Yogyakarta, 27 September 2023. BPBD DIY Kembali menggelar rapat koordinasi penanganan kekeringan di DIY bersama BPBD Kabupaten/Kota, Dinas PUP-ESDM DIY, BBWSSO, Dinas Sosial dan instansi terkait lainnya pada Selasa (26/09). Kali ini menghadirkan narasumber dari BMKG DIY Staklim DIY, Etik Setyaningrum S.Si, M.Si menjelaskan mengenai informasi iklim 2023/2023 DIY dan BMKG Stamet DIY menjelaskan prospek cuaca dan peta tingkat kemudahan terbakar DIY.
Disampaikan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta bahwasanya kondisi tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, dikarenakan tahun ini adanya peristiwa el nino sehingga tahun ini lebih kering dari tahun sebelumnya, selain itu juga dipengaruhi oleh fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) Positif dengan indeks yang akan bertahan sampai dengan akhir tahun. Kondisi hujan tahun ini lebih lambat/mundur sekitar 2-3 dasarian. Prakiraan musim hujan di DIY diprediksi terjadi pada bulan November dasarian I hingga Desember dasarian I. Prakiraan puncak musim hujan di Bulan Februari 2024 dan durasinya selama 13-21 dasarian atau 5 sampai 7 bulan. Musim hujan diprakirakan berakhir pada bulan April dasarian III kecuali Kulon Progo bagian utara di Mei dasarian I.
BMKG merekomendasikan masih perlu diwaspadai wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan berkurangnya ketersediaan air bersih karena kemarau masih akan berlangsung umumnya wilayah DIY hingga November awal 2023. Pemerintah dan masyarakat luas dihimbau untuk lebih siap dan antisipatif terhadap dampak musim hujan 2023/2024 yang cenderung mundur dari kondisi rata-ratanya dengan melakukan penghematan penggunaan air bersih dan penyesuaian pola tanam.
BMKG Stasiuin Meteorologi Yogyakarta menambahkan bahwa prospek cuaca 1 minggu ke depan cerah berawan, dengan suhu 20-33 derajat dengan arah angin muson timur-selatan dan kecepatan angin maksimal 30 km/jam. Hal ini mempengaruhi tinggi gelombang 2-4 meter. Diprakirakan 2 Oktober cuaca sangat kering dan mudah terbakar di wilayah DIY.
Pada rakor ini disampaikan data penanganan kekeringan sampai dengan 25 September 2023 oleh Pusdalops PB BPBD DIY bahwa di wilayah DIY yang mengalami kekeringan ada 4 Kabupaten kecuali Kota Yogyakarta. 56 kalurahan di 13 kapanewon terdampak di Gunungkidul, 13 Kalurahan di 7 Kapanewon di Kulon Progo, 12 Kalurahan di 7 Kapanewon di Bantul dan 3 Kalurahan di 3 Kapanewon di Kabupaten Sleman.
Upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kekeringan ini dilakukan droping air oleh Dinas Sosial DIY, BPBD Kabupaten serta lembaga lainnya, untuk Kabupaten Gunungkidul sebanyak 12.470.000 L, Bantul 2.475.000 L, Kulon Progo 515.000 L, dan Sleman 335.000 L. Selain itu juga dilakukan penanganan dengan pembuatan sumur bor yang dilakukan Dinas PUPESDM DIY. Serta penyuluhan kepada petani tentang pola tanam yang sesuai pada saat musim kemarau.
0 Komentar