Yogyakarta, 06 Mei 2019. Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini.
Bagaimana dengan wilayah D.I.Yogyakarta? BMKG Yogyakarta sendiri memprediksi akhir bulan Mei adalah awal musim kemarauKepala kelompok data dan informasi BMKG staklim Mlati Yogyakarta, Djoko Budiyono menghimbau masyarakat mempersiapkan diri saat memasuki musim kemarau di akhir Mei ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan seperti mulai menghemat air, menjaga kesehatan, dan para petani mulai mempersiapakan pola tanam yang sesuai iklim kemarau.
Lalu hal apa saja yang dapat di lakukan untuk menghadapi musim kemarau?
Pra Bencana
1. Masyarakat di sarankan untuk memanfaatkan sumber air yang ada secara Efektif dan Efisien.
2. Memprioritaskan pemanfaatan sumber air yang tersedia untuk keperluan air baku untuk air bersih.
3. Menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan kita.
4. Membuat waduk (embung) disesuaikan dengan keadaan lingkungan.
5. Membuat dan memperbanyak resapan air dengan tidak menutup semua permukaan dengan plester semen atau ubin keramik.
6. Memberikan perlindungan sumber sumber air bersih yang tersedia, dan
7. Melakukan panen dan konservasi air.
Panen Air merupakan cara pengumpulan atau penampungan air hujan atau air pada aliran saat curah hujan tinggi. Penampungan ini bisa digunakan saat curah hujan menurun namun masih memiliki tampungan air. Panen air harus diikuti dengan konservasi air, yakni menggunakan air yang sudah dipanen secara hemat sesuai kebutuhan. Pembuatan rorak merupakan contoh tindakan panen air aliran permukaan dan sekaligus juga tindakan konservasi air.
Saat Terjadi Bencana
1. Membuat sumur pantek atau sumur bor untuk mendapatkan air.
2. Menyediakan air bersih dengan mobil tangki yang sudah di sediakan oleh dinas terkait.
3. Melakukan penyemaian hujan buatan di daerah tangkapan hujan.
4. Menyediakan pompa air.
5. Melakukan pengaturan pemberian air bagi pertanian secara darurat seperti gilir giring.
Yang perlu di perhatikan juga saat musim kemarau adalah kebakaran lahan dan hutan, jadi lebih bijak lah dalam melakukan pembakaran sampah di sekitar lingkungan anda.
(Kholiq Rahman/MEDIA CENTER BPBD DIY/Annas Syafa'at)
0 Komentar