Berdasarkan press release La Nina yang dikeluarkan BMKG pada 16 November 2021, fenomena La Nina diprakirakan berlangsung hingga periode April-Mei-Juni 2022. Masyarakat perlu mewaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi di puncak musim hujan. Untuk wilayah D.I. Yogyakarta, puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Januari 2022. Pengaruh La Nina di wilayah D.I. Yogyakarta berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan di atas normalnya. Fenomena La Nina bisa memicu bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.
Di wilayah DIY, antisipasi La Nina sudah mulai dilakukan oleh BPBD Kabupaten/Kota. Antisipasi penanganan La Nina oleh BPBD Kabupaten/Kota dilakukan dengan menyiapkan logistik dan peralatan dari BPBD D.I.Yogyakarta. Logistik dan peralatan yang disiapkan salah satunya berupa bronjong untuk penanganan longsor. BPBD Kabupaten/Kota juga sudah menyiapkan personil untuk siap siaga jika terjadi bencana. Arahan dan petunjuk dari pimpinan dibutuhkan untuk tindak lanjut terhadap dampak La Nina.
“Terkait adanya laporan bencana, lalu dari tim kami tim TRC akan meluncur ke lapangan untuk melakukan assessment diantaranya kaji cepat bagaimana terhadap kejadian bencana tersebut lalu untuk menjadikan bahan rekomendasi penanganan tindak lanjut”, penjelasan Pak Edy Wibowo yang merupakan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulon Progo. Tak hanya itu, sosialisasi kepada masyarakat yang berada di daerah rawan banjir di Gunungkidul juga dilakukan oleh BPBD Gunungkidul sebagai upaya pencegahan dampak La Nina.
0 Komentar