Selasa, 21 Juni 2022. Kondisi kawasan serta faktor manusia membuat wilayah D.I.Yogyakarta rentan terhadap bencana. Karenanya, belajar dari pengalaman penanggulangan bencana sebelumnya akan sangat berguna untuk mengurangi risiko bencana serta potensi bencana seperti hilangnya nyawa, kerusakan infrastruktur serta penurunan ekonomi masyarakat yang mungkin terjadi. Peningkatan kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana juga menjadi faktor penting untuk menentukan keberhasilan pengurangan risiko bencana.
World Bank kembali melakukan kolaborasi dan tukar pikiran bersama dengan D.I.Yogyakarta serta BPBD DIY. Setelah mewujudkan program REKOMPAK sebagai wujud dari kolaborasi sebelumnnya dengan mengusung tema pemulihan pasca bencana, khususnya dalam rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan dan permukiman setelah gempa bumi serta letusan gunung Merapi. Pada kesempatan kali ini World Bank melakukan kunjungan di D.I.Yogyakarta serta tanya jawab bersama BPBD DIY mengenai Manajemen Resiko Bencana yang dilakukan di D.I.Yogyakarta.
Kunjungan tersebut bertempat di Omah UGM, Kota Gede, Yogyakarta. Dihadiri oleh beberapa tokoh, diantaranya perwakilan BPBD DIY, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY, Danang Samsurizal, S.T. dan Mr. Ming Zhang, Practice Manager dari Urban, Resilience, and Land Global Practice of East Asia Pacific Region. Pada pertemuan tersebut Danang Samsurizal, S.T, berbagi pengalaman serta informasi terkait dengan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Beliau memaparkan mengenai pentingnya Pengembangan Risiko Bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta, hal tersebut menjadi faktor yang penting karena wilayah DIY terletak di wilayah yang berpotensi besar terjadi bencana alam, khususnya gempa bumi dan letusan gunung berapi. Menggunakan fase pemulihan setelah bencana secara efektif sebagai kesempatan untuk membangun ketahanan bencana dengan lebih baik lagi.
Adanya kunjungan dan kolaborasi antara World Bank dan DIY bersama BPBD DIY ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas manajemen risiko bencana, mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta bagaimana penerapannya di wilayah DIY. (Raf)
0 Komentar