Rakornis Klaster Pemulihan Dini dan Klaster Ekonomi
Yogyakarta, 19 Oktober 2022. BPBD DIY kembali menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis Klaster Pemulihan Dini dan Klaster Ekonomi. Rakornis ini menghadirkan instansi yang berkompeten dalam hal pemulihan dini saat terjadi bencana, antara lain Bappeda, Dinas Kesehatan, DPUP-ESDM, Bankesbangpol, Tata Pemerintahan, Hukum, dan Dinas Sosial, sedangkan dalam klaster ekonomi dihadiri oleh PHRI, Gapoktan, PINBUK, HKTI, Fakultas Pertanian dan Ekonomi, Perpadi, Perbankan, Perwakilan kelompok olah pangan, dan Perusahaan olahan pangan. Pertemuan ini dimaksudkan untuk penyusunan SK Gubernur mengenai pembentukan klaster dalam penanggulangan bencana. Dimana sesuai dalam perka BNPB ada 8 klaster, salah satunya adalah Klaster Pemulihan Dini dan Klaster Ekonomi. Hadir sebagai narasumber bapak Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A, selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY. Beliau menyampaikan Kesiapan Pemerintah Daerah terkait fisik dan non fisik. Hadir pula ibu Dyah Wiratni Hastuti, selaku Analis Kebijakan Muda Biro Tata Pemerintahan.
Dampak dari bencana menyangkut banyak aspek atau sektor dalam hal keselamatan. Pak Biwara menyampaikan disebut bencana ketika dapat mengganggu kehidupan. Untuk itu klaster-klaster tersebut sifatnya adalah support dalam penanggulangan bencana. Upaya-upaya untuk mengurangi dampak tersebut dipengaruhi karakter dari bencana tersebut. Pada saat terjadi bencana, masa darurat dan pemulihan berjalan secara parallel.
“Pada saat ini klaster ekonomi belum ter-SK Gubernur, namun secara esensi kita sudah melakukan tugas-tugas dalam penanganan bencana”, ujar Pak Biwara. “Masing-masing OPD secara pentahelix juga sudah merumuskan strategi-strategi bagaimana pemulihan ekonomi bisa berjalan, sehingga pemulihannya jauh lebih cepat dengan kolaborasi sangat baik”, tambah beliau.
Pemulihan Dini penting untuk masyarakat agar bisa beraktivitas kembali. Perlu dipikirkan bagaimana strategi untuk membantu para korban, sehingga dampaknya tidak terlalu berat.
Melalui rakornis ini diharapkan bisa berkoordinasi dan berkolaborasi menyamakan persepsi dan merintis. Sehingga dengan adanya klaster bisa berfungsi untuk kesiapsiagaan dalam SDM, pengetahuan, sarana prasarana, dll.
Akhir sambutan pak Biwara menyebutkan klater ini sangat penting, walaupun secara formal klaster belum ditetapkan namun lebih ke substansinya, diharapkan bisa berjalan dalam menangani bencana.
Mart Widarto sebagai moderator pun menyampaikan bahwa Klater berfungsi mensupport di situasi darurat, berkegiatan di seluruh siklus mulai pra, darurat, dan pasca. Hal yang paling penting membangun sumber daya dan misinya adalah memulihkan lebih cepat. Dalam Pemulihan Dini diharapkan bagaimana masyarakat / penyintas bencana bisa beraktivitas kembali secara normal pasca bencana.
(Ekf)
0 Komentar