Yogyakarta, 10 Oktober 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY (BPBD DIY) menyelenggarakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) relawan pemadam kebakaran (Redkar) di Kabupaten Gunungkidul pada Senin (09/10) bertempat di Balai Kalurahan Gading – Playen Gunungkidul. “Pemadam kebakaran adalah tugas mulia”, ucap Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, S.IP., M.Si. Harapannya dengan kegiatan ini para peserta menjadi pionir respon cepat maupun Upaya pencegahan terjadinya kebakaran.
Tugas dari pemadam kebakaran dan penyelamatan saat ini lebih luas, tidak lagi hanya penanganan kebakaran namun mencakup penyelamatan. Termasuk penyelamatan dari hewan berbisa seperti ular. Disampaikan pemateri kedua, Kepala UPT Pemadam Kebakaran, Handoko, S.T., M.Eng., bahwa kebakaran Di Gunungkidul lebih banyak terjadi di Kapanewon Wonosari dan Playen. Untuk kebakaran lahan di Playen dan Ngemplak.
Tujuan dari pelatihan ini agar peserta juga mampu mengidentifikasi jenis-jenis hewan berbisa terutama ular, berikut cara menghindari, mengevakuasi dengan aman, dan penanganan darurat apabila mengalami gigitan.
Untuk meningkatkan kapasitas Redkar ini dilatih cara memadamkan kebakaran bersumber dari gas elpiji dan dengan berbagai bahan, antara lain menggunakan kain penutup api, tabung APAR, dan semprot air dari mobil Damkar. Pada praktek simulasi kebakaran menggunakan bahan gas elpiji ini adalah simulasi penanganan kebakaran penggunaan pada kompor gas dapur rumah tangga. Simulasi ini untuk membuktikan teori pembentukan api dengan menghilangkan unsur bahan pembentuk api dengan cara memutus aliran bahan bakar yang berupa gas elpiji pada nyala api. Setelah dilakukan penutupan pancaran bahan gas, api menjadi padam.
Pada praktek simulasi penanagan kebakaran dengan menggunakan kain penutup api menggunakan media pembakaran pada tong. Teknik pemadaman dilakukan dengan cara menutupkan kain basah ke media, adalah aplikasi dari teori api dengan menghilangkan unsur oksigen sebagai media pembentuk api. Isolasi oksigen pada kebakaran adalah tehnik pemutusan suplay oksigen pembentuk api. Media yang digunakan adalah kain basah, karung basah atau media lainnya sebagai penutup unsur oksigen. Teknik ini adalah solusi darurat penanganan kebakaran pada tahap awal yang paling mudah dilakukan di sklala rumah tangga.
Selanjutnya praktek simulasi pemadaman kebakaran dengan menggunakan tabung APAR. Dalam teori disampaikan tentang jenis-jenis APAR termasuk kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan, juga dilihatkan bagaimana kondisi APAR yang masih layak pakai. Dalam simulsi peserta ditunjukan bagaimana cara mengoperasikan APAR dari mulai cabut pin pengaman, sampai pada teknis penyemprotan APAR ke titik api. Praktek penggunaan APAR dengan menggunakan 2 jenis yaitu berbahan CO2 dan Dry Cemikal Powder (DCP). APAR adalah alat yang berbahan sebagai pemutus rantai pembentuk api.
Terakhir adalah praktek simulasi pemadaman dengan menggunakan cara semprot air dari mobil Damkar. Peserta dilatih teknis menggelar selang pemadam kebakaran, memegang nozel, sampai dengan teknik bertahan dari tekanan air pada semprotan dengan kekuatan tekanan sekitar 7 bar.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat mengantisipasi bencana di lingkungan, dan dengan dibentuknya relawan antar kalurahan agar bisa saling bekerjasama dan berkoordinasi. Pembinaan Redkar berbasis kelurahan secara berkesinambungan akan dilakukan.
0 Komentar