Yogyakarta - Memasuki musim Hujan, Banjir dan Longsor menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat, oleh karena itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta mulai mewaspadai ancaman bencana banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu, beberapa langkah antisipasi telah dipersiapkan.
"Kami sudah siap menghadapi musim hujan, kami berharap bisa mencegah terjadinya bencana seperti Banjir dan Longsor. Sebagai bentuk Pengurangan Resiko Bencana (PRB).” tutur Kepala Seksi Pencegahan BPBD DIY, Budi Supardi, Selasa (7/11) di Kantor BPBD DIY.
Budi menjelaskan, beberapa bentuk pencegahan bencana dari BPBD DIY adalah dengan program desa tangguh bencana dan pemasangan Early Warning System (EWS) di beberapa titik zona rawan bencana.
"Dalam menghadapi musim rawan banjir dan longsor, kita sudah bekerja sama dengan Pusdalops dan TRC DIY sebagai garda depan. Selain itu kita juga sudah melakukan kajian tentang banjir dan longsor serta sudah di sosialisasikan di beberapa daerah," ujar Bp. Budi.
Budi menjelaskan, di DIY ada beberapa Daerah langganan Banjir dan Longsor. Kebanyakan Longsor terjadi di daerah Gunung Kidul dan Kulonprogo, sebagian kecil di Bantul dan Sleman. Sedangkan daerah rawan Banjir adalah daerah kota sekitar aliran sungai.
"Kita sudah bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) antara lain BMKG, Basarnas, PMI dll sebagai bentuk kesiapan menghadapi Banjir dan Longsor” ujar Bp. Budi.
(ArisUIN/Pusdalops DIY/Mas’ud R)
0 Comments