Yogyakarta, 17 Mei 2023. Tahun 2023 BPBD DIY bersama BPBD Kabupaten/Kota membentuk SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) di 5 sekolah di D.I.Yogyakarta, diantaranya SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, SMK N 6 Yogyakarta, SLB Citra Mulia Mandiri Kalasan Sleman, SMA N 2 Yogyakarta, dan MA Ali Maksum Krapyak Bantul. Rangkaian Pelaksanaan SPAB dimulai dari workshop yang dilaksanakan tanggal 21 Februari 2023, Bimtek Kurikulum pada tanggal 22-23 Februari 2023. Bimtek ini dengan tujuan mengintegrasikan materi Pengurangan Risiko Bencana ke dalam Kurikulum Sekolah, kemudian dilanjutkan dengan Bimtek Renkon pada tanggal 27,28 Februari dan 1 Maret 2023 dengan menyusun dokumen rencana kontigensi sekolah. Setelah itu pada tanggal 6-14 Maret 2023 dilaksanakan pelatihan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD), pada 08-17 Mei 2023 gladi bersih simulasi mandiri (hari ke-1) dan simulasi mandiri sekolah (hari ke-2) yang didampingi oleh fasilitator/instruktur dan selanjutnya akan ada Launching SPAB yang melibatkan semua SPAB sebanyak 5 SPAB binaan yang pelaksanaannya dipusatkan di Provinsi.
Pada masing-masing pendampingan di tiap sekolah diadakan selama 2 hari dimana pada hari pertama berfokus pada pemberian materi penanggulangan bencana dan konsolidasi terkait finalisasi skenario dan kesiapan peralatan dan SDM Sekolah, dilanjutkan pada hari kedua yakni geladi lapang/simulasi jika terjadi bencana di lingkungan sekolah, salah satunya adalah melatih kesiapsiagaan seluruh elemen di sekolah saat terjadi bencana gempa bumi berikut penanganan daruratnya.
Pada tahap akhir akan ada Monev SPAB yang melibatkan SPAB yang sudah terbentuk sebelum tahun 2023 dilaksanakan di 4 kabupaten/kota. Rencananya akan dilaksanakan pada bulan November 2023.
SPAB ini diikuti oleh Guru/karyawan, siswa/siswi binaan SPAB, tokoh masyarakat, dan aparat setempat. Skenario simulasi mandiri SPAB dilaksanakan berdasarkan potensi ancaman bencana yang ada di lingkungan sekolah masing-masing, untuk simulasi kali ini dengan skenario bencana gempa bumi. Diharapkan dengan dilatihnya warga sekolah, masyarakat dan aparat setempat menambahkan kapasitas dan meningkatkan kesiapsigaan warga sekolah terhadap bencana.
Program SPAB merupakan salah satu upaya peningkatan kapasitas/pengetahuan masyarakat untuk dapat mengenali, memahami, menyadari sekaligus mengantisipasi jenis ancaman bencana di sekitarnya. Program SPAB bertujuan mendorong warga sekolah baik guru, tenaga kependidikan untuk dibekali ketrampilan seperti mengenal ancaman bencana, pertolongan pertama pada gawat darurat (PPGD), menyusun rencana kontinjensi, dan mengintegrasikan materi pengurangan risiko bencana ke dalam kurikulum pendidikan/materi pembelajaran. Lalu, semua warga sekolah juga diajak melakukan gladi lapang/simulasi bencana guna memahami cara evakuasi yang baik dan benar manakala terjadi suatu bencana.
0 Komentar