Yogyakarta, 22 Februari 2021. Keberhasilan suatu penanggulangan bencana sangat ditentukan oleh arus informasi dan komunikasi yang terjadi dalam proses penanganan itu sendiri. Oleh karena itu informasi yang cepat, tepat dan akurat melalui komunikasi harus dikelola secara baik agar setiap perkembangan situasi yang terjadi dapat diketahui secara dini guna membantu dalam proses mengambil keputusan.
Sistem informasi dan komunikasi penanggulangan bencana harus saling terintegrasi dan mudah dioperasionalkan. Dengan demikian, tahapan kegiatan dalam sistem ini akan terlaksana dengan baik jika mendapat dukungan dari semua pihak/unsur penanggulangan bencana baik pemerintah maupun non pemerintah, sehingga proses penanggulangan bencana dilaksanakan secara cepat, tepat dan akurat.
Selama ini masalah koordinasi yang kurang efektif dalam penanganan tanggap darurat yang melibatkan berbagai pihak masih menyebabkan seringnya terjadi overlap dan tidak mengatasi gap penanganan darurat bencana yang ada. Selain itu belum adanya mekanisme dalam aktivasi klaster khususnya komunikasi dalam penanggulangan bencana menjadi salah satu penyebab masih lemahnya koordinasi ketika terjadi bencana di DIY. Padahal pada saat terjadi bencana, informasi dan komunikasi yang cepat, tepat dan akurat harus dikuasai serta dikelola secara baik sehingga setiap perkembangan informasi kejadian bencana dapat segera mendapatkan penanganan/respon yang proporsional.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka BPBD DIY menyelenggarakan pertemuan yang mengundang lembaga-lembaga dan komunitas yang bekerja di isu komunikasi dan penanggulangan bencana untuk membahas isu-isu koordinasi dalam pengelolaan komunikasi penanggulangan bencana termasuk menginisiasi terbentuknya klaster komunikasi penanggulangan bencana di DIY.
Maksud dari kegiatan ini adalah terselenggaranya Rapat Koordinasi Teknis Klaster Komunikasi Penanggulangan Bencana yang membahas regulasi dan teknis posko darurat lapangan dalam masa pandemi Covid-19.
Tujuan dari kluster komunikasi antara lain :
• Penanggulangan bencana, baik sebelum, saat dan sesudah bencana yang akuntabel, efektif dan efisien didukung komunikasi yang handal.
• Berkurangnya risiko bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sasarannya adalah tersusunnya draft pedoman komunikasi dalam penanggulangan bencana di-DIY.
Peserta pada kegiatan ini adalah anggota Klaster Komunikasi Penanggulangan bencana yaitu Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY, Pusdalops PB DIY, Pusdalops BPBD Kabupaten Sleman , Balmon DIY, ORARI, RAPI, DEN HUB KOREM 072 PAMUNGKAS, POLDA DIY, Kominfo DIY dan Praktisi Komunikasi DIY.
Kegiatan dilaksanakan selama dua kali, pada hari Jumat, 19 Februari 2021 melalui zoom meeting dan Minggu, 21 Februari 2021 pukul 15.00 WIB bertempat di Lapangan Stiper, Kelurahan Glagah Harjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman dengan metoda drill komunikasi posko darurat. Diawali dengan penjelasan mengenai skema rencana evakuasi Erupsi Merapi 2020 dan simulasi singkat komunikasi pada saat tanggap darurat bencana.
Keluaran dari rakornis ini diharapkan :
a. Adanya satu pemahaman mengenai penanganan darurat dan sistem Komunikasi dalam PB agar komunikatif, akuntabel, efektif dan efisien.
b. Seluruh peserta dan Klaster Komunikasi PB DIY memahami program kerja dan capaian selama tahun 2021.
c. Adanya Bahan untuk penyusunan Prosedur Tetap Komunikasi dalam PB di Wilayah DIY.
Media Center BPBD DIY
0 Komentar