Yogyakarta, 12 Juni 2019. Berdasarkan peringatan dini gelombang tinggi dari BMKG, beberapa wilayah di perairan Indonesia akan mengalami kenaikan tinggi gelombang dari 1.25 M – 6.0 M. Peringatan dini ini berlaku dari 12 Juni 2019 pukul 07.00 WIB hingga 15 Juni 2019 pukul 07.00 WIB.
Peningkatan tinggi gelombang ini, berdasarkan pantauan BMKG diakibatkan terdapat kondisi pola sirkulasi di utara Laut Halmahera. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari timur – tenggara dengan kecepatan 4 – 15 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya berembus dari timur - tenggara dengan kecepatan 4 – 25 knot.
Peluang terjadinya tinggi gelombang 4.0 – 6.0 M terdapat di perairan barat Mentawai hingga Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Pulau Jawa hingga Lombok, Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas bagian selatan dan Samudra Hindia selatan Jawa hingga Lombok. Berdasarkan laporan yang masuk hingga saat ini, wilayah DIY belum ada laporan kerusakan akibat meningkatnya tinggi gelombang. Diharapkan masyarakat yang tinggal dan beraktivitas dipesisir pantai selatan untuk tetap selalu waspada dan berhati-hati.
Selain itu BMKG juga mengeluarkan peringatan dini adanya risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran yaitu
1. Perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m).
2. Kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggigelombang di atas 1.5 m).
3. Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5m).
4. Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m)
Saat cuaca berangin, ombak di pantai bakal menggulung lebih kuat. Waspada dengan arus tarik yang bisa membahayakan keselamatan. Berikut tips menyelamatkan diri dari Arus Tarik dipantai yang bersumber dari buku ‘Surfing Guide Training 2018’
1. Jangan langsung panik saat tertarik arus tarik.
2. Jangan habiskan tenaga dengan berusaha melawan tarikan. Cukup diam dan apungkan badan, biarkan arus menarik badan keluar.
3. Setelah terasa tarikan berkurang, barulah secara perlahan berusaha berenang kembali menuju pantai.
4. Untuk yang bisa berenang yang baik, berenanglah dengan sudut 45 derajat memotong arus setelah terasa di luar daerah arus. Lanjutkan berenang menuju pantai.
5. Sedangkan untuk seseorang yang kemampuan berenangnya kurang baik, coba berenang sejajar garis pantai sejauh 40 meter baru mengarah menuju pantai.
6. Sebelum berenang menuju pantai, coba rasakan dengan kaki apakah teraba gundukan pasir (biasanya berada di pinggiran saluran aliran arus). Hal itu perlu dilakukan untuk memastikan apakah benar-benar telah berada di luar daerah arus.
7. Jika sudah terasa, teruslah berenang menuju pantai.
Sumber Gambar : pixabay
(Denish N/MEDIA CENTER BPBD DIY/Anast)
0 Komentar