pada bulan Juli ini peningkatan kasus terkonfirmasi positif covid-19 sangat tinggi. Penambahan tiap harinya rata-rata di atas 1000 kasus. Kasus kematian konfirm juga meningkat drastis dibanding bulan lalu.
Sangat menjadi perhatian saat ini oleh pemerintah dan masyarakat yaitu bencana pandemi covid-19. Pandemi ini sudah berlangsung selama 1 tahun lebih. Sehingga perlu penanganan khusus dan perhatian semuanya. Pemerintah bersama masyarakat bersama-sama untuk menanggulangi.
Masih menjadi ancaman bencana di D.I. Yogyakarta yaitu erupsi Gunung Merapi. Dimana sejak 5 November 2020 ditetapkan oleh BPPTKG tingkat aktivitas SIAGA (Level 3). Tiap harinya Gunung Merapi mengalami guguran lava pijar hingga awan panas guguran. Arah luncurannya sering ke arah barat daya dan tenggara. Selain itu juga ke arah barat dan barat laut. Selama bulan Juli 2021 teramati 712 kali guguran lava dan 22 kali awan panas guguran.
Sebanyak 29 kejadian yang terjadi di DIY setidaknya berdampak pada 7 pohon, diantaranya 6 pohon tumbang dan 1 pohon terbakar. Dimana pohon tumbang disebabkan pohon sudah lapuk dan diterpa angin.
Pada bulan Juli ini ada 18 jiwa terdampak. Dampak kejadian angin kencang 1 jiwa, kebakaran 14 jiwa, tanah longsor 1 jiwa dan pohon tumbang 2 jiwa.
Sebanyak 10 bangunan rusak, terdiri dari 6 rumah rusak ringan, 3 rumah rusak sedang dan 1 kandang ternak ayam rusak (1500 ekor). Selain itu, juga terdapat 4 tempat usaha rusak dampak dari kejadian kebakaran akibat konsleting listrik serta kebocoran tabung gas.
Terdapat 2 kendaraan rusak yaitu 1 kendaraan motor dan 1 kendaraan pick-up. Dampak kejadian ini terjadi di gudang dan tempat produksi kerajinan gerabah Sewon, Bantul.
Tidak ada laporan dampak dari kejadian gempa terasa. Gempa ini berpusat di Pacitan, Jawa Timur namun getarannya sampe di D.I. Yogyakarta.
Dampak masing-masing kejadian dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
0 Komentar