Tercatat sebanyak 51 kejadian dan 1 bencana selama bulan Agustus 2021 di wilayah D.I. Yogyakarta. Jumlah tersebut terdiri dari 33 kejadian gempa tidak terasa, 12 kejadian kebakaran, 3 kejadian angin kencang, 2 kejadian kebakaran lahan/hutan, 1 kejadian gempa terasa, dan pandemi covid-19.
Sebaran kejadian gempa tidak terasa berpusat di Kab. Bantul 8 kejadian, Kab. Gunungkidul 24 kejadian, dan Kab. Sleman 1 kejadian. Sebaran kebakaran yaitu, Kab. Bantul 3 kejadian, Kab. Gunungkidul 4 kejadian, Kab. Kulon Progo 2 kejadian dan Kab. Sleman 3 kejadian. Sebaran angin kencang yaitu, Kab. Gunungkidul 1 kejadian dan Kab. Kulon Progo 2 kejadian. Sebaran kebakaran lahan/hutan yaitu, Kab. Gunungkidul 1 kejadian dan Kab. Kulon Progo 1 kejadian.
Bencana pandemi covid-19 masih melanda di D.I. Yogyakarta. Hal ini menjadi prioritas penanganan bagi pemerintah. Penambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 cenderung turun dan kasus sembuh cenderung meningkat dibanding dari bulan sebelumnya. Meski begitu, penerapan protokol kesehatan harus tetap ditegakkan untuk mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan kita.
Gunung Merapi masih menjadi ancaman bencana bagi D.I. Yogyakarta. Aktivitasnya berstatus SIAGA (level 3). Tiap hari mengalami guguran, guguran lava/lava pijar, dan/atau awan panas guguran. Pada bulan Agustus sebanyak 8.028 kali guguran, 759 kali guguran lava/lava pijar, dan 60 kali awan panas guguran. Dominasi arah luncuran ke arah barat daya. Satu kali guguran lava pijar ke arah tenggara.
Sebanyak 51 kejadian yang terjadi di DIY setidaknya berdampak pada 2 pohon tumbang. Dimana ini merupakan dampak dari angin kencang, pohon tumbang menimpa rumah warga.
Pada bulan Agustus ini ada 20 jiwa terdampak. Dampak kejadian angin kencang 7 jiwa, kebakaran 11 jiwa, dan kebakaran lahan/hutan 2 jiwa.
Sebanyak 9 bangunan rusak, terdiri dari 5 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang dan 3 rumah rusak berat.
Terdapat 2 fasilitas umum rusak akibat kebakaran, yaitu fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah.
Selain itu, sebanyak 4 tempat usaha rusak. Hal ini juga merupakan dampak dari kebakaran akibat korsleting listrik. Terdapat 1 kandang ternak terbakar akibat kelalaian pemilik membakar sampah di dekat kandang yang kemudian ditinggal pergi.
Terdapat 1 kejadian gempa terasa di wilayah D.I. Yogyakarta, dimana pusat gempa berada di berada di 8.56 LS 108.895 BT (90 Km Selatan Cilacap) dengan kedalaman 15 Km. Tidak ada laporan masyarakat terkait dampak gempa terasa maupun tidak terasa.
Dampak masing-masing kejadian dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Nb: Jiwa Terdampak dalam kejadian kebakaran lahan/hutan ini berjumlah 2 orang. Jiwa terdampak bukan korban jiwa (meninggal).
0 Komentar