Yogyakarta, 14 Januari 2022. Tidak bisa dipungkiri setiap bulan Januari adalah saatnya musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Indonesia. Tidak terkecuali, di beberapa lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta hujan lebat disertai dengan angin kencang seringkali terjadi. Hal ini seringkali menimbulkan bencana, baik pohon tumbang, rumah roboh maupun robohnya tiang-tiang reklame di sepanjang jalan protokol. Terkadang kombinasi hujan lebat dan angin kencang ini dapat memicu terjadinya tanah longsor. Robohnya bangunan selain mengganggu aktivitas umum oleh karena menghalangi akses jalan, juga dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa. Selain itu hal ini kerap kali juga menimbulkan berbagai bencana kebakaran oleh karena terjadinya konsleting listrik yang diakibatkan kebocoran air yang mengalir ke instalasi listrik.
Dari berbagai kemungkinan bencana yang terjadi oleh karena hujan lebat yang disertai angin lebat itu, dalam 2 minggu terakhir di awal bulan Januari 2022 ini tercatat ada beberapa kejadian. Beberapa kali tercatat terjadi pohon tumbang, mulai dari kejadian pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Pedukuhan VI Bugel, Panjatan Kulonprogo pada 2 Januari 2022, kemudian disusul pada hari Kamis, 6 Januari 2022 angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang menimpa rumah di Ringinardi, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo. Pada hari Jumat, 7 Januari 2022 giliran masyarakat di Banyuurip, Wonokerto, Turi Sleman juga mengalami gangguan akses jalan dan matinya jaringan listrik karena pohon yang tumbang menutup akses jalan serta menimpa jaringan listrik utama. Untungnya Tim SAR DIY berkoordinasi dengan pihak terkait langsung menangani dengan sigap kejadian tersebut sehingga kondisi dapat segera dipulihkan.
Sementara itu pada hari Selasa, 11 Januari 2022 ada 2 kejadian pohon tumbang lain. Kejadian pertama terjadi di Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo mengakibatkan terganggunya jaringan listrik yang tertimpa pohon yang tumbang. Sementara kejadian pohon tumbang kedua terjadi di Trojayan, Harjobinangun, Pakem, Sleman. Kedua kejadian tersebut telah diatasi oleh BPBD dan relawan setempat.
Puncaknya adalah pada hari Rabu, 12 Januari 2022 hujan lebat yang disertai dengan angin yang cukup kencang mengakibatkan banyak kejadian pohon tumbang dan konstruksi roboh dalam hari yang sama di beberapa lokasi di DIY. Untuk kejadian di kabupaten Sleman tercatat beberapa baliho rusak dan 1 baliho besar roboh di perempatan Ringroad Condong Catur, Depok, Sleman pada pukul 13.45 WIB sehingga menimpa lampu APILL, jaringan listrik, jaringan telepon dan tiang trafo listrik yang turut roboh. Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut. Kejadian lain di kabupaten Sleman adalah adanya rumah roboh oleh karena angin kencang di Nogosari RT 04/ RW 27, Sidokarto, Godean pada pukul 15.30 WIB.
Sementara itu di Kabupaten Bantul pada hari yang sama terjadi 5 kasus pohon tumbang dan 2 kejadian gerakan tanah. Hal ini terjadi di beberapa tempat seperti Bangunjiwo, Gilangharjo, Patalan, Wukirsari, Sriharjo, Triwidadi dan Karangtengah. Kejadian tersebut berdampak pada akses jalan, rumah dan jaringan listrik.
Di Pedukuhan VII Pleret, Panjatan Kulon Progo terdapat 1 orang korban luka oleh karena adanya pohon tumbang yang menimpa rumah hunian pada pukul 15.30 WIB. Korban telah mendapatkan perawatan dan evakuasi dibantu oleh warga serta relawan setempat.
Musim hujan diperkirakan masih berlangsung sampai beberapa bulan kedepan dan perkiraan cuaca dari BMKG untuk beberapa hari kedepan juga masih diwarnai dengan perkiraan hujan lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa lokasi walau dalam waktu-waktu tertentu. Kiranya masyarakat harus tetap waspada dengan musim hujan saat ini yang tanpa disadari dapat mengakibatkan bencana dimanapun juga. Banyaknya pergerakan masyarakat yang akhir-akhir ini sedang trend menyerbu tempat wisata alam di beberapa lokasi di DIY juga harus disertai kewaspadaan supaya terhindar dari bencana di wilayah yang belum dikenal. Pencegahan bencana dengan memangkas pohon yang tinggi atau menghindari lokasi bangunan/ konstruksi yang rawan roboh juga bisa dilakukan untuk menghindari menjadi korban. (Bert)
Foto : TRC BPBD DIY
0 Komentar