Yogyakarta, 11 September 2019. Total kejadian selama bulan Agustus 2019 sebanyak 65 kejadian di wilayah D.I. Yogyakarta. Angin kencang sebanyak 1 kejadian, gempa tidak terasa 9 kejadian, gempa terasa 4 kejadian, kebakaran bangunan 32 kejadian, kebakaran hutan/lahan 17 kejadian, tanah longsor 1 kejadian, dan kekeringan 1 kejadian.
Kejadian tersebut tersebar di wilayah D.I. Yogyakarta dengan sebaran sebagai berikut: Angin kencang terjadi di Kabupaten Sleman sebanyak 1 kejadian, di kabupaten lain tercatat nihil. Sebaran kejadian kebakaran bangunan yaitu, 5 kejadian di Kabupaten Bantul, 5 kejadian di Kabupaten Gunungkidul, 5 kejadian di Kabupaten Kulon Progo, 13 kejadian di Kabupaten Sleman, dan 4 kejadian di Kota Yogyakarta. Sebaran kejadian kebakaran hutan/lahan yaitu, 2 kejadian di Kabupaten Bantul, 3 kejadian di Kabupaten Gunungkidul, 1 kejadian di Kabupaten Kulon Progo, 8 kejadian di Kabupaten Sleman, dan 3 kejadian di Kota Yogyakarta. Tanah longsor terjadi di Kota Yogyakarta sebanyak 1 kejadian, di kabupaten lain tercatat nihil.
Akibat kejadian selama bulan Agustus 2019 berdampak pada kerusakan 1 unit talud, 2 titik jaringan listrik, 1 titik jaringan telepon, 22 unit rumah rusak ringan, 1 unit rumah rusak berat, 3 unit tempat usaha, 1 unit fasilitas pemerintahan, 1 unit fasilitas ibadah, 6 unit kendang, 2 unit motor, 1 unit truk, 2 unit sepeda, 8.09 Hektar kebun, 0.059 Hektar lahan kosong, 7 batang pohon tumbang, 5.503 ekor ayam, 26 KK terdampak, dan 110 jiwa terdampak. Perkiraan kerugian akibat kejadian selama bulan Agustus 2019 mencapai Rp 616.000.000,-.
Sejak Bulan April hingga Agustus, tren kejadian masih didominasi oleh kebakaran bangunan. Kejadian ini pada umumnya disebabkan karena keteledoran manusia seperti meninggalkan kompor/tungku dalam keadaan menyala, korsleting listrik, membuat perapian di kendang ternak tanpa pengawasan dsb. Oleh karena itu, perlunya kita terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kebakaran. Berikut tips untuk mengurangi peluang terjadinya kebakaran di rumah:
- - Jangan meninggalkan sumber panas atau sumber api (kompor, lampu minyak tanah, setrika, dsb.) menyala tanpa pengawasan.
- - Biasakan untuk matikan lampu, kompor, dan alat-alat listrik setelah selesai digunakan atau saat akan bepergian keluar rumah.
- - Jangan biarkan lampu menyala terus menerus dalam jangka waktu lama.
- - Jangan membiarkan anak-anak bermain dengan sumber api, baik itu korek api, lilin menyala, dan sebagainya.
- - Hindari menggunakan handphone yang sedang di-charge, apalagi di atas tempat tidur.
- - Hindari menggunakan stop kontak dengan ekstensi yang bertumpuk-tumpuk.
- - Hindarkanbahan yang mudah terbakar dari sumber api.
- - Jangan mengisi bahan bakar ke dalam perangkat yang sedang menyala. Matikanlah perangkat terlebih dahulu.
- - Janganmengisi bahan bakar sambil merokok atau di dekat sumber api.
- - Hindarim di sembarang tempat, khususnya di dekat bahan yang mudah terbakar, seperti di atas tempat tidur.
- - Biasakanuntuk mematikan puntung rokok sebelum membuangnya ke tempat sampah.
- - Jangan membakar sampah di bawah terik matahari, apalagi di saat musim panas. Jika terpaksa harus membakar sampah, selalu pastikan terlebih dahulu bahwa area sekitarnya aman dan jauh dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
Mari minimalisir kejadian yang disebabkan karena keteledoran manusia dengan selalu meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
(Nanda/MC BPBD DIY/Anast)
0 Komentar