Yogyakarta, 16 Juni 2021. Dalam situasi keadaan darurat bencana sering terjadi kegagapan penanganan dan kesimpangsiuran informasi dan data korban maupun kondisi kerusakan yang menyebabkan terjadinya ketidakefektifan petugas dalam usaha penanganan tanggap darurat. Hal tersebut mempersulit dalam pengambilan kebijakan untuk penanganan darurat bencana. Kurang terbangunnya sistem koordinasi dan pemantauan bantuan, sehingga kemajuan kegiatan penanganan tanggap darurat kurang terukur dan terarah secara obyektif. Situasi dan kondisi di lapangan yang seperti itu disebabkan belum terciptanya mekanisme kerja pos komando dan pos dukungan tanggap darurat bencana yang baik secara terstruktur dan sistematis.
Rapat persiapan pelaksanaan klaster kesehatan yang kedua ini agar efektif dan efisien dalam meningkatkan dan memperkuat kapasitas bagi petugas dalam menghadapi tanggap darurat bencana maupun di saat kondisi normal. Oleh sebab itu, maka perlu diadakan penyamaan persepsi/pemahaman antara klaster kesehatan yang sudah ada di Dinas Kesehatan DIY maupun kelembagaan penanganan darurat di BPBD DIY. Selain itu juga pengalaman dari daerah lain yang dapat menambah pengetahuan kita khususnya dalam klaster kesehatan.
Rakornis kedua ini dengan tema Penguatan klaster kesehatan dalam penanggulangan bencana disampaikan beberapa materi mengenai Kelembagaan klaster Kesehatan di pos dukungan saat terjadinya bencana, keadaan/situasi peran klater Kesehatan yang terjadi saat pandemi Covid-19 dan Pengalaman peran Klaster Kesehatan saat terjadi bencana di Lombok, Mamuju, dan Palu. Materi disampaikan oleh Bapak Danang Samsurizal, ST selaku Kabid Penanganan Darurat BPBD DIY, Bapak Trisno Agung Wibowo, SKM.,M.Kes selaku Ka. Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, dan dr. H Joko Murdiyanto, Sp.An.MPH dari IDI DIY.
Media Center BPBD DIY
0 Komentar