Sejak 2009, Badan PBB UNISDR (United Nations International Strategy for Disaster Reduction) atau sekarang bernama UNDRR (United Nations for Disaster Risk Reduction) menetapkan 13 Oktober sebagai hari peringatan Pengurangan Risiko Bencana Internasional sebagai pengingat atas kemajuan, keberhasilan dan capaian dalam mempertahankan ketangguhan dari dampak bencana.
Di Indonesia, BNPB telah menyelenggarakan peringatan bulan PRB sebagai agenda nasional sejak tahun 2013 secara berturut-turut, antara lain Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (2013); Kota Bengkulu, Bengkulu (2014); Kota Surakarta, Jawa Tengah (2015); Kota Manado, Sulawesi Utara (2016); Kota Sorong, Papua (2017); Kota Medan, Sumatera Utara (2018); Bangka Belitung (2019); DKI Jakarta (2020).
Tahun 2021, perhelatan bulan PRB diselenggarakan di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Gubernur Maluku Murad Ismail bersama Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan membuka rangkaian kegiatan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2021 di Kantor Gubernur Maluku, Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Jumat (1/10). Pembukaan tersebut ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional Maluku yaitu Tifa oleh Gubernur, yang disaksikan secara tatap muka dan juga sambungan virtual.
Penyelenggaran peringatan Bulan PRB bertujuan untuk mengajak semua pihak dalam unsur pentaheliks berkolaborasi melakukan upaya pengurangan risiko sebelum terjadi bencana.
“Kita tidak boleh menunggu bencana terjadi baru kita tergagap menolong masyarakat atau korban, namun sebelum bencana terjadi kita harus melakukan sesuatu. Maka di dalam Pengurangan Risiko Bencana ada pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan peringatan dini. Ini yang dilakukan setiap tahunnya pada bulan Oktober,” kata Lilik Kurniawan.
Peringatan Bulan PRB Tahun 2021 ini merupakan sarana untuk memperkuat pemahaman Pemerintah, lembaga usaha dan Masyarakat terhadap aktivitas PRB sebagai investasi untuk ketangguhan. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku PRB serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB seluruh Indonesia. Manfaat yang diharapkan adalah meningkatnya kemitraan antar pelaku penanggulangan bencana di Indonesia, dan memberikan komitmen bersama antar pemangku kepentingan di Indonesia.
Dikutip dari bnpb.go.id
0 Komentar