Kolaborasi SPAB bersama UGM, UAD, dan UPN “Veteran” Yogyakarta
Episode 4 Jagongan Rebo.
Yogyakarta, 18 Oktober 2023. DIY merupakan salah satu wilayah rawan bencana. Potensi ancaman bencana di DIY baik bencana alam, bencana sosial, maupun non alam ini menjadi alasan perlunya menyiapkan sumber daya manusia untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan pada saat sebelum dan setelah terjadi bencana, yang dimulai dari satuan pendidikan, dalam hal ini adalah perguruan tinggi.
Dholina Inang Pambudi, M.Pd, Kepala Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB) UAD Tahun 2018-2022, menyampaikan bahwa penanaman karakter hingga edukasi kebencanaan akan lebih potensial ketika ditanamkan pada mahasiswa sedari dini, dari dasar. Berangkat dari hal tersebut, UAD (khususnya Program Studi Perguruan Sekolah Dasar/PGSD) mengintegrasikan muatan kebencanaan pada kurikulumnya. Integrasi diimplementasikan oleh UAD dengan mendatangkan praktisi mengajar (guest lecturer) salah satunya dari BPBD DIY.
Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM telah merintis program SPAB yang bekerja sama dengan SMP dan SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala PSBA UGM, Dr. M. Anggri Setiawan, S. Si., M.Si. Program ini merupakan bagian dari hibah pengabdian kepada masyarakat berbasis pendidikan bagi pembangunan berkelanjutan tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM.
Dr. Arif Rianto Budi N., S.T., M.Si., Dosen UPN Veteran Yogyakarta sekaligus perwakilan dari Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) UPN VY menggaris bawahi bahwa sebelum terbentuknya SPAB, PSMB berinisiasi melakukan dril (simulasi), edukasi kebencanaan, dsb ke berbagai sekolah. Mengingat bahwa program utama PSMB adalah sosialisasi konsep manajemen bencana berbasis komunitas secara partisipatif, dan mendorong proses pembelajaran dan aksi manajemen kawasan rawan bencana. UPN VY juga membuka program magister manajemen bencana yang ditujukan khusus bagi yang ingin mengkaji dan concern di bidang SPAB.
Dengan adanya keterlibatan multipihak hingga kolaborasi, menjadi dasar terbentuknya mekanisme pentahelix untuk menunjang efektivitas dan efisiensi program SPAB sebagai upaya pengurangan risiko bencana.
0 Komentar