Hujan deras yang disertai angin kencang pada pukul 13:00 WIB melanda di 28 Kecamatan, 4 Kabupaten dan 1 Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan informasi dari BMKG,tentang Peringatan Dini Cuaca DIY Tanggal 08 Desember 2019 Pukul 12.15 WIB. Berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pukul 12.45 WIB di wilayah Gunungkidul (Semin, Ponjong, Karangmojo, Nglipar, Wonosari, Playen), Bantul (Imogiri, Dlingo), dan dapat meluas ke wilayah Gunungkidul lainnya (Semanu, Paliyan, Gedangsari, Patuk, Ngawen), Bantul lainnya (Jetis, Pleret, Sewon, Bantul, Bambang Lipuro, Pundong, Piyungan, Banguntapan, Kota Yogyakarta, Sleman (Prambanan, Berbah, Kalasan. Kondisi ini diprakirakan akan berlangsung hingga pukul 14.30 WIB. Prakirawan – BMKG DIY.
Dari kondisi tersebut mengakibatkan beberapa kejadian melanda di 238 titik di 28 Kecamatan di DIY (update data Pusdalops BPBD DIY pukul 10.34 WIB), antara lain :
(1.) Kabupaten Sleman
• Angin Kencang, Lokasi kejadian 170 titik di 12 kecamatan,
• Longsor, lokasi kejadian 1 titik
(2.) Kabupaten Bantul : Lokasi kejadian : 44 titik di 4 kecamatan
(3.) Kabupaten Gunungkidul : Lokasi kejadian 3 titik di 2 Kecamatan
(4.) Kota Yogyakarta : Lokasi kejadian 19 titik di 8 kecamatan
(5.) Kulonprogo : Lokasi kejadian : 2 titik di 2 Kecamatan
Dampak dari kejadian tersebut antara lain : Pohon tumbang (178 titik), Rumah rusak (116 unit), Akses jalan tertutup (37 titik), Jaringan listrik rusak (31 titik), Jaringan telepon rusak (10 titik), Fasum (5 unit), Tempat usaha (3 unit), Korban luka (2 orang yang sudah dirujuk ke RS), Penerangan Jalan Umum (1 titik), Fasilitas pemerintahan (1 titik), Bangunan roboh (2 titik), Menutup aliran irigasi (1 titik), dan Kendaraan rusak (5 unit).
Penanganan dilakukan oleh petugas BPBD, instansi terkait, relawan dan masyarakat. Tindakan yang telah dilakukan berupa assessment, korban luka telah dirujuk ke RS, pembersihan jalan, pemotongan dan evakuasi. Proses Penanganan dilanjutkan hari ini di wilayah Kabupaten Sleman Bagian barat. BPBD Sleman mendirikan posko di Balaidesa Sendangrejo Minggir Sleman. Sebanyak 120 personil dari BPBD, relawan dan warga masyarakat gotong royong menangani pohon tumbang yang tidak tertangani pada hari kemarin.
Analisa Meteorologi dari BMKG
1. Pola Angin
Terpantau adanya pola konvergensi berupa perlambatan kecepatan angin di sebagian besar pulau Jawa termasuk wilayah Yogyakarta. Kondisi ini memicu pertumbuhan dan penumpukan awan hujan di atas wilayah-wilayah tersebut.
2. Analisa Sinoptik
Berdasarkan analisa tekanan udara permukaan, terpantau beberapa pusat tekanan rendah (LPA) di wilayah Australia bagian Barat, Samudera Pasifik utara dan selatan Papua.
3. Suhu Muka Laut
Suhu muka laut harian di Perairan Utara Jawa tanggal 07 Desember 2019 berkisar antara 30 - 32 0C dan di Perairan Selatan Jawa berkisar antara 28 – 30 0C. Anomali suhu muka laut harian di Perairan Utara Jawa berkisar antara 1.25 – 2.25 0C dan di Perairan Selatan Jawa berkisar antara -0.25 – - 1.25 0C Kondisi tersebut mendukung penambahan suplai uap air di Laut Jawa
4.Kelembaban Udara
Kelembaban udara pada paras 850 hpa berkisar 70-80%, paras 700 hpa berkisar 60–80% dan paras 500 hpa berkisar 60–70 %. Kondisi kelembaban udara demikian, mendukung pertumbuhan awan–awan konvektif.
5. Citra Satelit
Berdasarkan citra satelit HIMAWARI-8 tanggal 08 Desember 2019 pukul 12.30 s/d 13.50 WIB terpantau pertumbuhan awan konvektif hampir merata di wilayah Gunungkidul, Sleman, Kulon Progo, Bantul, dan Kota Yogya.
6. Citra Radar
Berdasarkan citra radar terlihat adanya pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan mulai dari jam 12.30 WIB dan terus mengalami peningkatan hingga jam 13.50 WIB. Berdasarkan verifikasi warna legend radar, pada kisaran jam 13.00 – 13.50 WIB menunjukkan hujan intensitas sedang–lebat terjadi di wilayah Sleman (Prambanan, Berbah), Bantul (Piyungan) dan Gunungkidul (Patuk, Gedangsari), Kota Yogya, Bantul (Piyungan, Banguntapan, Sewon, Kasihan, Sedayu, Dlingo, Pleret, Imogiri, Jetis, Bantul), seluruh Sleman, Kulobn Progo (Samigaluh, Kalibawang, Nanggulan, Girimulyo).
Disimpulkan, berdasarkan pantauan citra satelit dan radar cuaca serta hasil analisa dinamika atmosfer-lautan tersebut menunjukkan kejadian hujan lebat yang disertai angin kencang di wilayah Prambanan, Sleman disebabkan oleh adanya aktifitas awan konvektif Cumulonimbus (CB) berupa down burst ( semburan angin kencang). Aktifitas awan ini didominasi akibat pengaruh konvergensi oleh adanya perlambatan kecepatan angin yang terjadi di sebagian besar wilayah Jawa termasuk wilayah DI Yogyakarta. Kelembaban udara yang mendukung pembentukan awan CB terdapat pada lapisan 850 – 700 mb yaitu berkisar antara 60-80%.
Prospek ke depan :
Berdasarkan analisa perkembangan dinamika atmosfer-laut menunjukkan bahwa kondisi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah DIY pada 2 hingga 3 hari ke depan. Potensi kejadian cuaca ektrim akan lebih berpeluang terjadi pada siang hingga sore hari.
Dalam beberapa tahun terakhir kejadian bencana di DIY didominasi dengan hidrometeorologi, yaitu hujan deras, angin kencang, dan longsor.
Terkait dengan hal itu maka Kepala Pelaksana BPBD DIY menghimbau :
- Cuaca merupakan sesuatu yang given karena proses alam. Kita mengacu pada BMKG untuk mengetahui prediksi cuaca. Informasi dr BMKG menjadi referensi bagi masyarakat di wilayah yang bersangkutan untuk mengantisipasi dan mengurangi resikonya.
- Untuk itu kita menghimbau ke masyarakat untuk mengurangi resiko dengan melalukan upaya assesmen atau mencermati kondisi lingkungan, manakala ada yang bisa mengancam keselamatan bila ada angin dan hujan lebat, agar dilalukan pencegahan dengan memangkas atau menebang. Pohon yang terlalu rimbun, tua atau keropos agar dikondisikan.
- Bila hujan deras hindari keluar rumah, lebih baik masuk rumah, tutup pintu jendela dan pantau perkembangan cuaca.
- Cek kondisi rumah, atap terutama atap seng, kanopi, carport bila sudah tidak kuat agar dikondisikan. Pemangkasan pohon yang berdekatan dengan kabel listrik juga perlu dilakukan, karena datangnya angin dan hujan lebat bisa membahayakan.
- Bila terpaksa berada dalam perjalanan segera berhenti, berteduh di gedung yang aman, jangan di bawah pohon, papan nama atau billboard.
Serta, bila ada kejadian kedaruratan hubungi Relawan setempat, BPBD kab/kota, atau melapor ke BPBD DIY.
0 Komentar