Yogyakarta, 26 Februari 2021. Pandemi Covid-19 telah melanda dunia sejak 2019, tidak terasa sudah satu tahun lamanya. Hingga saat ini obat Covid-19 belum ditemukan, Pemerintah terus berupaya menanggulangi Covid-19 dengan berbagai cara, antara lain sosialisasi dan edukasi mengenai pencegahan penularan Covid-19, memberikan vaksin, dan menggalakkan donor plasma konvalesen bagi penyintas Covid-19.
Dalam hal ini BPBD DIY mempunyai peran dalam mensosialisasi dan mengedukasi masyarakat, salah satunya membuat talkshow terkait penanggulangan bencana bersama narasumber yang kompeten di bidangnya. Tema yang diangkat pada Talkshow kali ini adalah Donor Plasma Konvalesen dengan narasumber Bapak Dr. dr. Teguh Triyono, SP.PK (K), beliau adalah Kepala Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD) RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta.
Seperti yang beliau sampaikan Donor Plasma Konvalesen adalah donor atau seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 yang memberikan bantuan donasi darahnya khususnya plasmanya, yang kemudian diberikan kepada orang yang sedang terpapar Covid-19.
RSUP. Dr. Sardjito, dalam program dari Kemenkes mendapatkan bantuan 1 buah mesin Apheresis, sehingga total sebanyak 3 buah mesin yang dimiliki untuk proses donor plasmanya.
RSUP. Dr. Sardjito melayani donor plasma konvalesen sudah mulai sejak bulan September-Oktober 2020, mulai memproduksi dan melayani termasuk pada awal-awal untuk penelitian awal, hingga hari ini sudah cukup banyak.
Yang berhak menerima donor plasma konvalesen adalah seseorang yang sedang dirawat dengan diagnosis atau penyakit Covid-19.
Adapun syarat-syaratnya bagi penyintas yang bisa mendonorkan plasmanya perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain :
- Keamanan dan keselamatan pasiennya saat ditransfusi,
- Kemanfaatan,
- Keselamatan donornya sendiri.
Kemudian muncullah prasyaratnya peserta donor adalah :
- Usia 18-60 tahun
- Berat badan minimal 55 Kg
- Jenis kelamin dengan prioritas laki-laki atau wanita yang belum pernah hamil.
- Surat keterangan sudah sembuh atau selesai isolasi mandiri
- Kemudian akan diperiksa beberapa hal faktor termasuk antibodinya. Yang dipilih adalah penyintas dengan antibodi yang jumlah liternya cukup tinggi, ini harapannya akan membantu yang akan diberikan kepada pasien yang sedang dirawat dengan COVID-19.
Syarat lainnya seperti donor biasa. Pendonor yang mempunyai komorbid juga akan diperiksa jangan sampai memberikan efek samping.
Pasien yang terlayani RS. Sardjito baik internal maupun eksternal sudah cukup banyak, sampai hari ini pendonor jauh lebih banyak yang dari eksternal. Pendonor berasal dari Yogyakarta, Temanggung, Borobudur, Surakarta, Klaten, ada yang khusus donor untuk keluarganya sendiri, ada juga yang sukarela untuk orang lain.
Alur pengambilan plasma bagi penyintas Covid-19 bisa datang ke RSUP. Dr. Sardjito atau menghubungi nomor WA 0823-2534-7959 bagian UPTD RSUP Dr. Sardjito. Kemudian akan didata dan dijadwalkan untuk screening, jika memenuhi syarat maka akan dilanjutkan proses donor. Pelayanan UPTD dibuka setiap hari selama 24 jam.
Kemudian seorang penyintas bisa mulai mendonorkan plasmanya jika sudah dinyatakan sembuh atau selesai masa isolasi mandiri 14 hari tidak ada gejala dan sudah sehat. Jika belum sehat maka akan ditambah waktu lagi untuk bisa menjadi pendonor. Plasma konvalesen bukan sebuah terapi utama, terapi standar untuk Covid-19 memang belum ada, garis-garis pedoman sudah ada, plasma konvalesen merupakan terapi tambahan dari tahapan-tahapan utamanya.
Perbedaan donor plasma konvalesen dengan donor biasa antara lain donor biasa yang diambil darahnya utuh sebanyak 350 ml sekali donor, pendonor lali-laki dalam waktu 2 bulan sudah bisa mendonorkan lagi, kalau wanita 3 bulan karena wanita sudah rutin tiap bulan sehingga waktunya lebih Panjang. Sedangkan donor plasma konvalesen yang diambil plasmanya saja sebanyak 400-600 ml tergantung berat badan, kesehatan, kondisi adakah komorbid atau tidak dan bisa mendonorkan lagi dalam waktu paling cepat 2 minggu saja sepanjang kondisinya tetap sehat, fit, terkontrol, antibodinya masih memenuhi syarat.
Selama ini para penyintas sudah cukup banyak mendonorkan plasmanya, tetapi kebutuhan donornya masih cukup tinggi sehingga masih tetap dibutuhkan. “Bagi yang sudah fit, sehat kembali, tidak ada keluhan apapun, tidak ada komorbid marilah untuk berusaha membantu orang lain. Kesempatan kita untuk membantu orang lain”, ajakan bapak Dr. dr. Teguh Triyono sebagai penutup acara.
Media Center BPBD DIY
0 Komentar