Yogyakarta, 09 Maret 2023. Penyusunan dokumen Rencana Informasi Geladi USAR Daerah Istimewa Yogyakarta 2023 yang disusun bersama- sama oleh BPBD DIY bersama Lintas Sektoral unsur Urban SAR di DIY selesai disusun. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif dan efisien membutuhkan partisipasi yang terkoordinir dari berbagai pihak. Perencanaan kontinjensi yang disusun bersama-sama oleh para pihak sangat diperlukan sebagai langkah kesiapsiagaan bersama dalam menghadapi kemungkinan terjadinya ancaman bencana yang menimbulkan kondisi kedaruratan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dokumen Rencana Informasi Geladi USAR Daerah Istimewa Yogyakarta 2023 ini merupakan panduan bagi Lintas Sektoral Unsur SAR Daerah Istimewa Yogyakarta, Organisasi Kebencanaan dan Relawan Pengurangan Risiko Bencana dalam melaksanakan geladi lapang secara sistematis, efektif, efisien, dan terkoordinir.

Pelaksanaan Geladi USAR Daerah Istimewa Yogyakarta 2023 merupakan tahap uji sistem kesiapsiagaan menghadapi ancaman Urban SAR berupa penanganan bangunan runtuh dan kerusakan terhadap properti untuk aktifitas manusia, yang selanjutnya akan diikuti dengan Geladi Posko, Drill Teknis dan Taktis dan pada puncaknya adalah menguji sistem kesiapsiagaan menghadapi ancaman Urban SAR dalam Geladi Lapang USAR Daerah Istimewa Yogyakarta 2023.

Acara Geladi USAR dihadiri 52 peserta, terdiri dari TRC BPBD DIY, BPBD Sleman, Basarnas Kansar Yogyakarta, SAR DIY, Satlinmas Rescue Istimewa, Sabhara POLDA DIY, Subden KBR Brimobda DIY, PMI DIY, dan PSC 119 Dinas Kesehatan DIY. Kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan Tim USAR DIY dalam merespon cepat pada saat terjadi bencana yang membutuhkan penanganan USAR. Acara dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 07 – 09 Maret 2023, meliputi materi Ruang dan Geladi Posko bertempat di Ruang Rapat Lantai 2, BPBD DIY dan diakhiri dengan Geladi Lapang yang bertempat di Barak Terpadu Wonokerto, Lungguhrejo, Wonokerto, Turi, Sleman.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Drs. Biwara Yuswantana, M.Si menyambut sekaligus membuka acara ini menyampaikan bahwa Kesiapsiagaan itu sangat penting karena di Indonesia mempunyai potensi bencana yang sangat besar. “Kesiapsiagaan kita menjadi sangat penting, karena pada kenyataannya terjadi bencana yang tidak disangka-sangka. Dari semua itu harus bersiapsiaga, lebih baik meningkatkan kapasitas tapi tidak terjadi daripada santai-santai tidak siaga atau lena kemudian terjadi”, tandas beliau.

Dalam suatu upaya untuk meningkatkan kapasitas dalam penanganan darurat bencana, salah satunya adalah dengan pelatihan URBAN SAR. Dengan keterampilan dan jumlah yang memadai agar bisa mengcover luasan dari dampak sebuah bencana. Ketika terjadi kedaruratan upaya-upaya penanganan harus cepat dan tepat. BPBD DIY bersama seluruh komponen menjadi satu kekuatan untuk menangani dampak apabila terjadi suatu kejadian atau kondisi kedaruratan akibat dari bencana. Tidak saja dalam hal keterampilannya tapi komunikasi dan interaksi agar bisa berjalan dengan lancar.

Kalaks BPBD DIY berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan kita dalam upaya menangani kedaruratan, terlebih terkait tugas-tugas spesifik yang harus ditangani oleh sebuah tim yang mempunyai kapasitas dalam hal USAR. “Hal ini bisa menjadi pegangan kita untuk terus kita kembangkan pada komponen-komponen yang lain”, tutupnya.

Hadir sebagai instruktur dari Badan Penyelamatan dan Pertolongan Yogyakarta pada geladi ruang, beliau memberikan pengetahuan tentang INSARAG Guidelines 2020 dan Endro Sambodo, Perwira TRC BPBD DIY menyampaikan mengenai Struktur Komando Penanganan Darurat Bencana, yang akan menjadi panduan untuk melaksanakan Gladi USAR Daerah Istimewa Yogyakarta 2023 dan memberikan Studi kasus, yang akan digunakan untuk pelaksanaan geladi ruang.

Pada hari kedua mereview pertemuan pada hari pertama dilanjutkan dengan TTX (Table Top Exercise)/ Geladi Posko, menstimulasikan studi kasus  Geladi USAR DIY 2023.

Hari ketiga yaitu Pada Geladi lapang melaksanakan Geladi USAR DIY 2023 dengan personil, peralatan dan mekanisme operasi yang diujikan di geladi posko. Acara geladi lapang diawali dengan apel yang dipimpin oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. Dalam apel beliau membacakan sambutan Gubernur DIY, diungkapkan bahwa berdasarkan kajian Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) BPBD DIY pada 2021, DIY memiliki 16 ancaman bencana. Melihat kondisi tersebut, maka tim pencarian dan penyelamatan wilayah urban atau Urban Search and Rescue (USAR) adalah komponen penting dari sistem tanggap darurat. Tugasnya mencari, mengevakuasi, dan memberikan pertolongan pertama pada korban di lingkungan yang sulit dan berbahaya. Jenis pekerjaan penyelamatan ini bersifat sangat teknis dan membutuhkan banyak keterampilan, pelatihan, dan kerja sama tim. Atas urgensi itulah, pelatihan ini menjadi sangat penting untuk merespon keadaan darurat secara efektif di lingkungan urban.

Sebagai akhir sambutannya beliau berharap pelatihan ini mengajarkan cara bekerja sebagai sebuah tim dan memberikan dampak positif terhadap moral dan kepercayaan diri dalam menangani situasi sulit dan menyelamatkan kehidupan.

Adapun materi Latihan Geladi USAR DIY kali ini yaitu menentukan Pos Komando, Staging Area (Pos Aju, Pos Pelaku Geladi, Pos Logistik dan peralatan, Camp, jalur evakuasi dan tempat evakuasi sementara, dan menentukan mekanisme operasi USAR sesuai dengan panduan INSARAG Guidelines 2020.

Skenario yang disimulasikan pada Geladi USAR yaitu terdapatnya kejadian bencana gempa bumi yang mengakibatkan runtuhnya bangunan, kebocoran gas dan bahan kimia, serta proses evakuasi korban-korban yang terjebak di dalam bangunan runtuh dan di kendaraan. Dari kegiatan Geladi USAR ini bertujuan tak hanya melatih kapabilitas personil Urban Search and Rescue (USAR), namun juga mampu melaksanakan pengambilan komando dengan cepat dan tepat dalam menghadapi kejadian Urban SAR serta meningkatkan kecepatan respon masing-masing lembaga terkait dalam penanganan ketika bencana terjadi. (ekf)