BPBD DIY mengadakan kegiatan rapat kerja teknis (rakernis) Tim Reaksi Cepat (TRC) pada Kamis, 17 November 2022. Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Kesadaran akan Kesehatan Mental” dengan mendatangkan narasumber dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Rakernis ini diikuti oleh perwakilan dari TRC BPBD Kabupaten/Kota dan relawan terkait.
Menjadi relawan memiliki manfaat antara lain menunjang pertumbuhan pribadi, memperluas pengetahuan dan mendapatkan ketrampilan melalui kegiatan sukarela, kepuasan batin karena dapat menolong dan lain-lain. Namun juga memiliki beban dan tantangan yaitu, bekerja secara sukarela, bekerja dengan durasi yang lama di lingkungan darurat yang dapat mengancam jiwa dan lain-lain.
Mengingat beban dan tantangan seperti itu maka sangat penting bagi relawan untuk menjaga kesehatan mental. Seperti yang disampaikan Dra. Mutingatu Sholichah, M.Si. (Dosen Fakultas Psikologi UAD) dalam paparannya, hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental relawan antara lain:
- Kerangka kerja yang suportif dan protektif terhadap relawan
- Semua orang memahami risiko pekerjaan dan secara aktif mendukung resiliensi dan kesejahteraan.
- Kesejahteraan relawan adalah tanggung jawab semua orang manajer, staf dan sukarelawan. Namun, setiap kelompok memiliki tanggung jawab yang berbeda
- Fasilitasi agar : Relawan mampu mengelola stress mereka, bekerja secara efektif dalam tim, mencari bantuan saat mereka membutuhkannya, dan mempertahankan kesejahteraan mereka sendiri mengatasi tuntutan pekerjaan.
Selain itu, juga disampaikan Luqman Tifa Perwira, S.Psi., M.Psi. bahwa relawan tidak hanya dimanfaatkan kemampuannya saja namun juga perlu untuk dikelola. Pengelolaan relawan ini dapat dilakukan dengan pelatihan, pengembangan kemampuan, pembentukan organisasi, serta pendampingan psikologis.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menambah pemahaman, kesadaran dan parameter penilaian psikologi petugas atau relawan untuk mencegah gangguan kesehatan mental.
#KesehatanMental
#RelawanPenanggulanganBencana
0 Komentar