Yogyakarta, 11 September 2025. BMKG mengupdate informasi prospek cuaca di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 11–16 September 2025 bahwa curah hujan 11 September 2025 diprediksi dalam intensitas sedang - lebat (20–100 mm/hari). Potensi hujan sedang hingga lebat tersebut dapat terjadi di hampir seluruh wilayah DIY secara tidak merata.
Curah hujan 12 September 2025 diprediksi dalam intensitas ringan – sedang (0,5 - 50 mm/hari). Potensi hujan sedang masih dapat terjadi di Sleman bagian Utara, Kota Yogya bagian Selatan, Kulon Progo, Bantul bagian Utara, dan Gunungkidul bagian Utara. Curah hujan 13-16 September 2025 diprediksi dalam intensitas ringan (0,5 – 20 mm/hari), pada tanggal 13 September 2025 Potensi hujan ringan tidak merata berpotensi terjadi di wilayah DIY. Sedangkan 14-16 September 2025 Potensi hujan ringan merata berpotensi terjadi di wilayah DIY, terkecuali Gungungkidul bagian Utara pada tanggal 14 September 2025.
Dikutip dari Paparan potensi Cueks wilayah DIY pada Rakor dan Konferensi Pers terkait Prospek Cuaca Ekstrem Selama Sepekan Kedepan di Wilayah D.I. Yogyakarta, BMKG memprakirakan tinggi gelombang pada 12 dan 14 September 2025 sekitar 1.25 – 2.5 m (Kategori Sedang) di Peraiaran Yogyakarta, sedangkan pada 13 September 2025 tinggi gelombang sekitar 2,5 – 4 m (kategori tinggi).
Pada perkembangan cuaca update 11 September 2025, BMKG menyampaikan Musim Hujan diprediksi terjadi pada bulan Oktober I – Oktober III, sedangkan puncak musim hujan diprediksi terjadi di bulan Januari – Februari 2026 dengan sifat hujan diprediksi normal. Akhir musim hujan diprediksi terjadi pada April I – Mei II 2026.
Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi (PDCHT) berlaku tanggal 11 – 20 September 2025, seluruh wilayah DIY dalam kondisi waspada (berpotensi terjadi hujan 150 – 200 mm/dasarian).
Potensi Banjir pada tanggal 11 – 20 September 2025 dalam kondisi Menengah di wilayah Kulon Progo bagian utara dan barat daya; Sleman bagian utara, timur dan tengah; Bantul bagian Selatan dan Gunungkidul bagian Tenggara.
Menghadapi perkembangan cuaca tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
1. Mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.
2. Membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir.
3. Menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat termasuk tas siaga bencana.
4. Menjauh / menghindari lokasi rawan longsor saat mendung mulai gelap atau mulai hujan rintik
5. Melakukan penyesuaian pola tanam yang ber akar tunggang.
6. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG, atau menghubungi UPT BMKG yang ada di wilayah DIY .
7. Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami Langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.
0 Komentar