Yogyakarta, 30 Mei 2022. BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung mengeluarkan Peringatan Potensi Banjir Pesisir (ROB) pada Minggu, 29 Mei 2022. Banjir ROB berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada tanggal 30 Mei - 7 Juni 2022, diantaranya:
- Pesisir Selatan Sukabumi
- Pesisir Selatan Cianjur
- Pesisir Selatan Garut
- Pesisir Selatan Tasikmalaya
- Pesisir Selatan Pangandaran
- Pesisir Selatan Cilacap
- Pesisir Selatan Kebumen
- Pesisir Selatan Purworejo
- Pesisir Selatan Yogyakarta
Potensi banjir rob diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah. Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.
Dengan adanya peringatan potensi banjir pesisir (rob) dari BMKG, kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian banjir rob yang menimpa wilayah Semarang.
Banjir rob adalah fenomena genangan air pada daratan yang terjadi pada saat air laut mengalami pasang naik dan pasang surut. Adanya pasang naik dan pasang surut air laut mempengaruhi kondisi genangan air yang terjadi. Banjir rob disebabkan oleh kenaikan muka air laut secara global, penurunan muka tanah, dan perubahan alih fungsi lahan.
Kawasan pesisir memiliki kerentanan yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk sangat pesat sehingga meningkatkan potensi risiko terhadap bahaya banjir rob. Hal ini menyebabkan dampak yang sangat signifikan terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, serta menjadi penyebab utama kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum. Maka dari itu, perlu dilakukannya kegiatan mitigasi bencana banjir rob untuk mengurangi dampak banjir rob.
Mitigasi banjir rob yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat sehingga dapat mengurangi risiko yang terjadi diantaranya adalah :
1. Pembangunan tanggul di sepanjang muara sungai ataupun di pesisir pantai. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi air yang bertambah tinggi.
2. Pembangunan tempat pompa yang digunakan untuk memompa air laut yang masuk kedaratan kemudian akan diarahkan kepenampungan sementara.
3. Penataan kembali lingkungan di pesisir pantai maupun di bantaran sungai. Sehingga dapat meningkatkan wilayah resapan air. (Ekf/Nan)
Sumber foto : SAR Baron
#mitigasibanjirrob
#tipsbanjirrob
#siapuntukselamat
0 Komentar