Yogyakarta, 11 Juni 2019. Selama bulan Mei 2019, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat telah terjadi 62 kejadian di wilayah D.I.Yogyakarta. Data tersebut bersumber dari Pusdalops PB BPBD DIY dan di perbarui hingga 5 Juni 2019. Kejadian terdiri dari Angin Kencang DIY (8 Kejadian), Gempa tidak terasa (5 Kejadian), Gempa Terasa (1 Kejadian), Kebakaran (43 Kejadian), Kebakaran Hutan/Lahan (3 Kejadian) dan Tanah Longsor (2 Kejadian).
Kejadian pada bulan Mei 2019 ini meningkat sekitar 106,67 % dibanding bulan sebelumnya yang berjumlah 30 kejadian. Kejadian bencana yang naik meliputi angin kencang, dan kebakaran bangunan. Sedangkan kejadian yang turun meliputi tanah longsor, gempa tidak terasa.
Dari total kejadian tersebut, kejadian kebakaran bangunan merupakan kejadian paling banyak pada bulan Mei 2019. Tercatat 43 kejadian kebakaran bangunan dengan rincian Kabupaten Sleman (5 kejadian), Kabupaten Kulonprogo (2 kejadian), Kota Yogyakarta (1 kejadian), Kabupaten Gunungkidul (12 kejadian) dan Kabupaten Bantul (23 kejadian).
Akibat kejadian yang terjadi pada bulan Mei 2019, berdampak pada kerusakan beberapa bangunan, fasilitas umum dan jiwa terdampak. Bangunan rusak sejumlah 48 unit, 121 jiwa terdampak, 17 Pohon tumbang, 6 jaringan listrik, 5 kendaraan, Infrastruktur sejumlah 4 unit dan 2 pohon terbakar.
Agar kejadian kebakaran tidak terulang kembali, berikut adalah tips yang bersumber dari Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran Kota Medan untuk mencegah terjadinya kebakaran.
1. Waspadai Rokok
Bagi anda yang perokok, tentu harus memastikan api rokok harus benar benar padam saat membuangnya. Sebab, bukan tidak mungkin, kebakaran bisa terjadi dari hal sepele, api yang dianggap kecil memiliki dampak yang besar. Jangan membuang puntung rokok sembarangan karena bisa memicu terjadinya percikan api.
2. Hindarkan pemantik dan korek api dari jangkauan anak-anak
Bagi mereka yang memiliki anak kecil harus bisa menghindarkan korek atau benda lain yang bisa mengeluarkan api. Anak kecil bisa saja memainkan korek dan lilin dan percikan api menyambar benda yang mudah terbakar. Oleh sebab itu, orang tua harus menghindarkan benda benda yang bisa menjadi sumber apidari jangkauan anak-anak. Pengawasan dari orang tua sangatlah penting.
3. Jauhkan benda yang mudah terbakar dari jangkauan sumber api
Saat ini lilin masih menjadi salah satu sumber pencahayaan ketika listrik padam. Namun alangkah baiknya untuk menyimpan lilin ditempat aman, ditempat yang jauh dari benda yang mudah terbakar. Lilin sangat mudah jatuh atau roboh dan mengenai benda-benda sekitarnya, jika lilin jatuh ke benda yang mudah terbakar, ini bisa menjadi pemicu terjadinya kebakaran.
4. Gunakan alat-alat kelistrikan secukupnya
Masih banyak masyarakat yang menggunakan listrik diluar kewajaran. seperti misalnya menyalakan televisi ketika kita tidur atau tetap menyalakan komputer ketika kita tak menggunakannya. Selain itu, perhatikan juga arus listrik, arus pendek listrik juga bisa menjadi pemicu terjadinya kebakaran.
5. Rencanakan jalur evakuasi
Anda beserta keluarga harus sudah memeliki jalur evakuasi ketika terjadi kebakaran. Jika anda berusaha memadamkan api terlebih dahulu itu tidak apa-apa. Namun jika api membesar dan tidak memungkinkan untuk dipadamkan, anda harus keluar rumah untuk mencari tempat aman. Anda wajib menghubungi pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Atau anda dapat menghubungi Pusdalops untuk meminta bantuan dihubungkan kepada pemadam kebakaan.
(Denish N/MEDIA CENTER BPBD DIY/Anast)
0 Komentar