Yogyakarta, 25 Agustus 2020. Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai 12 jenis ancaman bencana yang salah satunya adalah erupsi Gunung Merapi. Peristiwa letusan dan erupsi tahun 2010 lalu merupakan rangkaian bencana yang memberikan dampak terhadap timbulnya korban jiwa bahkan kerusakan dan kerugian yang cukup besar dari sisi ekonomi, sosial, psikologis, maupun lingkungan. Salah satu upaya pengurangan risiko bencana yang dapat dilakukan untuk mencapai kesiapan dan ketangguhan menghadapi bencana yang berkelanjutan adalah dengan melakukan latihan/simulasi untuk dapat menguji coba kesiapsiagaan dari sistem koordinasi dan komunikasi yang telah dibangun.
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY telah Menyusun rencana kontinjensi. Dimana rencana kontinjensi ini merupakan gambaran pelaksanaan dan pegangan bersama dalam penanganan erupsi Merapi di DIY. Sehingga berbagai pihak dapat memposisikan diri pada sebelum dan saat erupsi Merapi terjadi. Dalam hal ini renkon bukanlah merupakan aturan baku karena kejadian bencana seringkali berbeda dengan yang diprediksikan oleh manusia, sehingga renkon harus sering diperbaharui dan kembali diingatkan kepada semua pihak yang terlibat didalamnya.
Sejak 21 mei 2018 status Merapi hingga saat ini pada level waspada, dimana pada level ini telah mengharuskan pembatasan aktifitas manusia pada radius 3 Km dari puncak Merapi. Status Merapi tersebut dapat berubah sewaktu-watu baik naik menjadi siaga maupun turun menjadi normal kembali. Berbagai skenario tentu harus dipersiapkan, di lain pihak seluruh Negara di dunia sedang menghadapi masalah yang cukup besar dalam menghadapi bahaya dari covid-19 tidak terkecuali masyarakat DIY. Apabila erupsi Merapi terjadi pada masa pandemi, maka sedapat mungkin protokol kesehatan tetap harus diterapkan supaya tidak terjadi bencana turunannya. Sehingga saat ini adalah saat yang tepat untuk melaksanakan geladi penangan Erupsi Merapi.
BNPB bersama BPBD DIY menggelar kegiatan Geladi Ruang/Tabletop Exercise (TTX) dan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX) yang belibatkan berbagai unsur inti dalam penaganan erupsi Merapi di DIY. Dimana kegiatan ini akan menguji coba rencana kontinjensi yang telah disusun baik secara ketugasan mapun simulasi pelaksanaan. Kegiatan ini akan diujikan 4 move dari mulai kondisi normal, hingga pemulihan. Dilaksanakan selasa, 25 Agustus hingga Jumat 28 Agustus 2020 di Pesonna Hotel Tugu Yogyakarta. Geladi Ruang merupakan sebuah metode simulasi bencana bagi para pengambil keputusan daerah dalam menghadapi bencana. Pada simulasi ini, para peserta dilatih untuk bisa mengambil kebijakan yang cepat dan tepat dalam menghadapi bencana dalam koridor protap atau SOP (standar operating procedure) yang berlaku. Sedangkan pada geladi Posko lebih menekankan pada mekanisme dan hubungan antar jajaran dan pelaku penanggulangan bencana. Kegiatan ini adalah Simulasi, pembelajaran dan bukti konsistensi pemerintah terhadap penanganan bencana yang disesuaikan dengan protokol kesehatan pada masa pandemik Covid-19.
(MC BPBD DIY)
0 Komentar