Yogyakarta, 29 Oktober 2024. Beberapa tahun ini WFP mendorong pemerintah Indonesia khususnya dalam penanggulangan bencana untuk lebih antisipatif, selama ini pendekatan penanggulangan bencana itu responsif dimana tindakannya baru dieksekusi apabila bencananya terjadi. “Maka dari itu WFP mencoba mendorong mengadvokasi best practice dari responsif ke antisipatif”, tegas Erik Nugroho perwakilan WFP. WFP menginisiatif file project yang ada di DIY dalam konteks penanggulangan bencana mulai dari sistem, pelaku, political willnya. DIY menggunakan rencana kontigensi (renkon), dalam pendekatan Aksi Antisipasi (AA), memetakan menggunakan skenario bencana siklon tropis Cempaka tahun 2017. Menyusun renkon diintegrasikan dengan penegakan Aksi Merepson Peringatan Dini (AMPD).
Dokumen Rencana Kontinjensi Bencana Siklon Tropis DIY yang telah dilaunching pada akhir Mei 2024 oleh Pemerintah Daerah DIY bersama World Food Program ditindaklanjuti menjadi dokumen panduan operasional aksi merespon peringatan dini atau Anticipatory Action Protocol. Dokumen lampiran ini sebagai pegangan para Lembaga atau OPD yang ingin mengimplementasikan pendekatan AMPD sehingga mempunyai dasar teknisnya untuk operasional.
Pada kesempatan kali ini, Selasa (29/10) kembali dilakukan FGD lanjutan dengan mengundang organisasi non pemerintah (NGO) dan Media. Dari sisi media yang diharapkan bukan hanya mempublikasi namun peran media bisa mendesiminasi informasi yang cukup actual dan sesuai konteks si penerimanya. Diharapkan media dan NGO bisa memperkaya dokumen panduan operasional ini.
Dalam merespon aksi antisipasi siklon tropis di DIY, peran organisasi non pemerintah (NGO) dan Media sangatlah krusial. Keduanya berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan respons terhadap bencana. Peran utama media dalam hal ini sangat penting dalam menyebarluaskan informasi yang tepat dan cepat terkait siklon tropis.
Begitu pula peran organisasi non pemerintah (NGO) juga memiliki peran yang sangat penting dalam antisipasi siklon tropis di DIY, salah satunya dalam mengadakan pelatihan dan simulasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Program-program ini membantu masyarakat memahami cara merespons saat terjadi bencana, termasuk evakuasi dan penyelamatan diri. Peran media dan NGO dalam merespon aksi antisipasi siklon tropis di DIY sangat vital. Dengan edukasi yang tepat, informasi yang cepat, dan bantuan yang langsung, masyarakat dapat lebih siap menghadapi risiko bencana. Kolaborasi antara kedua entitas ini tidak hanya meningkatkan kesadaran, tetapi juga memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana di masa depan. Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya frekuensi bencana, dukungan yang berkelanjutan dari media dan NGO menjadi semakin penting.
0 Komentar