GUNUNGKIDUL (26/07). Untuk ekspedisi hari ke-2 di Kab.Gunung Kidul dilakukan di Desa Kemadang. Ada 12 Desa yang disambangi oleh Tim ekspedisi. Beberapa sekolah menjadi konsen peserta #edt_segmen_diy_jateng yakni 4 Paud, 3 TK, 3 SD, 2 SMP dan 2 SMK yang berada di Desa Tepus. Sedangkan untuk rumah ibadah berjumlah 17 rumah ibadah yang diberikan sosialisasi dan Pusat Kesehatan. Tapi tidak hanya itu, peserta ekspedisi juga banyak melakukan improvisasi dengan melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu PKK, petugas parkir, petugas kebersihan ataupun para pedagang yang berada di seputaran Pantai Baron.
Salah satu pedagang yang ditemui di Pantai Baron mengungkapkan bahwa sudah ada pelatihan walau hanya setahun sekali dan ia faham akan ancaman tsunami. Menurut informasi yang dihimpun rambu evakuasi terpasang dengan baik, pemilik juga sudah install infobmkg anti hoax.
Di wilayah lain, Sosialisasi bencana yang dilakukan du SD Negeri 1 Pejateb Desa Griwungu Kecamatan Panggang dihadiri 87 orang siswa dan 11 guru. Tanda jalur evakuasi dan titik kumpul di sekolah belum ada. Untuk sosialisasi mandiri sudah dilakukan oleh pihak sekolah secara mandiri. Peserta ekspedisi juga memberikan alat peraga berupa poster, stiker, leaflet dan brosur mengenai edukasi kebencanaan dan tas siaga.
Sosialisasi dengan metode khutbah juga dilakukan dibeberapa masjid yang menjadi target sosialisasi.
Beberapa saran dan perbaikan untuk di Desa Girikarto dan Krambil Sawit antara lain : perlu adanya papan rambu-rambu perinagtan di sekitar pantai gesing karena peringatan hanya diperoleh dari SAR, untuk potensi paling bahaya di sekitar tebing yang setiap tahun selalu ada korban jadi perlu kewaspadaan dan keamanan di spot selfie di Teras Kaca yang perlu ditingkatkan keamanannya. Tindaklanjut yang diperlukan adalah pemasangan papan informasi/ rambu-rambu evakuasi, dan adanya SOP keamanan di tempat pariwisata.
Di tempat yang berbeda dalam waktu bersamaan dilakukan Penilaian Ketangguhan Desa (PKD). PKD dilakukan pada 12 Desa yang berada di Kab. Gunung Kidul. 12 Desa hadir semua dalam acara tersebut.
Malam harinya dilakukan panggung ekspedisi yang menghadirkan organ tunggal dan seni jantilan. Masyrakat berduyun-duyun hadir dalam panggung ekspedisi tersebut. Ada keceriaan dan kebahagiaan di sorot tatap mereka, karena tidak hanya mendapatkan sosialisasi kebencanaan, masyarakat juga diberikan hiburan dan mereka meraup keuntungan ekonomi dengan kegiatan ekspedisi ini (115).
(Anast / MC BPBD DIY)
0 Komentar