Yogyakarta, 05 Agustus 2021. BPBD DIY bekerjasama dengan BPBD Kabupaten/Kota, PMI, MDMC, FKKRS, Save Rescue, FPRB, dan KTB melaksanakan Pendampingan teknis pemulasaraan Jenazah Covid-19 di 78 Kapanewon di 4 Kabupaten dan 1 Kota di D.I.Yogyakarta.
Seiring dengan meningkatnya kasus positif Covid-19 yang menonjol pada bulan Januari-Juli dengan tingkat kematian yang tinggi (berdasarkan hasil data pemakaman) mencapai 100 per hari.
Sehingga dibutuhkan gerakan yang masif untuk penguatan di Kabupaten, Kapanewon, Kemantren, Kalurahan dan Kelurahan untuk memberdayakan masyarakat untuk protokol pemulasaraan jenazah covid-19 di lingkungannya masing-masing.
Satgas di tingkat Kabupaten, Kapanewon, Kemantren, Kalurahan dan Kelurahan diaktifkan kembali dengan peningkatan kapasitas, pengetahuan pemulasaraan jenazah covid-19.
Hal ini dilakukan sebagai solusi untuk mengurai atas kebutuhan atas pemulasaraan jenazah khususnya pasien yang meninggal saat isolasi mandiri di Rumah.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 4 Agustus 2021 yang diawali di Kota Yogyakarta.
Maksud dari kegiatan ini adalah memperkuat kapasitas satgas keluarahan dan kalurahan beserta dengan kemantren dan kapanewon agar bisa memberikan solusi pemulasaraan jenazah pada pasien isolasi mandiri yang meninggal dirumah.
Adapun tujuannya antara lain :
- Memberikan rasa percaya diri pada masyarakat dalam pemulasaraan jenazah dengan protokol kesehatan.
- Memberikan pelatihan tenteng pemulasaraan jenazah covid 19
- Memperkuat manajemen pengelolaan posko satgas kelurahan, kalurahan, kemantren dan kapanewon. Yang terdiri dari manajemen layanan emergency (pemulasaraan jenazah dan pemakaman) dan manajemen layanan isolasi mandiri
Sasaran kegiatan ini adalah Satgas Covid-19 tingkat Kapanewon, Kemantren, dan Satgas covid tingakat Kalurahan dan Kelurahan.
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan teknis tentang pemulasaraan jenazah covid-19 yang diselenggarakan bersama dengan BPBD kabupaten/kota, diselenggarakan di tingkat kapanewon dan kemantren dengan mengundang unsur satgas kelurahan dan kalurahan sejumlah 30 orang.
Pertemuan pelatihan menggunakan metode tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan melibatkan instruktur yang berpengalaman pada bidangnya, yang terdiri dari instansi terkait.
Di dalam pelatihan tersebut juga disampaikan strategi manajemen data dan informasi, pelaporan dan pola koordinasi antar sektor baik dengan sektor kesehatan, babinsa/ babinkamtibmas, dan BPBD.
Metode yang digunakan dalam Pelatihan tatap muka, praktek pemulasaraan, FGD manajemen satgas Covid -19.
Diharapkan dari pelatihan ini adalah masyarakat mempunyai rasa percaya diri untuk melakukan penanganan covid 19 di wilayahnya dalam hal pemulasaraan dan pemakaman protokol covid 19. Selain itu Satgas desa dapat mempunyai kemampuan untuk mengkonsolidasikan dalam penanganan covid 19, mampu melaksanakan pemulasaraan jenazah dan pemakaman dengan protokol covid 19, dan mampu mengelola data informasi dan pelaporan.
Media Center BPBD DIY
0 Komentar