Yogyakarta, 17 Desember 2021. Kebakaran menjadi bencana yang sangat umum dan banyak terjadi akibat kelalaian manusia, namun bisa juga disebabkan oleh reaksi alam itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri kejadian kebakaran di D.I.Yogyakarta menyebabkan banyak sekali dampak seperti kerusakan fasilitas umum yang meliputi lampu jalan, trafo umum, dan jaringan listrik sebanyak 12 kerusakan, kemudian ternak meliputi sapi dan ayam sebanyak 3002 ekor. Bangunan rusak yang meliputi rumah rusak ringan, rumah rusak sedang, rumah rusak berat, tempat usaha, fasilitas pendidikan, fasilitas ibadah dan kandang sebanyak 133 kerusakan. Kendaraan yaitu motor, mobil, pick up dan sepeda sebanyak 29 kerusakan, bahkan juga memakan 16 korban jiwa.
Berdasarkan data dari Pusdalops PB BPBD DIY per 15 Desember 2021, kejadian kebakaran tahun 2021 tercatat 151 kejadian dan juga 17 kejadian kebakaran hutan/lahan, tercatat nominal kerugian sebesar Rp 13.935.525.000,-. Kejadian kebakaran ini paling banyak terjadi pada bulan Mei sejumlah 23 kejadian diantaranya di Bantul 13 kejadian, Gunung Kidul 4 kejadian, Kulon Progo 3 kejadian dan Yogyakarta 3 kejadian kemudian disusul bulan Januari dan Juli sebanyak 18 kejadian dan Juni 16 kejadian. Tercatat penyebab kebakaran diakibatkan karena kebocoran gas, korsleting listrik, proses memasak, korsleting mesin, pembakaran sampah dan perapian kandang.
Selain itu asap yang ditimbulkan dari kebakaran juga menjadi polusi udara yang dapat mengganggu pernafasan dan menyebabkan penyakit seperti ISPA, Asma, dan penyakit paru-paru lainnya. Untuk itu masyarakat perlu berperan dalam upaya mitigasi bencana kebakaran dan kebakaran hutan/lahan dengan melakukan kebiasaan kecil yang memberikan pengaruh besar terhadap penanggulangan bencana kebakaran seperti, mencabut alat elektronik yang tidak digunakan, tidak meninggalkan api tanpa pengawasan, tidak sembarangan melakukan pembakaran, periksa listrik jangan sampai terjadi korsleting, menjauhkan benda yang mudah terbakar dari panas serta mengawasi penggunaan kompor dan gas.
Meskipun telah berhati-hati, tidak menutup kemungkinan kebakaran tetap bisa terjadi sewaktu-waktu. Oleh sebab itu, pengetahuan bagaimana menyelamatkan diri dari kebakaran sangat di perlukan, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan diri dari kebakaran yaitu memperhatikan jalur evakuasi menuju titik kumpul, menutup hidung dengan kain yang basah untuk menghindari asap kebakaran, segera keluar dari pintu terdekat ataupun melalui tangga darurat dan jendela, apabila terjebak api/ingin menyelamatkan orang gunakan selimut yang sudah dibasahi agar badan aman dan yang terakhir jangan kemasi barang-barang, namun selamatkan diri terlebih dahulu. Penilaian risiko kebakaran juga wajib dirancang untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya bencana kebakaran. Dengan melakukan identifiksi bahaya dan memperhatikan struktur bangunan, tata letak, dan penggunaan bahan baku material, apakah berpotensi menyebabkan kebakaran atau tidak. Dengan melakukan penilaian risiko kebakaran, serta perencanaan pencegahan berarti sudah menyelamatkan milyaran rupiah dan nyawa manusia. Yuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan dari bencana kebakaran !!
0 Komentar