Dalam sebuah kejadian bencana sering kali apa yang kita lihat sebagai kondisi normal dalam waktu sekejap bisa berbalik 180 derajat menjadi memilukan. Dalam hitungan detik, bisa saja tiba-tiba ada banyak orang yang terancam hidupnya atau bahkan korban meninggal tersebar dimana-mana di sekitar kita. Menjadi wajar apabila secara reflek, rasa kemanusiaan kita akan tergerak untuk ingin membantu menyelamatkan orang-orang di sekitar kita dengan cepat.
Tetapi Tunggu Dulu !
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum melakukan pertolongan kepada orang-orang disekitar kita yang sedang dalam keadaan darurat.
1. Pastikan diri kita Selamat dan Aman dari Ancaman.
Sebelum melakukan tindakan penyelamatan, pastikan diri kita selamat dan aman dari ancaman. Ini akan mengurangi risiko bertambahnya korban. Dengan memastikan keamanan diri, maka kita bisa menyelamatkan orang lain dengan aman.
Ketika di dalam pesawat selalu diinformasikan dalam safety briefing supaya mengutamakan keselamatan diri sendiri sebelum melakukan pertolongan terhadap orang lain. Maka ketika di dalam pesawat tiba-tiba turun tekanan udaranya, pastikan menggunakan masker oksigen lebih dulu untuk diri sendiri agar dapat bernafas dengan baik sebelum menolong mengenakan masker oksigen ke keluarga atau orang lain didekatnya.
Atau misalnya bila seorang terkepung didalam reruntuhan pasca gempa bumi, pastikan lokasi penyelamatan tidak rentan runtuh bila ada gempa susulan atau ada goyangan/getaran dari diri kita yang melintas sehingga dapat mengancam keselamatan diri penyelamat maupun yang akan ditolong.
Tindakan penyelamatan secara mandiri tanpa memperhatikan keselamatan dan keamanan diri dapat meningkatkan risiko korban semakin banyak.
2. Lakukan pertolongan sesuai kemampuan dan pengetahuan kita.
Seringkali rasa kemanusiaan akan dominan muncul saat melihat korban bencana yang menderita. Namun melakukan pertolongan tanpa disertai kemampuan khusus seesuai bidangnya juga dapat memperburuk keadaan. Maka pastikan bahwa tindakan pertolongan yang dilakukan akan berisiko apakah tidak, bila dilakukan dengan kondisi yang ada saat itu.
Misalnya seringkali korban kecelakaan dijalan langsung ditangani oleh pengguna jalan yang lewat tanpa prosedur yang tepat; yaitu dengan langsung diangkat tanpa mendeteksi dengan baik atas cedera yang dialami atau langsung memberikan air minum pada korban. Hal ini dapat memperburuk kondisi korban karena ada hal khusus yang harus diketahui dalam pertolongan pertama korban kecelakaan. Memberikan air minum pada korban kecelakaan dapat mengakibatkan korban tersedak karena detak jantung serta frekuensi nafas masih cenderung cepat setelah mengalami kecelakaan. Demikian juga misalnya saat terjadi kebakaran permukiman atau gedung, orang yang melakukan pemadaman harus mengenakan perlengkapan yang lengkap seperti APD (alat perlindungan diri) dan alat pemadam api sesuai kejadiannnya disertai kemampuan khusus dalam penanganan kebakaran supaya dapat memadamkan api dengan aman.
3. Hubungi pihak profesional untuk penanganan kedaruratan.
Jika pertolongan pertama terhadap korban maupun kejadian bencana dirasa tidak cukup, maka harus segera merujuk ke pihak yang lebih kompeten. Walaupun harus menunggu kehadiran pihak yang menangani kondisi darurat, menghubungi sesegera mungkin pihak penanganan darurat sambil mengamankan posisi korban atau melakukan penanganan awal dalam batas aman supaya tidak terjadi perburukan kondisi adalah opsi yang tepat. Misalnya dalam kejadian kebakaran, apabila api masih kecil maka bisa diatasi dengan APAR atau air di sekitarnya; namun apabila api makin membesar dan berisiko dalam penanganannya maka segera hubungi DAMKARMAT melalui call center 113 sambil menjaga jarak yang aman. Demikian pula ketika menangani korban yang cedera dalam suatu kejadian bencana juga sebaiknya menghubungi petugas kesehatan melalui call center 119 untuk respon yang cepat, atau membawa korban ke rumah sakit terdekat apabila memungkinkan dilakukan mobilisasi terhadap korban.
Mengenali kejadian bencana dan kondisi korban dengan baik adalah pilihan yang tepat dalam melakukan proses penyelamatan. Menjaga jarak dan kondisi yang aman dari dampak suatu kejadian bencana adalah salah satu prosedur yang harus diperhatikan supaya keinginan untuk menyelamatkan orang lain tidak menimbulkan risiko baru bagi penyelamat itu sendiri. Mengenali kondisi dan kemampuan diri sendiri dalam melakukan pertolongan penyelamatan menjadi kunci keberhasilan dalam tindakan penyelamatan. Dengan begitu rasa kemanusiaan yang terpupuk dalam hati kita sungguh dapat membantu menyelamatkan orang lain tanpa memperburuk kondisi yang telah diderita oleh orang lain.
(bert/as)
0 Komentar