Hasil rekapitulasi data kejadian bencana D.I. Yogyakarta tahun 2023 update data per 23 Januari 2024 yang dihimpun BPBD DIY melalui Pusdalops PB BPBD DIY sejumlah 1.418 kejadian. Kabupaten Gunungkidul 389 kejadian, Kabupaten Bantul 385 kejadian, Kabupaten Kulon Progo 263 kejadian, Kejadian Sleman 259 dan Kota Yogyakarta 122 kejadian.
Pada tahun 2023 didominasi oleh kejadian kebakaran, tanah longsor serta kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran terbanyak di Kabupaten Bantul yaitu 204 kejadian. Kemudian Kabupaten Sleman 112 kejadian, Kabupaten Gunungkidul 89 kejadian, Kota Yogyakarta 75 kejadian, dan Kabupaten Kulon Progo 67 kejadian. Tanah longsor banyak terjadi di Kabupaten Gunungkidul 201 kejadian. Selanjutnya di Kabupaten Kulon Progo 92 kejadian, Kabupaten Bantul 84 kejadian, Kabupaten Sleman 48 kejadian dan Kota Yogyakarta 13 kejadian. Kebakaran lahan dan hutan sebanyak 62 kejadian Kabupaten Sleman, 61 kejadian Kabupaten Gunungkidul, 54 kejadian di Kabupaten Bantul, 54 kejadian Kabupaten Kulon Progo dan 19 kejadian di Kota Yogyakarta.
Selanjutnya cuaca ekstrim yang mengakibatkan dampak terbanyak di Kabupaten Kulon Progo 44 kejadian, Kabupaten Sleman 32 kejadian, Kabupaten Bantul 32 kejadian, Kabupaten Gunungkidul 28 kejadian dan Kota Yogyakarta 13 kejadian. Kemudian gempabumi menimbulkan dampak sebanyak 1 kali yang terjadi pada bulan Juni 2023.
Dampak dari kejadian selama tahun 2023 antara lain bangunan rusak 1.801 rumah, 171 tempat usaha, 13 fasilitas umum, 70 fasilitas pendidikan, 30 fasilitas pemerintah, 5 fasilitas kesehatan, 31 fasilitas ibadah, 4 fasilitas olahraga, 34 gudang, dan 125 kandang. Kemudian kerusakan infrastruktur antara lain 8 jembatan, 59 titik jalan, 196 talud, dan 14 drainase. Kendaraan antara lain 41 mobil, 52 motor, 7 truk dan 4 bus. Kerusakan sarana jaringan antara lain 24 jaringan internet, 135 jaringan Listrik, 56 jaringan telpon dan 13 penerangan jalan umum. Sebanyak 168 bangunan tergenang. Kemudian jumlah jiwa terdampak sebanyak 16.409 jiwa, diantaranya 176 jiwa luka-luka, 20 jiwa meninggal (4 jiwa karena kebakaran hutan dan lahan, 1 gempa bumi, 1 angin kencang dan 14 kejadian lainnya) dan 389 jiwa mengungsi. Sedangkan untuk taksiran nilai kerusakan sebesar Rp. 37.550.131.000,-.
Pemerintah D.I. Yogyakarta mengeluarkan Keputusan Gubernur D.I. Yogyakarta nomor 422/KEP/2023 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Cuaca Ekstrim di DIY yang berlaku sejak tanggal 20 Desember 2023 hingga 29 Februari 2024. Dalam periode Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Cuaca Ekstrim telah terjadi sejumlah kejadian hidrometeorologi di DIY. Cuaca ekstrim sejumlah 1.181 lokasi kejadian, tanah longsor 80 lokasi kejadian, dan banjir 15 lokasi. Kejadian tersebut menimbulkan berbagai kerusakan mulai dari rumah rusak hingga fasilitas umum. Taksisan nilai kerusakan sejumlah Rp 2.588.755.000,-.
Dari data kejadian bencana dan dampak yang terjadi di DIY dapat dijadikan evaluasi untuk penyusunan kebijakan penanggulangan bencana ke depannya. Seluruh pihak dapat menjadikan data kebencanaan sebagai acuan mitigasi bencana dari skala kalurahan, kapanewon/kemantren, kabupaten/kota.
BPBD DIY Bersama BPBD Kabupaten/kota dan swasta telah berupaya dalam pengurangan risiko bencana dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana), Kalurahan/Kelurahan Tangguh Bencana (Kaltana) dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di seluruh DIY. Hingga tahun 2023 sebanyak 339 Destana dan Kaltana yang sudah terbentuk, sedangkan SPAB sebanyak 333.
Diharapkan penyebarluasan ini dapat menjadikan edukasi serta membuka kesadaran untuk berperan serta dalam melakukan mitigasi bencana dan meningkatkan kemampuan menciptakan kemandirian masyarakat dalam merespon kondisi lingkungan sekitar.
Pemilu 2024
Sementara, saat ini kita dihadapkan pada proses Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Perlu perhatian khusus dalam pelaksanaannya mengingat masih dalam musim hujan yang memiliki potensi kebencanaan hidrometeorologi seperti cuaca ekstrim, angin kencang, banjir, dan tanah longsor. Selain itu juga terdapat ancaman letusan Gunung Merapi, yang saat ini statusnya Level III (Siaga).
Mitigasi yang dilakukan:
- Menyiagakan Forum Pengurangan Risiko Bencana yang ada di tiap Kalurahan yang sampai saat ini sudah berjumlah 332 Kalurahan/Kelurahan Tangguh Bencana.
- Menyiagakan Kelompok Jaga Warga yang berada di tingkat Padukuhan/Kampung di seluruh DIY sampai saat ini berjumlah 3.455 Padukuhan/Kampung dengan jumlah personil 62.062 orang.
- Menyiagakan Satlinmas yang berada di tingkat Kalurahan/Kelurahan yang berjumlah 27.524 personal
Pembekalan kepada FPRB, Jaga Warga dan Satlinmas sudah dilakukan selama tahun 2023 agar siap siaga pada saat Pemilu 2024
Rekomendasi Pelaksanaan Pemilu 2024:
- KPPS dan Panwas di setiap tingkatan agar selalu berkoordinasi dengan FPRB, Jaga Warga dan Satlinmas, sebelum, pada saat dan pasca pemungutan suara.
- KPU DIY/Kab/Kota agar mengantisipasi untuk disediakan plastik pelindung kotak suara/kertas suara agar tidak terkena hujan ataupun banjir.
- KPU agar mengeluarkan ketentuan penundaan pemungutan suara apabila terjadi bencana di satu daerah serta penempatan TPS yang harus aman dari risiko bencana.
- Penertiban alat peraga kampanye yang dinilai mengganggu ketertiban umum, mengancam keselamatan dan merusak lingkungan seperti dipaku pada pohon.
0 Komentar