Yogyakarta, 12 Oktober 2022. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah DIY pada hari Selasa, 11 Oktober 2022 sebanyak 7 kali pada pukul 04:20 – 06:00 WIB, 06:10 WIB - 08:00 WIB, 08:00 WIB – 09:00 WIB, 09:20 WIB – 10:00 WIB, 11:45 WIB - 12:45 WIB, 12:45 - 14:00 WIB, dan 13:35 WIB - 15:00 WIB bahwa terdapat potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang melanda wilayah DIY.
Berdasarkan informasi peringatan tersebut, terjadi beberapa kejadian antara lain kejadian longsor pada pukul 14.00 WIB yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 40 titik, tersebar di 14 titik di Kapanewon Kalibawang yang menutup akses jalan di 5 titik, 1 titik pohon tumbang, 1 kandang ternak dan rumah rusak 9 unit. Kemudian di wilayah Kapanewon Samigaluh terdapat 24 titik lokasi kejadian yang menutup akses jalan di 10 titik, rumah rusak 15 unit. Selain itu 1 titik di Kapanewon Girimulyo akses jalan tertutup akibat longsoran.
Lalu, kejadian selanjutnya terjadi banjir di wilayah Embung Dlingseng Kalibawang pada pukul 14.00 WIB yang mengakibatkan air meluap ke sekitar Embung dan 2 unit gazebo terendam.
Di Kabupaten Sleman terjadi longsor di 2 titik di Kapanewon Minggir dan Kapanewon Sleman pada pukul 15.00 WIB. Kejadian tersebut mengakibatkan talud longsor di dua titik, rumah rusak, dan terdapat 2 orang luka ringan. Lalu, kejadian selanjutnya terjadi angin kencang di 3 titik di Kapanewon Sleman, Kapanewon Godean, dan Kapanewon Mlati pada pukul 14.00 WIB. Kejadian angin kencang berdampak pohon tumbang 3 titik, akses jalan terganggu 1 titik, jaringan kabel PLN 1 titik, dan rumah rusak. Telah dilakukan penanganan dan pembersihan oleh TRC BPBD, TNI, POLRI, Muspika, Pemdes, Damkar, Linmas, Komunitas Relawan, dan warga masyarakat. (Sumber : Pusdalops PB DIY, Update 12 Oktober 2022 pukul 08.45 WIB)
Menurut BMKG berdasarkan pantauan citra satelit dan radar cuaca serta hasil analisa dinamika atmosfer-laut tersebut menunjukkan beberapa kejadian di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Selasa tanggal 11 Oktober 2022 disebabkan oleh adanya aktifitas awan konvektif Cumulonimbus (CB) pada siang- sore hari. Adanya sirkulasi siklonik di Filipina menyebabkan adanya pola perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa. Hal ini diperkuat dengan pantauan suhu muka laut dan anomali suhu muka laut yang hangat serta nilai kelembaban udara lapisan atas yg tinggi menyebabkan potensi peningkatan suplai uap air yang cukup untuk pertumbuhan awan Cumulonimbus. Dengan kondisi tersebut serta ditunjang labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif di wilayah sekitar perbukitan dan pegunungan yang membentuk awan-awan konvektif Cumulonimbus (CB) yang menjulang tinggi.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG DIY memprakirakan 2 hari ke depan menunjukkan kondisi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah DIY yaitu Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian Utara, Bantul bagian Utara, dan Gunungkidul bagian Utara. Potensi kejadian cuaca ekstrem lebih berpotensi terjadi pada siang hingga sore hari.
Musim hujan baru akan dimulai dan masih berlangsung lama, Pusdalops PB BPBD DIY menghimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan jika mendapat peringatan dini dan informasi cuaca dari BMKG, memangkas pohon yang lapuk dan cabang berlebih yang dapat menjadi ancaman jika terjadi angin kencang, serta jika terjadi hujan deras disertai angin kencang untuk menghindari pohon besar, tiang listrik, baliho, daerah rawan longor, dan daerah aliran sungai.
Sumber foto : relawan Kulon Progo
(Inz/Ekf)
0 Komentar